6 Chapter 2 [part 2]

[Chapter 2 (part 2)]

"Eskul mu?" Mereka pun kebingungan.

"Eskul mu ?? Maksudmu eskul yang kau buat sendiri ??" tanya Julio.

"Iya" jawab Bella dengan senyuman.

"Ketua, aku tidak tahu kalau kau mempunyai eskul," ucap Herry.

"Memangnya aku harus memberitahu mu apa."

"Ya, tidak juga sih."

"Kalau begitu ayo Julio, mungkin saja kamu minat mengikuti eskul ku," Bella pun menarik Julio langsung ke ruang eskulnya.

"Hei Selvia, sepertinya kita juga harus—, Wooaa !! Hei kau kenapa !!" Herry pun terkejut saat melihat Selvia yang tengah menggeram.

"Sialan, sialan, ketua osis sialan, berani beraninya memegang tangan Julio, apa mau ku hantam dia ya," ucap Selvia yang sepertinya tidak sadar dengan apa yang ia ucapkan, aura pembunuh Selvia pun keluar.

Murid-murid yang melihat itu pun langsung menjauh dari mereka.

"Hei !! Tenangkan dirimu bodooooh !!!" Herry pun langsung menarik Selvia kedalam gedung dan menyusul Julio dan Bella.

***

Mereka pun sampai di depan ruang eskul Bella, terdapat tulisan di depan pintunya yaitu 'Club Sastra'.

"Jadi... ini eskul mu ?" tanya Julio.

Bella pun mengangguk sambil tersenyum.

"Lalu kenapa kau menawarkan Julio untuk masuk eskul mu !?" tanya Selvia dengan sinisnya.

"Karena, mungkin ini eskul yang cocok untuk Julio. Julio tidak tertarik dengan hal-hal yang menguras tenaganya, namun di eskul ini, ia tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga karena club ini bersifat santai, itulah alasanku menawarkan Julio untuk masuk eskul ku. Bagaimana ??" Bella yang menjelaskan alasanya menawarkan eskulnya, cukup membuat Julio dan lainya yakin.

"Yaa... mungkin kita bisa mencobanya, bagaimana menurutmu selvia??" tanya Herry.

"Eh... umm... m-mungkin kita bisa mencobanya" Jawab Selvia ragu-ragu

Bella pun membuka pintu secara perlahan. "Kalau begitu silahkan mas—."

saat membuka pintunya tiba-tiba seorang siswi tidak asing bagi Julio dan Herry berlari dan memeluk Bella.

"Bellaa !!! Kamu terlalu lama patrolinya !!" teriak siswi itu sambil memeluk Bella dengan erat.

"Ah maaf-maaf, oh iya aku membawa calon anggota baru untuk eskul kita," ucap Bella sambil mengelus kepalanya.

"Eh !? Siapa !?" Siswi itu pun menengok kearah belakang Bella.

Matanya pun terbelalak setelah melihat Julio yang menjadi calon anggota barunya.

"Woaaaaa... kenapa kau ada disini!!! Jangan bilang kau yang menjadi calon anggota baru untuk eskul ini!!?" ucap siswi itu sambil menunjuk Julio.

"Ah, kalau tidak salah kau yang menendang ku kemarin itu kan!?" tanya Julio

"Beraninya kau kemari !!! Awas ka—"

"Sudah sudah Lily, tidak perlu bertengkar, Julio kemari untuk melihat eskul kita, dia belum memutuskanya kok" kata Bella sambil menahan tangan Lily.

"Cih... seandainya Bella tidak menahan ku, pasti ku tendang dari sini" kata Lily lalu duduk di sofa yang ada.

"Maaf atas masalah tadi... sekarang silahkan masuk" kata Bella yang mempersilahkan mereka masuk.

Selvia pun menarik tangan Herry sebelum masuk.

"Ada apa ?" Tanya Herry.

"Siapa anak kecil itu ?" tanya Selvia sambil menunjuk Lily.

"Ohh, dia itu orang yang menendang Julio kemarin karena tanpa sengaja ia menabrak Bella," jelas Herry

"Beraninya dia !!" Selvia pun mengepalkan tanganya dan aura pembunuhnya pun kembali lagi.

"Ehh!?... tenangkan dirimu!! Lebih baik kita masuk saja ya," Herry pun sedikit ketakutan dan membawa Selvia masuk.

"Ini lebih mirip ruang tamu daripada ruang eskul," ujar Julio.

"Karena itu lah aku bilang klub ini bersifat santai, kami membuat ruangan ini seperti ruang pribadi agar lebih nyaman untuk membaca buku-buku yang sudah kami sediakan," jelas Bella.

"Ohh begitu... Siapa yang membeli semua ini ?" tanya Julio.

"Kami bertiga," jawab Bella sambil tersenyum.

Julio pun melihat sekeliling ruang itu,terdapat banyak buku di bagian belakang dan di samping nya terdapat rak piring dan beberapa alat memasak.

