6 Mau jalan?

Selamat pagi duniaa!!!" Teriak gadis bersurai sepunggung itu dari atas balkon kamarnya, seulas senyuman itu ia tampakan dengan perasaan senang entah kenapa ia pun tak tau

Angkasa pramudya

Hanya satu nama saja dapat merubah hidupnya

"Lo harus jadi milik gue!" ucap Airin lantang seraya melihat foto Angkasa di akun sosmed pria itu

Airin bergegas menuruni anak tangga seraya bersenandung ria di kecupnya pipi sang papa membuat papanya mengerutkan dahi heran

"Kenapa nih anak gadis papa?" Tanya papanya seraya mengoleskan selai coklat itu di roti lalu ia masukan ke dalam mulutnya

Airin tersenyum hingga kedua matanya pun tak terlihat "Ai bakal punya pacar!" ujar gadis itu membuat papanya tersedak, buru buru Airin mengambil segelas susu lalu memberikannya pada papanya itu

"Pelan pelan dong pa" ucapnya seraya mengusap punggung belakang papanya

"Papa ga kasih izin kamu pacaran" tegas papanya membuat bahu Airin merosot

"Papa mah ga asik" tuturnya melipat kedua tangannya di dada

papanya mengeleng geleng kan kepala heran, dasar anak abg fikirnya " Papa berangkat duluan nanti papa suruh Damar temenin kamu" Airin sontak kaget mendengar itu

"Ah Papa! Ai gamau ada Damar, Ai mau sendiri aja" pintanya

"ya sudah, jaga kepercayaan papa"Ujarnya, Airin mengangguk patuh di kecupnya punggung tangan papanya lalu ia lambaikan tangannya bak anak kecil

"Bye papa mwaaaa" ucapnya membuat papanya tertawa kecil

Airin menatap kepergian sang papa setelah ia rasa mobil papanya sudah menyala ia langsung memakan sepotong roti itu, tiba tiba saja bayang bayang Angkasa kembali mendatanginya

"Ais! ganteng banget deh" ujarnya dengan mata terpejam

Airin berlari kecil menuju dapur lalu ia ambil satu kotak bekal, di masukannya beberapa roti selai coklat itu yah, meskipun hanya roti coklat biasa tapi Airin iklas kok! hihi

"Siap meluncur!" ucalnya semangat seraya memakai helm bogo kuning miliknya, ya Airin suka sekali warna kuning jika kebanyakan anak perempuan menyukai warna pink atau merah tidak dengan gadis ini, Kuning adalah warna kecintaannya.

Airin menghidupkan mesin motornya lalu ia bergegas menuju SMA CAKRAWALA

"Tunggu gue yaa calon pacar!" teriak nya lalu tertawa

seindah itu kah jatuh cinta? ah banyak yang bilang jatuh cinta itu memanglah menyenangkan tapi jika kita siap untuk jatuh cinta maka kita juga harus siap dengan patah hati, karena mereka memanglah sepaket

seperti yang di ucapkan Jatuh dan Cinta, siap untuk jatuh dan siap untuk cinta.

____________

_______

Angkasa tengah membuka lokernya hari ini ada kelas olahraga dan Angkasa selalu meletakan seragam olahraganya di dalam loker

Angkasa menghela nafas pelan saat mendapati banyak coklat dan surat yang ia dapati di dalam lokernya, ya Angkasa fikir ini tidak akan terulang, ia fikir hanya di sekolah lamanya saja ia akan di teror dengan berbagai macam surat ternyata disini pun sama

Angkasa menyingkirkan satu persatu surat dan coklat itu sedangkan ketiga temannya mendapatkan hal yang sama namun, Deo dan Aksara memunguti coklat dan memasukinya ke dalam tas ransel mereka masing masing

"gini nih jadi orang ganteng" puji Deo pada dirinya sendiri

Aksara mengeplak kepala Deo dengan sengaja "Kayak lo aja, noh liat coklat sama makanan gue lebih banyak! berarti gue lebih ganteng dari lo" ujar Aksara memainkan rambutnya membuat Angkasa jengah

"ini mau gue buang, lo pada mau ga?" Tanyanya dan langsung di hampiri Aksara dan Deo

"Gue ambil punya Asa lo ambil punya Elang dong!" titah Deo membuat Aksara kesal pasalhya, makanan di loker Angkasa selalu mendapati makanan lebih banyak di bandingkan yang lain

"Gue Asa lo Elang dong!" ucap Aksara tak mau kalah

"ck, lama! gue buang!" sambung Angkasa dan langsung di tahan kedua temannya itu

"Gue Elang" ujar Aksa mengalah membuat Deo tersenyum senang

Elang nampak tak terlalu perduli ia terus memainkan ponselnya ya, apalagi jika tidak berusaha mendekati Vanya, Vanya adinda.

