webnovel

Hari Pertama Kerja

Naura merasa bersemangat di pagi ini, karena hari ini dia akan mulai kerja di hari pertama. Polesan bedak tabur tipis dan warna lipstik nude tambah mempercantik wajahnya. Setelah mempersiapkan perlengkapan, gadis itu bersiap untuk berangkat.

"Naura..., nikmatilah sarapanmu dulu! Jangan biasakan pagi-pagi pergi, perut dibiarkan kosong!" seperti biasa, alunan suara Nyonya Elsa mama Naura mengiringi waktu pagi keluarga ini.

"Tanggung mam.., Naura masih harus mencari bis kota juga untuk menuju kantor. Khawatir telat, ga etis dong.. masak hari pertama kerja sudah telat masuk kantor." sambil menenteng tas, Naura bersiap untuk berangkat. Melihat putri satu-satunya sudah berdandan rapi dan siap berangkat, Nyonya Elsa segera memasukkan sandwich ke lunch box dan Tumbler berisi minuman.

"Naura.., tunggu sebentar!" teriak Nyonya Elsa. Tidak mau mengecewakan mamanya, Naura menunggu di depan pintu sambil mengenakan sepatu. Tidak lama kemudian, perempuan paruh baya itu berlari keluar dan menyerahkan paper bag berisi lunch box dan Tumbler.

"Thank.s Mam..., mama selalu mengerti yang Naura butuhkan." aura kebahagiaan menghiasi wajah Naura. Segera gadis itu mengambil bekal yang sudah disiapkan Elsa, kemudian mencium punggung tangannya. Tidak lupa ciuman pipi kiri dan kanan, sebagai ungkapan selamat tinggal gadis itu.

Perlahan Naura menyusuri jalan sempit di gangnya, untuk menuju jalan besar, dan mencari halte bis. Tidak lama gadis itu berjalan, tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang dan tanpa sadar sebuah batu yang tergilas ban mobil terlontar dan mengenai gadis itu.

"Wooiii.., tahu diri dong. Jangan mentang-mentang bawa mobil, seenak jidat merugikan orang lain." Naura berteriak marah sambil memandang mobil yang berlalu di depannya.

"Cittt.." suara rem mobil bergesekan dengan aspal, terdengar di telinga gadis itu. Mobil yang tanpa sengaja melindas batu itu, dengan cepat mundur dari berhenti di depan Naura.

Jendela mobil terbuka di bagian sopir, dan seorang laki-laki muda tiba-tiba turun menghampiri Naura

"Permisi.., maafkan kami! Apakah anda terluka?" dengan sopan pengendara mobil itu meminta maaf pada Naura. Mendengar permintaan maaf itu, menjadikan Naura seperti mati kutu.

"Ya.., tapi ingat. Jalanan ini bukan milik nenek moyang Loe. Banyak orang yang juga memiliki hak untuk menggunakan jalan ini. Perhatikan kecepatan!" ucap Naura. Merasa kepalang tanggung, gadis itu menasehati pengemudi mobil itu.

"Johan.., cepat lanjutkan perjalanan!" tiba-tiba kaca mobil bagian belakang terbuka. Seorang laki-laki tampan melongok kan kepala, memanggil sopir.

"Baik Tuan Muda.. Nona ..., sekali lagi mohon terima permintaan maafku ya!" sambil menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya, pengemudi itu segera meninggalkan Naura.

"Ya sudah sana..., juraganmu sudah tidak sabar menunggumu." tidak mau membuat orang lain susah, Naura mengijinkan pengemudi itu meninggalkannya. Sekali lagi Naura melirik laki-laki tampan yang duduk di belakang sambil mengenakan kaca mata hitam itu.

"Buset.. itu wajah tampan sekali. Tapi sayangnya sedikit pucat sih." gumam Naura lirih. Gadis itu kembali berlari menuju halte bis, ketika bis jurusan arah kantornya sudah berhenti di sana. Segera Naura masuk ke dalam bis, dan untunglah masih ada tempat duduk kosong di belakang sopir.

******

Lima belas menit perjalanan, akhirnya halte terdekat dengan kantornya sudah terlihat. Naura langsung berdiri dan mendekat ke pintu keluar.

"Cempaka..., halte Cempaka.." kondektur bis berteriak memberi tahu penumpang.

"Saya turun pak.." ucap Naura memberi tahu kondektur.

