webnovel

Kakak Kelasku

Chomeldhii · Others
Not enough ratings
3 Chs

Ketiga

Carlin sekarang sedang berada di kantin sekolah. Seperti biasa suasana kantin penuh dengan siswa kelas 10 – 12. Carlin yang memang memiliki tubuh yang ramping dapat dengan mudah menerobos kerumunan dan mengambil makanan yang ingin dia beli serta membayarnya.

Setelah selesai membayar, Carlin melangkahkan kakinya kembali ke kelas. Saat di depan pintu perpustakaan, Carlin tidak sengaja bertemu dengan Bram dan kedua sahabatnya. Kebetulan mereka bertiga baru saja keluar dari perpustakan.

Carlin menunduk sopan saat melewati Bram dan kedua sahabatnya. Bram menatap Carlin dengan satu alisnya terangkat. "Sendirian?" ucapnya.

Carlin mendengar pertanyaan yang diucapkan Bram, tetapi dia tidak ingin merasa kepedean sehingga dia tetap melanjutkan langkahnya. Siapa tau pertanyaannya bukan untuk dirinya melainkan orang lain.

"Adek kelas ditanya sama kakak kelas, kakak kelasnya dicuekin. Sombong sekali." sindir Bram.

Kali ini Carlin menghentikan langkahnya karena dia merasa sindiran Bram ditujukan untuknya. Carlin pun membalikan badannya, "Maaf kak, kak Bram tanya ke aku?" tanya Carlin.

Bram mendekat ke arah Carlin. "Nggak, lagi bicara sama keong disamping kau" Ucapnya.

Carlin menoleh ke samping, "Keong? Nggak ada keong di sini kak." Ucap Carlin.

Melihat hal tersebut, kedua sahabat Bram, Brian dan Seto tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA ANJIR KOK BEGO BANGET INI ORANG" ucap mereka bebarengan.

Mengetahui mereka berbicara secara bersamaan, seketika tawa Brian dan Seto terhenti dan mereka saling menatap. "Apaan sih kok bisa ngomongnya bareng?" ucap Brian.

"Lah mana saya tau saya kan ironmen" ucap Seto asal.

Mendengar hal tersebut, Brian menjitak kepala Seto lumayan keras. "Ironmen bapak kau, jangan ketinggian halunya" ucap Brian.

"Brisik, sakit bego" ucap Seto seraya memegangi kepalanya.

"Bodoamat" ucap Brian.

Bram memutar kedua bola matanya malas melihat hal tersebut dan kembali bertanya kepada Carlin. "Namtan dimana?" tanyanya.

Carlin yang tadinya menatap Brian dan Seto kembali menatap Bram. "Namtan? Di kelas kak." Jawabnya.

"Oh di kelas, terus kau sendiri mau kemana?" tanya Bram lagi.

"Mau ke kelas kak, kalau nggak ada keperluan lagi aku permisi kak." Ucap Carlin dan pergi meninggalkan Bram dan kedua sahabatnya.  

°°° Kelas 10 Ipa 5 °°°

"Lama, laper tau" ucap Namtan ketika Carlin mendudukan dirinya di samping Namtan. Kemudian ia menyodorkan roti pesanan Namtan dan Namtan mulai memakannya.

"Namtan" panggil Carlin disela-sela makannya.

"Hm?" jawabnya.

"Tadi kamu dicari kak Bram" ucap Carlin.

Mendengar hal tersebut Namtan berhenti mengunyah makanannya dan menoleh ke arah Carlin. "Aku dicari kak Bram?" tanyanya. Carlin hanya mengangguk. "Kok?" tanya Namtan lagi.

Carlin mendengus kesal. "Ya mana saya tau saya kan ikan" ucapnya.

Namtan menatap Carlin sebal. "Kamu ya, mau aku doain supaya jadi ikan beneran?" ucapnya.

Carlin mengerucutkan bibirnya, "Emang kamu mau aku jadi ikan?" tanyanya.

"Ya mau-mau aja" jawab Namtan.

Carlin memukul pelan lengan Namtan. "Kamu ya pengin aku peluk" ucapnya.

Namtan pun dengan pedenya merentangkan kedua lengannya. Carlin mengernyitkan dahinya."Kamu kenapa?" tanyanya bingung.

"Katanya tadi pengin peluk aku" ucap Namtan.

"Nggak jadi ogah aku peluk kamu" ucap Calin.

Namtan terkekeh melihat tingkah Carlin, dia pun menggodanya dengan mencolek dagu Carlin. "Jadi ada yang ngambek? Utututu lucu sekali sahabatku ini" goda Namtan.

Tiba-tiba teman sekelas Namtan menghampirinya dengan tergesa-gesa dan berkata jika ada seseorang yang mencari dirinya. "Siapa" tanya Namtan.

