1 BAB 1

Nama nya seli, rada rada pinter, gk begitu cantik juga, dan banyak bilang kalo seli itu cerewet dia kelas 10,dari sekolah SMA NEGERI 25. Dan yang paling penting seli hanya suka dengan satu orang, yaitu kakak kelasnya.

"kamu, gapapa kan sel?" tanya sahabatnya rania.

" gapapa gimana?" jawab seli.

" liatin terus orang itu, emang ga ada bosennya ya?" kata rania.

"apaan, orang jarang liat kok, tapi kalo dipikir pikir, dia ganteng juga ya kalo lagi main bola" kata seli lagi.

Seli langsung saja pergi ninggalin rania, rania uti orangnya seru, baik, penurut, sedikit cerewet juga cuman sayangnya dia gk bisa diajak ngomong serius,pasti bawannya selalu bercanda.

"ibu, saya ijin ketoilet ya" kata seli izin kepada bu sandra, guru bahasa indonesia.

"iya" jawab bu sandra,kepada seli.

Langsung saja seli berdiri dari duduknya dan pergi keluar kelas, dan saat keluar dari pintu kelasnya, seli langsung masuk kembali ke dalam kelasnya, kalian tau karna apa?,karna kakak kelasnya yang bernama Melvin itu lewat.

"kenapa?" tanya bu sandra. Karna melihat seli yang gelisah kaya orang panik yang ketahuan sesuatu.

"paling ngeliat kak Melvin bu" saut rania.

Sudah pasti seluruh murid dikelas itu ribut, karna apa lagi kalau tidak karna seli yang di "cie cie" in itu. Sekarang seli hanya bisa nyengir, malu, itu pasti. Tapi seli bisa apalagi? Kalau sudah seperti ini.

Bel istirahat pun berbunyi,semua anak anak dikelas seli keluar dari kelas, ada yang menuju ke kantin untuk makan siang, ada juga yang pergi untuk jalan jalan,kecuali hanya seli, yang duduk anteng dikursi tempat duduknya.

"gk jajan? " tanya aleta, temen seli.

"enggak, lagi males"jawab seli sambil nyengir kuda andalannya.

"yauda, aku ke kantin dulu ya.. " kata aleta,dengan senyumannya.

"iya" jawab seli.

Dikelas hanya ada seli,sendiri. Sebenarnya ssli sekarang ini sngat ingin mencari kak Melvin tapi rasanya gk untuk istirahat hari ini, bukan Karna apa apa tapi emang seli sekarang lagi males dan sedikit sakit perut.

Dan tiba tiba, yang mengejutkan seli, ada satu orang masuk, kak Melvin, seli langsung tegang ditempat duduknya ga usah ditanya lagi, seli langsung ingin mengumpet di bawah meja, namun sebelum itu, gerakan seli sudah dicegat sama suara kakak kelasnya.

"permisi" kata Melvin.

Seli hanya menyengir pasrah, dalam hati sih mengumpat.

"iya k kak a ada apa? " tanya seli gugup, soalnya ini pertama kali untuknya berbicara langsung dengan kakak kelasnya.

"ada aleta?" tanya Melvin.

"enggak ada kak, lagi jajan" jawab seli, mencoba untuk tidak gugup.

"ohh, yauda makasih" katanya.

"iya sama sama" jawab seli senyum.

Engga nyangka bakal saling bicara, benar, selipun juga tidak menyangka dia akan berbicara dengan kakak kelasnya itu. Setelah Melvin keluar dari kelas seli, seli langsung loncat loncat kegirangan, saking senangnya.

"aaahh!!!!" teriak seli kesenangan.

Tiba tiba ada suara yang berbicara.

"kenapa kamu? " tanya seseorang.

Seli sangat kenal suara ini, suara asupan seli dengar sehari hari, siapa lagi kalau bukan rania,sahabatnya itu.

Langsung saja seli diam, sambil nyengir terpaksa.

"kamu tanyak aku kenapa?,aku gapapa ko, kamu bisa liat sendiri kan?, tuh, aku gapapa" kata seli sambil menunjukkan seluruh tubuhnya, kalau dia baik baik saja.

"hmm" jawab rania. Sambil mendekat ke arah seli.

"ada apa sama kak Melvin? " tanyanya lagi.

"ada apa sama dia?, mana aku tau" jawab seli acuh, dan seli duduk di kursinya lagi.

Dan rania langsung duduk disamping seli.

"kok ada yang mencurigakan ya..?"selidik rania saat sudah duduk disamping seli.

"kamu aja yang curigaan" jawab seli acuh.

"aku cium bau bau kebohongan tau" kata rania lagi.

" baru tau aku ada bau kebohongan" jawab seli lagi.

Pulang sekolah seli naik gojek, karna keluarga seli sekarang tidak ada yang bisa jemput. Seli memang selama ini kalau pulang ke rumah pasti naik gojek, atau angkutan umum, papanya yang sibuk berkerja, dan ibunya yang tidak bisa menyetir. 

Saat sampai di rumah.

"assalamualaikum" kata seli.

"waalaikumsalam"jawab seseorang, siapa lagi kalo bukan ibunya seli yang setiap hari slalu menyambut seli dengan hangat.

"gimana sekolahnya?" tanya mama seli.

"lancar kok" jawab seli, yang sekarang sedang membuka sepatunya.

"ohh yauda, ohh iya nanti malem kamu dandan yang cantik ya... " kata mama seli tiba tiba, yang membuat seli sedikit menaikkan alisnya.

"ngapain mah? " jawab seli, yang masih sibuk dengan sepatunya, karna sepatunya itu tali, jadi susah dibuka.

"nanti malem kita mau makan diluar"jawab mama seli yang masih sibuk dengan tvnya.

