2 1. Juan Qiao Feng

"Apa akhirnya seperti ini?" Seorang gadis memandangi sebuah cerita yang mengharuhkan, ya gadis itu baru saja membaca akhir dari kisah Dewa Waktu dengan Manusia Fana yang saling mencintai.

"Setelah ujian hidup yang begitu banyak, masa akhir kisahnya seperti ini sih!" Gerutu gadis itu kesal.

"Qiao Feng kenapa?" Tanya seorang Wanita setengah baya pada gadis itu.

"Eh tidak ada apa-apa Bu." Jawab gadis itu dengan senyum kikuknya.

"Jangan membaca cerita terus, itu sedikit lagi bel masuk berbunyi, kamu ada jam mengajarkan setelah ini?"

"Iya Bu, sudah selesai ko ceritanya." Gadis itu tersenyum.

Dan bel masuk pun berbunyi.

Gadis itu memasukan novelnya di dalam laci mejanya dan membawa beberapa buku mata pelajaran untuk dirinya mengajar.

Juan Qiao Feng adalah nama gadis itu. Juan Qiao Feng merupakan seorang guru yang masih sangat muda, dia sangat populer dikalangan para murid dan juga para guru.

Juan Qiao Feng membuka pintu kelas.

"Selamat siang Bu cantik!" Seruan siswa dan siswi itu terdengar nyaring saat melihat Juan Qiao Feng masuk ke dalam kelas untuk mengajar mereka.

Juan Qiao Feng teryenyum lembut pada anak muridnya itu "Selamat siang juga anak-anak."

"Apakah ada pr?" Tanya Juan Qiao Feng pada semua anak murid yang diajarnya saat ini.

"Tidak ada Bu." Jawab mereka serempak.

"Oke kalau begitu buka lembaran photo copyan yang kemarin Ibu kasih dan membacanya di depan satu-satu." Ucap Juan Qiao Feng.

Merekapun membuka lembaran photo copyan itu.

"Meng Meng, ayo kamu duluan membaca ceritanya." Ujar Juan Qiao Feng pada seorang gadis yang nampak imut yang duduk di kursi paling depan.

"Iya Bu." Sahut gadis bernama Meng Meng itu lalu berdiri didepan memandangi teman-teman sekelasnya.

Waktu berlalu dengan singkat.

Kini bel pulang sekolah berbunyi.

"Oke anak-anak sampai ketemu hari kami yang akan mendatang." Ucap Juan Qiao Feng saat mengakhiri jadwal mengajarnya.

"Iya Bu!" Sahut mereka serempak.

Juan Qiao Feng keluar dari kelas dan ingin segera bergegas pulang ke rumah.

Juan Qiao Feng berjalan keluar dari sekolahan sambil mengendong tas gedongnya yang bewarna merah hati.

Karena jarak dari rumah ke sekolah tempatnya mengajar tidak terlalu jauh, jadi dirinya memutuskan untuk mengunakan kakinya untuk berangkat dan juga pulang.

Juan Qiao Feng mengangkat pandangan nya ke atas dan melihat langit yang menyilaukan.

"Cuaca siang ini kenapa terasa panas sekali? Tidak seperti biasanya."

Juan Qiao Feng mengusap keringat yang bercucuran dikeningnya.

"Setelah sampai di rumah aku harus langsung mandi biar merasa enak." Juan Qiao Feng melanjutkan jalannya.

Sesampainya di depan rumah yang nampak sederhana, Juan Qiao Feng membuka gerbang dan berjalan lagi untuk membuka pintu.

Namun saat dirinya membuka pintu rumahnya, dirinya langsung disambut oleh cahaya putih yang menyilaukan dan terlebih lagi ada sesuatu yang seolah-olah menghisapnya dari dalam dan segera dirinya hilang kesadaran tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

Suara kicauan burung-burung kecil terdengar di hutan.

Seorang gadis tengah terbaring tidak sadarkan diri di tanah. Gadis itu perlahan mengerjapkan matanya, pertanda bangunnya gadis itu. Ketika kedua matanya sudah benar-benar terbuka, dirinya sedikit menyipitkan matanya karena melihat cahaya menyilaukan. Saat gadis itu sudah beradaptasi dengan cahaya, matanya membuka dengan sempurna. Dilihatnya dedaunan hijau yang melambai-lambai karena hembusan angin.

"?!"

Gadis itu langsung duduk dan melihat keadaan sekelilingnya.

Pohon-pohon hijau dan semak-semak di sekeliling.

