webnovel

Prologue

Kalau kalian membaca cerita yang berjudul The freezing expert, cerita tadi adalah spin of dari cerita ini.

Cerita ini akan diperankan male protagonis. Hanya saja munculnya tidak diawal episode.

Kata orang, fantasi isekai itu lebih bagus male protagonis. Kata orang isekai fantasi itu lebih seru kalau disajikan dengan Harem. Maka aku akan membuat yang demikian.

_________________________________________________

Sebuah mimpi.

"Saya sebagai raja, Abraham IX akan memutuskan bahwa tradisi lama akan diubah. Mulai sekarang semua keturunan raja akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk jadi seorang raja. Akan diadakan sebuah pemilu yang diikuti keenam anak kandungku. Masing-masing akan mendapatkan daerah administratif, kepala staf, kepala kesatria, dan mendapatkan modal awal. Pemilu berdasarkan tingkat prestasi yang berlangsung selama lima tahunan masa kepemimpinan.

"Dengan ini pemilu dimulai!" Sang raja berdiri dihadapan enam anak kandungnya sebagai kandidat.

Ada seorang pria berambut pirang yang tinggi badannya hampir saja mencapai dua meter. Ada seorang pemuda berpostur Eropa standar dengan rambut pirang dan wajah tampan. Kemudian satu gadis yang cantik berambut hitam berpostur tinggi berisi seperti model. Seorang pemuda remaja akhir berambut hitam panjang sepunggung yang dikepang Perancis, adalah pemuda tertampan. Ada satu pria pendek gendut berwajah jelek, rambutnya berwarna pirang. Yang terakhir ada seorang putri kecil berambut hitam.

Keenam orang tersebut berlutut dihadapan raja. Dengan kompak mereka berkata.

"Siap, paduka raja."

Mereka berkata demikian kepada ayahnya sendiri.

Mimpi barusan mulai hilang dan berganti ke mimpi lainnya.

*********

Mimpi kedua.

Kali ini bukan sebuah mimpi yang memperlihatkan sesuatu, tetapi ini mimpi yang dialami oleh pemimpi. Sedang duduk disisi ranjang, sosok tersebut adalah protagonis sendiri. Sosok dengan rambut hitam yang parasnya ala Asia, begitu biasa saja. Meski begitu warna kulit cenderung putih agak kekuningan. Posturnya seperti orang Asia pada umumnya.

Tiba-tiba protagonis menyadari bahwa seseorang berada disisinya. Menoleh kesebelah kiri adalah seorang perempuan muda dengan rambut panjang berwarna ungu. Poninya menutupi salah satu dari matanya. Mata sayu dan lekukan bibirnya memberi kesan pemalas. Wanita berambut ungu tersebut memiliki paras seperti wanita ras Eropa pada umumnya. Wanita berambut ungu memiliki postur tinggi dan berisi layaknya seorang wanita di acara Miss world.

Rambut panjang berwarna ungu gelap.

Sangat cantik....

Kira-kira tingginya adalah 186cm sementara protagonis adalah pria Asia dengan tinggi 173cm. Tentu perbedaan ini bikin protagonis menjadi merasa kurang pede saat berada didekat wanita berambut ungu tersebut. Tapi anehnya sosok wanita rambut ungu tersebut justru tersenyum pada protagonis seolah wanita itu suka kepadanya.

Wanita berambut ungu tersebut merangkul pundak protagonis lalu melakukan gestur berbisik. Tetapi anehnya tidak ada suara terdengar dari mulut wanita super cantik itu.

"Ahem!"

Tiba-tiba suara orang berdeham terdengar dari dekat pintu kamar. Protagonis menoleh kearah sosok orang yang berdeham itu. Tak lain adalah sesosok wanita bertubuh mungil dan berwajah imut tambah cantik. Wanita itu wajahnya amat belia seolah ia adalah gadis kecil.

Wanita itu rambutnya perak dan terurai, memakai gaun tidur yang berwarna hitam. Dengan memakai ikat rambut bentuk kupu-kupu. Dengan kuping lancip tapi tetap sependek kuping manusia umum.