"Okay.., berhenti!" teriak kondektur. Naura langsung keluar melalui halte begitu pintu bis terbuka.

Melihat bangunan tinggi di depannya, Naura tersenyum bahagia. Gadis itu tidak menyangka, jika dia berhasil diterima di perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan korporasi dan termasuk lima besar peringkat perusahaan besar di negara ini. Tidak mau berlama-lama, Naura segera berjalan cepat menuju kantor perusahaan tersebut.

"Selamat pagi pak.." Naura menyapa petugas keamanan yang bertugas di pintu lobby

"Pagi Non..., pegawai baru ya?" petugas keamanan itu menjawab sapaan Naura.

"Iya pak.., mohon do.a dan bantuannya ya. Permisi saya akan langsung menuju ke ruang tunggu, untuk menemui Miss Kathleen." segera Naura meninggalkan petugas keamanan itu. Tampak kekaguman di mata Naura.., saat melihat lay out dan desain interior yang terlihat sangat mewah di dalam ruangan itu. Melihat petugas receptionis, Naura langsung mendatangi perempuan itu.

"Selamat pagi kak..., apakah saya bisa numpang bertanya?" tanya Naura dengan sopan. Petugas receptionis bernama Karin itu melihat sekilas pada Naura.

"Iya .., silakan. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Karin balik dengan ramah.

"Kenalkan, nama saya Naura. Kebetulan saya pegawai baru disini, dan akan menemui Miss Kathleen. Apakah saya bisa menemui beliau?" Naura mengenalkan dirinya. Petugas receptionis itu kembali melihati Naura.

"Tunggulah sebentar di kursi tunggu itu! Aku akan menanyakan dulu pada Miss Kathleen, apakah bisa diganggu sekarang. Kenalkan.. namaku Karin." petugas itu mengulurkan tangan, mengajak Naura berjabat tangan. Naura tersenyum dan menerima uluran tangan Karin.

Naura kemudian membalikkan badan, dan duduk di kursi tunggu yang tadi ditunjukkan oleh Karin. Sambil menunggu, Naura menyalakan ponselnya dan mulai membaca pesan-pesan chat yang dikirimkan teman-teman kuliahnya.

"Naura..., Miss Kathleen bersedia menemui mu sekarang. Silakan langsung masuk ke ruangannya sekarang! Ikuti jalan ini lurus, kemudian belok kanan. Nanti kamu akan menemukan Human Resource Department Manager, masuklah!" Karin menunjukkan arah untuk menuju ruangan Miss Kathleen.

"Okay terima kasih Karin.. informasinya sangat membantuku. Semoga ke depan, kita bisa menjadi seorang mitra kerja yang baik." kembali Naura mengucapkan terima kasih pada Karin, dan gadis itu menjawab dengan melambaikan tangannya. Bergegas Naura masuk mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Karin.

"Apakah ruangan ini ya?" di depan pintu ruangan bertuliskan Human Resource Department Manager, Naura berhenti. Gadis itu menengok ke sekeliling, tetapi dia tidak dapat menemukan satu orangpun disitu

"Sudahlah.. aku ketuk pintunya saja. Toh.. aku hanya mengikuti informasi yang diberikan Karin." gumam Naura, dia mengambil nafas panjang, kemudian menghembuskan secara perlahan. Setelah merasa sedikit tenang..

"Tok.., tok.., tok.." Naura mengetuk pintu tiga kali. Beberapa saat gadis itu menunggu, tetap tidak terdengar jawaban yang mempersilakan masuk.

"Tok.., tok.., tok.." kembali Naura mengetuk pintu dengan perlahan.

"Doronglah pintu itu Miss.., biasanya tidak ada yang duduk di ruang tamu. Miss Kathleen pasti sedang berada di meja kerjanya." tiba-tiba terdengar suara laki-laki di belakangnya. Naura menoleh, terlihat laki-laki muda berpakaian seragam cleaning service sedang berbicara padanya.

"Terima kasih kak atas informasinya." sambil tersenyum, Naura mengucapkan terima kasih. Perlahan Naura mendorong pintu ke dalam. Sebuah sofa mewah terlihat di depannya, dan seperti yang dikatakan cleaning service tadi, tidak ada siapapun di ruang tamu.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, dan tiba-tiba senyuman muncul di bibir manisnya. Matanya melebar sebuah tag name Kathleen H tertempel di sebuah pintu.

*******

Next chapter