" kenapa harus dandan segala? " tanya seli, yang sekarang sudah selesai membuka sepatunya.

"udah ikutin aja napa, bawel ihh" kata mama seli.

"hmm" jawab seli malas.

Seli pun berjalan menuju tangga dan masuk kedalam kamarnya, dan seli langsung menaruh tasnya dan berjalan ke lemari untuk berganti pakaian, selesai berganti pakaian semi tidak lupa untuk menyuci mukanya.

"ahhh seger" gumam seli, sehabis itu dia mengambil handuk kecil, lalu mengelapnya.

Langsung seli mencari buku favoritnya, yaitu buku yang judulnya "you are my reason" sebenarnya seli suka dengan buku itu karna dari judulnya doang.

Saat asik asik sedang membaca, mama seli memanggil seli untuk makan siang.

"seli!, turun makan! " teriak mama seli dari bawah.

"masih kenyang mah! " jawab seli.

"ohh yauda! "

Seli langsung melanjutkan bacaannya yang sempat terpotong itu.

Seli sudah siap siap dengan penampilan rapihnya, malem ini seli mengenakan dress warna merah dan tas kecil berwarna hitam yang menurut seli, sayang kalo hanya dipake untuk makan malam, tapi mau gimana lagi, kalo mama seli sudah menyuruh seli pun tidak bisa membantah.

"mah seli udah siap, tapi, ini berlebihan ga sih mah, cuma mau makan malem doang kan, kenapa harus pake dress segala?" tanya seli, yang sudah berada di bawah.

"engga, engga berlebihan, udah cukup, cantik ko, cantik" jawab mama seli. Sambil tersenyum.

Seli hanya menatapnya bingung, sambil sesekali menggeleng.

Seli dan keluarganya pun berangkat ke tempat makan tersebut.

Saat sudah sampai ditempat makannya, langsung seli dan mama papanya mencari tempat duduk. Saat sudah mendapatkan tempat duduk dan menunya, seli segera ingin memesan makannannya.namun tiba tiba tangan seli dicegah oleh tangan mamanya,seli menatap heran mamanya, dan mama seli pun menggeleng.

"lah, kan kita kesini mau makan" kata seli bingung.

" iya tau mau makan, tapi tunggu temen mama dulu" kata mama seli.

Seli menghembuskan nafas kasarnya, perutnya sudah keroncongan gini, malah disuruh nunggu orang.

"nah tuh udah dateng" kata mama seli.

"baguslah" jawab seli.

Mama seli berdiri dari duduknya, untuk menyambut temannya itu.

"haloo, ihh uda lama gk ketemu" kata mama seli, sok akrab dengan temannya.

"ihhh aku juga kangen loh" jawab temen mama seli.

Senyum miring terukir di bibir seli. Punggung seli dicolek oleh mamamya, seli pun langsung berdiri dari duduknya dan menghadap belakang, dan betapa kagetnya seli, saat melihat kakak kelasnya, Melvin, ada disamping teman mamanya.

Seli sedikit oleng dari berdirinya.

"ehhh, kamu engg papa? " tanya mama seli.

"hah, aku kenapa?, enggak, enggak papa kok" kata seli sambil senyum canggung.

Melvin duduk didepan seli, tetapi sangat aneh dari tadi Melvin hanya memerhatikan sekeliling, dia tidak melihat ke arah seli sama sekali. Seakan akan dia tidak ingin ada keberadaan seli disini.

"kenalan dulu dong" kata mama Melvin

"udah kok tante" kata seli sambil senyum.

Melvin melirik seli, menatapnya sinis, lalu mengalihkan pandangan lagi.

"ohh uda kenal" saut mama seli.

"dia kakak kelas" kata selj dengan nada tidak suka sekarang.

"ohh, kebetulan dong" kata mama seli.

Seli hanya memutar bola matanya malas.

"yaudah kita pesen makanan yuk" ajak mama seli.

Papa seli dan papa Melvin sedang mengobrol di meja lain. Jadi mereka pisah meja.

"mah aku ketoilet dulu" kata seli, dan langsung berdiri.

Saat sudah sampai ditoilet, seli menatap cermin tidak percaya, seperti itukah sifat asli kakak kelasnya yang dia sukai selama ini?,wah... Seli sungguh sungguh terkejut sekarang ini.

"wah..., ganteng ganteng, dingin!" omel seli sendiri didepan kaca.

"emang dia kira, dia siapa!, mentang mentang ganteng!, ihhh najis deh kalo kaya gitu mah!" omel seli lagi, sekarang emosi seli sudah tidak bisa terkontrol.

Gimana tidak kesal,dia menatap seli seakan akan, dia sangat tidak suka dengan keberadaan seli, apalagi lirikan matanya sangat menunjukkan kalo seli ini sok kenal. Pingin rasanya seli jambak jambak itu wajah tampan kakak kelasnya.

Seli sudah balik lagi ketempat duduknya dengan anggun. Melvin sekarang lagi fokus sama hpnya. Seli hanya mengumpat dalam hati, atas sikap kakak kelasnya tadi.

"tadi kamu uda mama pesenin" kata mamaseli.

"hmm" jawab seli.

Kayanya rasa yang seli simpan selama ini ke kakak kelasnya sudah hilang dalam sekejap,seli benar benar tidak menyangka kalau kakak kelasnya seperti itu. Mama seli dan mama Melvin hanya mengobrol ditempat, sambil ketawa ketiwi.

Langsung saja seli mengambil hpnya yang ada di meja, lalu kembali berdiri dan ingin pergi.

"mau kemana? " tanya mama seli.

"kedepan sebentar" jawab seli.

"ohhh yauda jangan lama lama, soalnya makanannya bentar lagi dateng" kata mama seli.

Seli menjawabnya hanya dengan dehaman.

avataravatar
Next chapter