Matanya nanar menatap wanita berambut ungu, lalu ia menoleh kearah protagonis. Saat menoleh kearah protagonis wanita yang berambut perak matanya seperti bergetar tak percaya. Raut wajah wanita berambut perak menjadi semakin cemberut.

"Tapi kan, JELAS AKULAH YANG PERTAMA!" Ucap gadis berambut perak tersebut.

Gadis berambut perak pun melotot kearah protagonis sambil menolak pinggangnya.

Mimpi pun berakhir.

Terbangun.

"Mimpi apa tadi?" Protagonis pun terdiam.

"Siapa wanita Miss world yang berambut ungu itu, cantiknya." Protagonis melamun dengan raut wajah yang berkaca-kaca.

***************

Protagonis baru saja mengendarai sepeda motor. Motor sport diparkir diarea parkir liar, bukan basemen. Protagonis berjalan menuju sebuah gedung besar, adalah satu tempat perbelanjaan yang megah. Sambil berjalan, sedikit bicara dalam hati.

Bukan motor mewah, cuma motor sport jaman dulu.

Protagonis POV.

Setelah menabung sekian lamanya akhirnya aku bisa membeli sebuah smartphone canggih. Memiliki fitur gaming kelas berat, kameranya sangat bagus. Kamera yang berspesifikasi tinggi. smartphone mid end.

Aku adalah siswa kelas tiga SMA. Kemarin adalah hari terakhir ujian nasional. Sekarang sudah tak ada yang namanya belajar atau les lagi. Selanjutnya hidupku lebih santai.

Waktu masa-masa sekolah dulu aku banyak mengikuti eskul makanya mendapat bakat atletik yang cukup baik. Eskul yang aku ikuti adalah futsal dan teknik Kendo yaitu satu olahraga berpedang dengan pedang kayu, Kendo seperti style samurai.

Masa-masa sekolah akan berakhir, berganti ke masa perkuliahan.

Dan yah ... aku lupa, perkenalkan namaku Nirvana. Aku mendapat nama ini karena terinspirasi dari sebuah band asing di Eropa.

Waktunya, slice of life.

Bercanda.

POV end....

Nirvana baru saja mendapatkan ponsel yang ia mau. Nirvana pikir dirinya akan kembali menjalankan kehidupan ala slice of life. Siapa sangka ia akan mendapatkan kisah petualangan tidak lama lagi.

"Kopi tester...." Seru seorang mbak SPG menawarkan produk promosi.

"Boleh juga." Nirvana mengambil secangkir super kecil. Menaruhnya kembali ke nampan yang dibawa mbak-mbak SPG itu.

"Kalau suka kopinya datanglah ke gerai kopi kami, baru buka sehari yang lalu." Kata mbak SPG.

"Baiklah, aku akan minum kopi ini." Nirvana melangkah kesebuah gerai kopi yang baru saja buka di plaza.

Duduk di meja yang tersedia diluar ruangan. Telah memesan kopi yang dingin, porsinya 1/4 liter. Ia duduk sambil menikmati WiFi untuk mendownload banyak permainan.

"WiFi nya kencang sekali." Nirvana bernada puas sambil menikmati kopinya. Tanpa terasa sudah cukup banyak game didownload, terutama game yang offline.

Tiba-tiba terlintas didalam pikiran Nirvana.

"Tadi pagi aku amat senang karena bermimpi indah. Lantas tadi pagi diriku bermimpi apa, aku tak ingat." Pikir Nirvana.

Entah bagaimana Nirvana telah melupakan mimpinya yang baru dialaminya semalam.

"Permisi...."

Seseorang menyapa.

Nirvana menoleh kearahnya dan melihat seorang wanita berambut silver dengan kuping lancip yang panjangnya masih sama seperti kupingnya manusia normal. Tidak memakai blazer atau baju normal yang biasa dipakai warga modern. Yang dikenakan olehnya adalah setelan gaun hitam tradisional ala jaman kerajaan. Kulitnya seputih boneka porselen, paras yang tak pernah dilihat Nirvana sebelumnya.

"Tidak mungkin, apakah seorang cosplayer?" Pikir Nirvana.

Siapakah yang ada dihadapan Nirvana?

Bersambung.

Next chapter