4 Four

Seperti biasa Key selalu berangkat pagi untuk mengajar di Universitas Ternama di Jakarta. Universitas Internasional yang sering menjadi Universitas favorit bagi anak kalangan atas. Bahkan Universitas ini memiliki dana beasiswa yang cukup memukau harganya. Lebih bagusnya Universitas ini di beri asrama khusus bagi orang luar daerah atau luar kota. Key juga baru berumur 20 tahun. Wajar banyak mahasiswa yang sering mengejarnya. Key masih cantik, atau bisa di bilang sangat cantik.

"Udah sampai nona, Key" seru Hanna membuyarkan lamunan Key.

"Lo beneran mau kerja di sini?"

"Ya iyalah, gue serius. Kali aja ada yang nyangkut. Haha"

"Dasar. Cowok terus pikiran lo ya"

"Yadong, ya udah mau kawin mah bebas"

Mereka turun dari mobil dan berjalan beriringan, hiruk pikuk para mahasiswa dan mahasiswi terdengar gerumuh bagi Key. Ada yang berteriak, ada yang tertawa dan ada yang saling kejar.

"Gue antar lo keruang direktur"

"Asiapp boss" Hanna berlagak hormat kepada Key

-----------------------------------------------------------

"Gimana?" Tanya Key ketika jam mengajar sudah selesai

"Gimana apanya. Cape banget. Malahan ya, gue terus terusan harus negur, udah gede juga masih aja minta tegur, kesel gue" sungut Hanna entah apa yang sudah di hadapi Hanna hingga dia kesal.

"Ya udah, lo harus semangat"

"Key..." seru seseorang dari arah depan sambil melambaikan tangan

"Dani?" Hanna heran Dani sudah berada di depan mereka

"Eh.. Hanna?"

"Iya gue Hanna. Mau jemput Key ya?" Hanna menggoda Dani

"Ah.. Iya, kapan lo balik?"

"Kemaren, ketika acara pertungannya Key" jawabnya

"Hon, kita bicara di caffe aja ya, takut ada yang liat" Ajak Key yang sudah mulai risih dilihat oleh para mahasiswa atau beberapa dosen

"O iya.. Ayo masuk"

"Gue bawa mobil, jadi kalian aja berdua, gue ikutin dari belakang" Tolak Hanna. Dia tau mereka butuh waktu berdua ditambah siapa yang membawa pulang mobil mereka kalau Hanna ikut Dani.

"Ya udah. Hati hati" Ingat Key dan di beri acungan jempol

"Hon.."

"Hmm.."

"Minggu depan aku bakal nikah" Key menekuk wajahnya dengan lesu

"Serius. Kenapa di percepat?" Dani tak percaya apa yang dia dengar

"I dont know. Aku rasanya ingin menghilang dari bumi" Key menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Dia muak dengan perjodohan ini semua.

"Aku akan selalu di samping mu. Promise" Dani tau apa yang sedang di rasakan Key. Dani cuma bisa memberi semangat meski ia harus merelakan Key jadi istri orang.

"Gimana kalo kita kepantai. Sebelum kamu nikah?" Ajak Dani

"Setuju. Aku pengen melepaskan penat dipikiran aku. I miss you so muchh" peluk Key dengan erat.

"Hon.. Aku sedang menyetirr"

"I know. Aku terlalu senang" kata Key dan mereka bercanda ria. Key? Dia sejenak melupakan acara pernikahannya.

-----------------------------------------------------------

"Key"

"Whatt?"

"Lo ada gak saling ngabarin sama calon laki lo" Hanna heran dia bahkan tidak pernah melihat Key saling telpon maupun chattingan sama Rey

"Berabe gue mau chatt, nomor dia aja gue gak punya"

"Ya elah ini anak, nomor calon laki aja gak punya"

"Males gue nyimpen nomor dia. Biarin aja dia yang nyimpen nomor gue"

"Sok ngartis lo" ejek Hanna sambil mengambil beberapa snack. Sekarang Hanna dan Key sedang berada di ruang tamu untuk bersantai sambil menonton film kesukaan mereka begenre romance.

"Eh, Han.."

"Apa"

"Gue besok mau kepantai. Lo ikut ya" ajak Key

"Sama siapa?"

"Dani"

"Caki lo?"

"Siapa Caki?" Key bingung siapa Caki yang dimaksud Hanna, setau Key dia gak punya temen nama Caki?

"Calon Laki, ogeb" Seru Hanna

"Ngapain di bawa, gue mah mau liburan sama yayang bebeb gue"

"Kemana?" Tanya seseorang entah siapa dia, Key dan Hanna berbalik melihat siapa yang bertanya

"Reyyyy??" Tanya Key dan Hanna bersamaan

"Kemana?" ulangnya

"Apaan sih" elak Key

"Gue serius. Lo mau kemana Keysha Atina Fathiyya" Kata Rey yang duduk di samping Key meintrogasi

"Pantai. Puas lo" mood Key berubah jadi buruk

"Sama siapa?"

"Hanna"

"Udah izin?"

"Eh. Ngapain sih lo tanya tanya terus. Gak usah ngatur deh" Key mulai muak dengan Rey

"Key Calon laki lo tuh, dosa loh nanti"

"Gak"

"Gak usah pergi"

"Eh. Apaan sih gak usah bacot deh lo, gue bakal tetap pergi meski lo larang" ancam Key dan pergi meninggalkan Rey dan Hanna

"Rey, maapin Key ya. Dia kalo liar gitu, tapi kalo udah jinak nurut kok"

Hanna tak enak hati melihat tingkat Key kepada Rey

"Santai aja kali. Gue diminta bonyok buat jagain dia. Kalo gak permintaan bonyok mah gue ogah. Gue balik dulu. Bilangin tuh sama nona Pemarah, Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

"Kurang apasih Rey? Baik banget malahan. Key semoga mata hati lo kebuka buat Rey" gumam Hanna dan mendoaakan yang terbaik terhadap hubungan Key dan Rey.

avataravatar