2 Two

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam, eh den Rey. Mau ketemu non Keysha ya. Masuk dulu atuh den" kata bi Ina selaku pembantu dirumah Key.

"Siapa bi"

"Ini loh nyonya, den Rey ada di ruang tamu"

"Eh rey udah dateng ya" kata Risa

"Iya nya. Baru aja dateng. Bibi kebelakang dulu buat minum" kata bi Ina dan berlalu dari tempat

"Eh. Rey.. Mau ketemu Keysha ya"

"Anu itu Tan.. Mama gak bisa ngajakin Key buat beli cincin jadi aku diminta nemenin Key, tan"

"Jangan Tante. Mama aja"

"Ah. Eh, iya tan.. Eh ma"

"Ya udah, mama panggil Key dulu. Tadi dia baru aja balik dari kerja"

"Iya ma.."

Drr...drtt

Lina😘

Beb, kamu dimana? Temenin aku dong

Maaf ya. Sekarang aku gak bisa, aku di ajak mama buat nemenin mama

"Ya elah boong lagi kan gue. Maafin gue ya Lin" seru Rey dan mematikan handphonenya.

"Rey... Ngapain?"

"Mama minta gue nemenin lo buat beli cincin"

"Sekarang?"

"Tahun depan. Ya sekarang lah. Kalo bukan mama minta gue mah ogah nemenin elo"

"Ya udah gak usah gue bisa kok sama Dani"

"Eh eh.. Apa tadi kamu bilang Key" celetuk Risa dari belakang

"Eh egh.. Enggak kok ya kan Rey"

"Iya ma.. Enggak ada kok"

"Key gak ganti baju kamu?"

"Enggak usah deh ma. Langsung aja, aku juga habis ini mau kerumah temen"

"Ma.. Berangkat dulu"

Rey menengahi pembicaraan anak dan ibu itu, bisa bisa nanti kelamaan obrolannya.

"Hati hati"

~~~

"Mbak.. Mau beli cincin tunangan" seru Key

"Cincin tunangan model seperti apa mbak?"

"Yang simple dan gak ribet"

"Ini keluaran terbaru kita"

"Yaudah deh itu aja dibungkus"

"Jangan aneh aneh belinya" tegur Rey

"Enggak lah"

"Key.. rey?"

Nama yang dipanggil berbalik melihat siapa yang memanggil mereka.

"Linaa" Rey terkejut dengan keberadaan Lina sama halnya dengan Key.

"Kalian? Ngapain disini" tatap Lina curiga

"Egh anu itu-"

"Ini mbak pesanannya"

"Kalian mesan apa? Apa yang kalian sembunyiin dari aku?"

"Gue bisa jelasin" seru Key

"Ini gak seperti yang kamu lihat beb"

"Pokoknya jelasin sekarang!"

Disini lah mereka berada di sebuah caffe. Lina menuntut penjelasan dari Key dan Rey, Lina bahkan melihat isi dari pesanan mereka sebuah cincin tunangan.

"Sebenarnya kita di jodohin" jelas Key

"Apaa! Gue gak salah denger kan Rey. Key lo jangan bercanda deh. Lo tau gue pacar nya Rey. Dan elo pacar Dani, elo lupa sama Dani. Atau elo udah putus sama Dani jadi pacar gue elo embat"

"Lin. Dengerin, gue sama Rey terpaksa. TERPAKSA. Gue juga gak putus sama Dani. Gue bakal ngelanjuti hubungan sama Dani meski gue harus nikah sama pacar tengil lo" ejek Key

"Ya elaah. Lo anak tunggal Key, lo bisa meminta sama bonyok lo buat cari cowok lain. Kenapa harus cowok gue. Lo sahabat gue Key. Lo kok tega sih"

"Udah udah. Lin ini gak sepenuhnya salah Key" Rey mulai lelah dengan semua perdebatan Key dan Lina

"Lah kamu kok bela dia sih. Apa emang kamu sudah terpikat sama cewek keganjenan kayak dia" ejek Lina

"Eh. Jaga mulut lo. Jangan kira lo sahabat gue terus lo ngehina gue. Asal lo tau gue dan Rey terpaksa kalo gak bokap gue masuk rumah sakit gue gak akan bakal mau sama cowok lo!"

"Gue tau gue gak kayak lo. Rumah mewah, keluarga terpandang dan pekerjaan lo bahkan lebih tinggi dari gue. Lo dosen di universitas ternama. Lah gue cuma pelayan direstorant. Gue gak seberuntung lo. Jadi bisa gak jangan keganjenan sama cowok gue. Cowok diluar banyak"

Key tak tahan dengan hinaan Lina. Lina yang sudah dianggap Key saudara malah menghina Key. Key tau dia juga salah. Tapi dia terpaksa nerima perjodohan ini.

"From this moment we become ex-friends. I hate you Lina"

Key mengucapkan kata kata terakhir dan meninggalkan Rey dan Lina di caffe. Dia benci dengan omongan Lina, dia tau kalo Lina marah karena Key nikah sama Rey, tapi seharusnya Lina tau posisi Key sekarang. Key juga punya kekasih. Tapi kekasih Key gak sebacottt Lina.

-----------------------------------------------------------

Coment dan like yaa

avataravatar
Next chapter