"Sepertinya ini hutan? Kenapa aku tiba-tiba berada disini?"

Gadis itu adalah guru muda yang populer, Juan Qiao Feng.

Juan Qiao Feng berdiri.

"..."

"Ini begitu aneh... ini sangat aneh..." Juan Qiao Feng benar-benar tidak habis pikir kenapa berada di hutan. Bukankah setelah selesai mengajar dirinya langsung pulang ke rumah dan ...

"Sinar aneh yang tiba-tiba!" Juan Qiao Feng ingat sekarang. Sinar aneh itu tiba-tiba muncul setelah dirinya membuka pintu rumahnya yang seakan menariknya masuk kedalam.

Dan sekarang inilah hasilnya setelah dirinya terbangun. Di hutan.

Juan Qiao Feng harus keluar dari hutan ini karena kalau tidak, bisa saja dirinya dimangsa oleh binatang buas yang kelaparan.

Tapi dirinya harus mengambil jalan mana? Hutan tentu saja sangat luas dan terlebih dirinya tidak tau berada di pinggiran hutan atau bagian terdalamnya.

Ini masih siang, dirinya harus secepatnya keluar dari hutan sebelum malam tiba. Karena ketika malam, itu akan sangat bahaya.

Juan Qiao Feng berjalan dan terus berjalan, walau kakinya sudah mulai merasa pegal akibat berjalan sedari tadi.

***

"Aish sial! Seharusnya sedikit lagi" Runtuk seorang pria dengan kesal. Karena panahnya meleset, sehingga buruannya pergi.

Pria itu memakai jubah putih dan sedikit biru, dengan fitur wajah yang tampan dan tampan, dinginnya ekpresinya membuat dia terlihat keren.

Pria itu mendekati dimana buruannya berada sebelum lari.

Tiba-tiba Pria itu mendengar suara seseorang berjalan. Karena indera pendengaran nya yang tajam, tentu saja dirinya tidak salah.

Dan benar saja, dirinya melihat seseorang berambut hitam dengan pakaian aneh yang dikenakannya.

"Orang itu terlihat sangat aneh... Atau jangan-jangan dia mata-mata." Pikirnya.

***

"Kau berhenti disana!"

Deg!

Juan Qiao Feng terkejut, karena ada suara seseorang tiba-tiba. Dirinya pun menoleh ke kiri dan mendapati seorang Pria dengan jubah putih sedikit biru.

'Orang ini lelakikan?' Juan Qiao Feng melihat rambut hitam panjangnya.

'Tentu saja. Lihat itu dilehernya terdapat tonjolan.'

'Tunggu... Kalau lelaki tetapi berambut panjang dan memakai jubah kuno seperti ini... Jangan-jangan, dirinya berada di dunia kuno?' Pikir Juan Qiao Feng.

Ah dirinya harus lari. Karena kalau sampai ada yang tahu, dirinya bukan berasal dari dunia ini... Bisa-bisa dirinya ditangkap lalu di penjara.

"Kau si--" Belum sempat Pria itu melanjutkan ucapannya, Juan Qiao Feng sudah lari duluan.

"Sepertinya dugaanku benar bahwa orang aneh itu adalah mata-mata." Gumam Pria itu lalu mengejar Juan Qiao Feng yang sudah berlari.

'Aih sial kakiku semakin sakit, bagaimana ini Pria itu terus mengejarku.' Pikir Juan Qiao Feng yang merasakan kedua kakinya semakin sakit akibat berlari.

Juan Qiao Feng melihat kebelakang, takut kalau Pria itu sudah dekat dibelakangnya.

"Ah untunglah Pria itu sudah tidak mengejarku." Juan Qiao Feng menghela nafas lega lalu berbalik kedepan untuk melanjutkan langkahnya untuk keluar dari hutan ini dan menemukan pakaian dunia ini, agar dirinya tidak terlihat mencurigakan dan setelah itu segera mencari tahu jalan keluar untuk kembali ke dunia asalnya.

"Astaga!" Juan Qiao Feng memekik terkejut karena apa yang dilihatnya di depan.

"Mau lari dariku." Ucapnya dingin.

Pria berjubah putih sedikit biru sudah ada didepan nya.

"Ti-tidak tidak! Kau salah sangka." Balas Juan Qiao Feng kikuk.

"..."

Pria itu menatap Juan Qiao Feng dari bawah sampai atas.

'Benar-benar terlihat aneh.' Batinnya.

avataravatar
Next chapter