"Benar-benar seperti ruang pribadi," ucap Julio.

Pandangan Julio pun terhenti saat melihat seorang gadis yang sedang membaca buku sambil memakan kepingan coklat.

Julio pun terus memandangi gadis berambut hitam gelap itu terlihat sangat dewasa, gadis itu sangat fokus kepada bukunya, seakan ia tidak peduli pada sekelilingnya, ia pun berhenti mengunyah coklatnya dan langsung memandang Julio, mereka saling berpandangan, tanpa ekspresi gadis itu menggerakan tanganya dan memasukan coklat yang ada di bibirnya ke dalam mulutnya namun tanganya tidak di lepas begitu saja dari mulutnya, ia membiarkan tanganya sambil menatap Julio dan memiringkan sedikit kepalanya.

Julio yang melihat itu sedikiy tersentak.

"(I-imut)" kata Julio di dalam hatinya.

*Plakk*

Julio di pukul oleh Selvia dari belakang.

"Aduuh!!!... Hei!!! Kau ini kenapa !!?" tanya Julio yang kesakitan.

"Diam bodoh!!! Daritadi Bella menjelaskan tentang eskul ini, tapi kau...tapi kau...kau kenapa malah terpesona dengan gadis itu !!!" teriak Selvia sambil menarik-narik kerah Julio.

"Tolong berhenti menarik kerah ku!!! Aku ke cekik!!" Julio mencoba melepaskan tangan Selvia dari kerahnya namun tenaga nya terlalu besar.

"Mereka terlihat akrab sekali ya," ucap Bella.

"Ya begitulah, padahal... padahal mereka baru bertemu kemarin," Herry nampak ragu dengan perkataanya, seperti ada yang menggangu pikiranya.

"Kau kenapa ragu begitu??" tanya Bella.

"Ragu!?… tidak,aku tidak ragu," jawab bohong Herry.

Bella pun melirik tajam Herry dan tersenyum licik. Bella pun mendekati Herry.

"Jangan bilang kau cemburu denganya," perkataan Bella berhasil membuat Herry malu.

"Apa!? Tidak,aku tidak cemburu."

"Sudah mengaku saja."

"Hentikanlah ketua, nanti bisa salah paham!!!"

Bella pun tertawa kecil.

"Iya maaf, hanya saja aku senang melihat ekspresimu saat ku goda."

"Ku harap kau cepat lulus ketua."

"Wah jahatnya," kata Bella dengan suara mengejek.

***

"Baiklah aku akan memperkenalkan anggota ku," ucap Bella.

"Eh tunggu... lebih baik aku yang memperkenalkan atau mereka yang memperkenalkan diri mereka sendiri??" tanya Bella yang kebingungan.

"Haduh ketua... Kenapa kau kebingungan hanya karena ini" ucap Julio.

"Mungkin lebih baik kamu saja yang memperkenalkan mereka" ucap Selvia

"Baiklah kalau begitu aku saja yang memperkenalkan mereka berdua" ucap Bella.

"Yang pertama anggota termuda, Lily dari kelas 11- C dan yang kedua Sophie dari kelas yang sama dengan ku yaitu 12- D" ucap Bella yang memperkenalkan anggotanya.

"Nama ku julio, dari kelas 11- E."

"Perkenalkan, nama ku Herry, dari kelas yang sama dengan Julio, 11- E."

"Nama ku Selvia, dari kelas 11- B, senang berkenalan dengan kalian," Selvia pun tersenyum kepada Sophie, Bella dan Lily.

"Kami juga senang berkenalan dengan kalian," ucap Bella sambil tersenyum.

"Jadi bagaimana Julio?? Apa kamu tertarik dengan eskul ku??" tanya Bella.

"Yah sepertinya begitu," jawab Julio.

"Kalau begitu ini formulir pendaftarannya, kalau sudah selesai berikan padaku, sisanya aku yang akan mengurusnya," jelas Bella

"Anu... itu... "

"Ada apa, Selvia?"

"Aku juga ingin mengikuti eskul mu... bisa tidak??" Tanya Selvia yang malu-malu.

"Tentu saja bisa, kami juga sedang kekurangan anggota untuk meneruskan eskul ini," jawab Bella dengan gembiranya karena telah menerima anggota baru.

"Kalau begitu aku juga, aku tidak bisa membiarkan teman ku ini sendirian" kata Herry yang mengacungkan tanganya.

"Waaahh, terima kasih telah mau ikut eskul sastra" Bella pun sangat gembira akan hal ini, ia pun memberikan formulir nya kepada mereka bertiga.

Setelah mereka mengisi formulirnya, mereka pun memberikanya kepada Bella kembali.

"Terima kasih, dengan begini kalian menjadi anggota eskul sastra, maka aku mengucapkan. Selamat datang di eskul sastra!!"

To be continue

=============================

avataravatar
Next chapter