"Lang mau ambil boleh ya" izin Aksa sok manis

"ambil deh ra, ah elah" kesalnya memasukan benda pipih itu ke dalam saku celananya raut wajahnya pun berubah seketika

"Kenapa lo?" Tanya Angkasa mengambil baju Olahraganya

"Vanya" ucapnya lalu pergi begitu saja

Deo merangkul bahu Aksara yang tengah memperhatikan punggung Elang yang kian menjauh

"Elang jadi bucin, si bos juga, kita kok ga bucin ya?" Aksara menoleh menatap Deo lalu ia menghela nafas pelan

"ga ada yang mau sama gue" lirihnya sok sedih, padahal banyak siswi SMA NUSA BANGSA yang menyatakan cintanya secara terang terangan kepada Aksara, Arumi contohnya Arumi widjaya lebih tepatnya

"Sama gue aja mau kan?" Mendengar itu sontak membuat Aksara melepas rangkulan Deo lalu ia tendang Deo hingga terjungkal

"Ga selera setan!" kesalnya sedangkan Deo ia sudah tertawa di bawah sana

_____________

Keempat cowo itu tengah duduk di pinggir lapangan Elang mengelap keringatnya lalu ia menegak sebotol air mineral yang sudah mereka beli tadi

"Angkasa!" teriak gadis itu membuat sang pemilik nama menoleh, seulas senyum tipis itu tercetak jelas di wajah Angkasa

gadis itu melambaikan tangannya lalu menghampiri Angkasa seraya tersenyum manis, Ais! Jangan senyum terus rin, bisa pingsan mendadak Angkasa nanti

Airin duduk tepat di sebelah Angkasa membuat jantung Angkasa menjadi tidak sehat "Udah selesai?" Tanya Airin dan di angguki Angkasa

"eum, Aku ga bisa lama, nih di makan yaa!" ujarnya lalu kembali bangkit

Angkasa menerima bekal dari Airin lalu menatap punggung Airin yang kian menjauh "Airin!" panggilnya membuat Airin menoleh

"kejar bos, anter ke kelasnya!" bisik Aksara dan di angguki Angkasa

Angkasa bangkit lalu berlari menghampiri Airin

"Aku anter ya" tawarnya membuat semburat berwarna pink itu jelas terlihat di wajah Airin

"jangan natap gue gitu woi! ga kuat" lirihnya dalam hati

Airin mengangguk saja tak di sangka Angkasa meraih jemarinya lalu ia tautkan "Ayo" Ajaknya tersenyum lagi

Rasanya Airin ingin teriak sekarang juga! "Vanya! tolongin gue ga kuat!" teriaknya dalam hati

"bawa motor rin?" Tanya Angkasa terus berjala tanpa melihat wajah gadis itu, ada untungnya sih percaya atau tidak wajah Airin sudah merah padam

"bawa" jawabnya singkat senyuman itu pun tak luntur dari wajahnya

"Minggu jalan yuk!"

"Ayukk!!" Airin menutup mulutnya saat menyadari responnya yang terlalu bersemangat

Angkasa melirik Airin sekilas lalu tertawa kecil Angkasa membalikan tubuhnya menghadap Airin "Minggu jam 10 aku ke rumah ya, satu harian bareng aku gapapa kan?" Airin mengangguk semangat demi apapun rasanya ada seribu kupu kupu di atas kepalanya

"Yauda gih" Airin tak mengerti

"maksudnya?" tanya airin membuat Angkasa tertawa kecil, wajah Airin benar benar mengemaskan

"Kita udah di depan kelas kamu" Airin sontak melihat ke belakang dan benar saja, teman sekelasnya tengah memperhatikannya membuat Airin semakin malu saja!

Airin melirik Vanya yang tengah memainkan alisnya ais! malu sekali

avataravatar
Next chapter