12 Bab 12 Eliza Blackwood

" Perkenalkan, Aku adalah Eliza Blackwood, senang berkenalan denganmu "

" Ehem.. Hai Eliza, saya Raka Bayan Wisesa, panggil saja Bayan, 24 tahun dan belum menikah "

Kabayan memperkenalkan dirinya pada Elisa dengan suara yang berat dan senyum yang selalu ia latih di depan kaca, tak lupa dia mengedipkan satu mata dan mengusap rambut ikalnya.

" Hehe, Kamu lucu sekali Bayan " ucap Eliza sambil tersenyum manis.

" Tapi.. Wisesa..jangan jangan…" Eliza melirik Jones yang menepuk jidat dan menggeleng gelengkan kepalanya.

" Hah...Dasar si borokokok Bayan " Abah.. Ehem,maksudnya Ki Jones,melontarkan kata kasar si bodoh dalam bahasanya dan yang terdengar oleh Kabayan adalah borokokok.

" Ho...jadi Ayah berencana menyembunyikan identitas Bayan dariku? " Ucap Eliza dengan senyuman yang mirip dengan Ellen.

" Hah..Liza, kau harus mengerti ini bukanlah hal yang bisa disebutkan dimuka umum, bila rumor tentang pasukan iblis yang mulai membangun pasukannya kembali dan rumor tentang mereka bersekongkol dengan pihak manusia, nyawa Bayan akan berada dalam bahaya " jawab Jones dengan senyuman yang dia paksakan, Kabayan pun yakin bahwa Eliza adalah anak dari Jones dan Ellen.

" Hah.. Tenang saja Ayah, Aku akan merahasiakan identitasnya, percaya saja padaku "

" Baiklah, dan Bayan kau juga jangan mengungkapkan nama Wisesa kepada siapapun juga kecuali kau sudah bosan dengan hidupmu, mengerti? " Ucap Jones sambil menatap Kabayan dengan tajam.

" Si...siap Ki ! " Bayan menjawab dengan gugup dan dia merasakan keringat dingin di punggungnya.

" Aku yakin kau berkunjung kesini bukan hanya untuk menyapa Ayah kan ?

" Hah..Robert tiap hari mengunjungi rumahku dan aku sudah muak melihatnya. " Jawab Eliza sambil memijat dahinya, dia terlihat sangat lelah dan penuh beban.

" Si...Si..Kampret !! Dia masih belum kapok ketika ku hajar setahun yang lalu, sekarang dia masih ingin menikahi putriku? Kemana keluarga Buxton saat keluarga Blackwood mengalami krisis! Aku tau mereka hanya mengincar keluarga kita dan berencana menikahimu hanya untuk menggerogoti keluarga Blackwood, dan Aku tidak suka mata kotor Robert setiap dia melihatmu !"

Jones terlihat murka sekali dan Kabayan bisa merasakan kebencian pada Jones terhadap keluarga Buxton. Namun Kabayan merasa lega ketika mendengar bahwa Eliza belum menikah, karena Eliza terlihat sangat dewasa dan Kabayan khawatir jika janur kuning sudah melengkung dan untungnya Kabayan tidak perlu menikung orang lain.

" Aku sudah lama ingin memberitahu Ayah, tapi Aku takut Ayah akan mengamuk lagi. Aku masih merasa bersalah karena sesudah Ayah menghajar Robert, Ayah malah turun dari kursi kepemimpinan dan pergi ke desa Waltz. "

" Hah..Aku hanya ingin kehidupan tenang, dan Ayah sudah lelah meladeni permainan bangsawan bangsawan licik itu. "

" Mmm.. Benar ki" Kabayan mendengarkan perbincangan mereka dan mengangguk nganggukkan kepalanya berpura pura mengerti apa yang terjadi.

" Dan Eliza, kamu itu sudah 28 tahun, dan tidak muda lagi jadi cepatlah.." Kabayan melihat pisau belati berwarna hitam yang menancap di pohon yang ada di belakang Jones, pisau itu menancap dengan jarak 10 cm dari pipi Jones. Mulut Jones masih menganga dan Kabayan melihat wajah pucat Jones yang penuh keringat.

" Maaf Ayah, Aku tidak mendengar perkataan Ayah, Ayah bilang apa tadi ? "

" A..A..Ayah bilang kau adalah gadis kecil kesayangan Ayah dan kau harus menikmati MASA MUDA mu itu " Jones membalas senyuman Eliza dengan senyuman gugupnya.

" Tentu saja Ayah, Aku akan menikmati masa muda ku " Jawab Eliza dengan senyuman yang manis, dia pun berjalan ke arah pohon itu dan mengambil pisau hitam itu, dia menaruh pisau itu ke dalam belahan rok nya. Kabayan melihat paha yang putih mulus itu dihiasi semacam ikatan yang terdapat sarung pisau.

" Apakah ada yang aneh dengan perkataan Ayahku, Bayan ? " Eliza bertanya kepada Bayan dan tersenyum.

" Ha..Haha tidak ada apa apa Eliza "

" Baiklah, kalau begitu Aku akan membantu ibu di rumah, sampai kita berjumpa lagi " Eliza membungkukkan badannya dan berjalan menuju desa.

" Kek.. Apa Bu Ellen juga melempar pisau ketika Kakek menyinggung masalah usia ?" Kabayan bertanya kepada Jones, mata Kabayan masih memandangi gerakan pinggul Eliza yang sedang berjalan.

" Entahlah, Aku tidak tahu Bayan.. "

" Oh Kakek tidak pernah menyinggung masalah itu"

" Bukan Bayan, Aku tidak pernah mengingat apa apa dan akan terbangun beberapa saat kemudian.. " Jones berbicara dengan suara yang pelan. Kabayan hanya berdoa agar Jones dan Kabayan dijauhkan dari ending cerita salah satu film kartun yang diakhiri dengan perahu yang ia tonton dengan Udin, dan Kabayan tidak ingin mengingat slogan " Nice Boat ".

-----------------------------------------------------------------

Kabayan langsung menuju rumah James ketika ia pulang dari hutan, Jones dan Kabayan berencana untuk pergi lagi ke sungai esok hari. James sudah berkata bahwa Kabayan bisa tinggal di rumahnya untuk sementara. Setelah Kabayan selesai makan malam bersama keluarga James, dia langsung menuju kamar tidurnya dan berbaring di kasur.

" Hah..meni cantik dan montok si Eliza teh.."

Kabayan bibir tipis dan belahan dada Eliza yang terlihat ketika dia membungkukkan badannya, apalagi cara berjalan yang elegan dan goyangan pinggulnya menghipnotis Kabayan. Kabayan pun berdiri dan berjalan mondar mandir seakan mencari sesuatu namun ia pun menghentikan pencariannya.

" Su...ha.. Tenang Bayan.... Eliza pasti marah kalau tau kamu mikir yang.."

" Ho… Apa yang Bayan sedang pikirkan tentangku.. " Kabayan mendengar suara pelan dan lembut yang tiba tiba berbisik dari belakang telinga kanannya.

avataravatar
Next chapter