"LAKI-LAKI, TAMPAN, TINGGI, SEMPURNA POKOKNYA" jawab teman Namtan dengan hebohnya.

Namtan mengernyit, "Laki-laki?" ucapnya lirih. Namtan pun segera bangkit dari kursinya dan pergi ke depan kelas.

Sesampainya di depan kelas Namtan mengernyit, "Siapa ini orang?" ucapnya lirih karena laki-laki didepannya memunggungi dirinya.

"Permisi, cari siapa ya?" tanya Namtan.

Laki-laki itu pun membalikan badannya. Dan tanpa diduga ternyata dia adalah Bram. 'Kak Bram' batin Namtan.

"Kak Bram yang cari aku?" tanya Namtan. Bram menjawabnya dengan deheman. Kemudian ia menarik tangan kiri Namtan mengajaknya untuk pergi tetapi Namtan menahannya.

"Mau kemana kak?" tanyanya.

"Udah ikut aja" jawab Bram kemudian ia kembali menarik tangan Namtan dan pergi ke suatu tempat.

Sesampainya di tempat yang dituju, Namtan kembali mengernyit. "Kenapa ke sini kak?" tanyanya.

Bram tak menggubris pertanyaan Namtan dan langsung menyuruh Namtan untuk duduk. "Duduk!" perintahnya dan Namtan pun menurut.

Kemudian Bram pergi meninggalkan Namtan sendirian. Beberapa menit berlalu, Bram kembali dengan membawa dua mangkok bakso.

"Makan! Nggak ada penolakan!" ucap Bram.

"Tapi kak, kenapa aku dibawa ke sini? Tadi aku udah pesen roti sama temenku." Ucap Namtan. Ternyata Bram membawa Namtan ke kantin sekolah.

"Dibilangin di kelas nggak boleh makan, bandel!" jawab Bram.

Namtan menghela napas pelan dan mulai memakan bakso yang dibawa Bram untuknya. 'Tau kayak gini, dulu nggak usah daftar disini' ucap Namtan dalam hati.

___skip___

Namtan berjalan menuju tempat duduknya setelah selesai makan bakso di kantin. Ia sebenarnya tidak menyangka jika dirinya bisa makan bersama dengan seorang Bram dan di traktir nya.

"Carlin" panggil Namtan

Carlin yang sedang bermain dengan handphonenya menoleh. "Kenapa? Kok lesu gitu mukanya? Bukannya habis makan bareng kak Bram?" tanyanya.

"Loh tau dari mana?" tanya Carlin.

"Angin" ucap Carlin.

"Carlin ih" ucap Namtan sebal.

"Udah ah nggak penting tau dari mana. Itu mukanya lesu kenapa?" ucap Carlin.

Namtan kemudian duduk disamping Carlin dan menatap Carlin dengan lesu. "Dia tuh aneh" ucap Namtan.

Carlin mengernyit, "Dia? Kak Bram?" tanyanya. Namtan mengangguk. "Aneh? Kok?" tanya Carlin lagi.

"Katanya nggak boleh makan di kelas, eh lewat kelas sebelah banyak yang makan di kelas. Ya masa cuma aku yang nggak boleh makan di kelas" ucap Namtan.

"Terus?" tanya Carlin.

Namtan menatap Carlin dengan muka sebal. "Ya untungnya apa coba?" ucap Namtan.

"Untungnya tuh kak Bram bisa makan bareng sama kamu Namtan. Duh nggak peka banget kamu" ucap Carlin.

Namtan mengerucutkan bibirnya, "Untung dari mananya" ucapnya.

Carlin hanya memutar bola matanya malas dan kembali sibuk dengan handphonenya.

"HP aja terus" kesal Namtan kepada Carlin.

Melihat reaksi Namtan yang seperti dicuekin oleh kekasihnya, Carlin menahan tawanya. Dan sepertinya temannya mulai ngambek.

Kemudian Carlin berpura-pura batuk dan meledek Namtan. "Uhuk...uhukk.. Ada yang ngambek uhukk...." ucapnya.

"Tau ah aku mau pindah sekolah aja" ucap Namtan.

"Heh ngambeknya kok gitu. Jangan nakutin orang yah" ucap Carlin sedikit panik.

Melihat reaksi Carlin yang sedikit panik, Namtan mulai meledek balik. "Uhuk..uhuk.. Ada yang panik uhuk.."

Ucapnya seraya berpura-pura batuk.

Carlin yang merasa diledek, mencubit lengan Carlin lumayan kuat. "Aww... Sakit tau. Cubitanmu ganas ternyata" ucap Namtan.

"Mau lagi?" tawar Carlin.

"Nggak, kasian kulitku tau" tolak Namtan.

*** Bel Masuk Berbunyi ***

Bel masuk pun akhirnya berbunyi. Namtan kembali ke tempat duduknya dan menyiapkan alat tulis untuk pelajaran selanjutnya.