16 Ulah Nona Besar 1

Kok yang comment tambah dikit ya

Comment dong apa aja

Agak males nih nulis kalo gak ada comment

________________________________________________________________

" Sesuai prediksi, bos! Romi memang memasang beberapa orang di sini, tapi kami sudah membereskan semuanya! Mereka tidak akan bisa memberikan laporan apapun terkait kehamilan Nyonya Bos!" kata Rio.

" Aku tahu kalian memang bisa diandalkan! Trima kasih, Rio!" kata Lingga.

" Tapi kita tidak bisa menahan mereka lebih lama, Bos!" kata Rian.

" Tidak apa! Yang penting mereka tidak tahu yang terjadi pada Nona Kyra!" kata Lingga.

Kyra mengerjap-kerjapkan matanya, dia ingin bangun tapi kepalanya sedikit pusing. Dia mendengar suara seorang pria dan wanita yang sedang bercakap-cakap.

" Bagaimana kabar pasien favorit saya?" tanya Seoung.

" Baik, Dok! Sedikit nyeri saja!" jawab Kyra.

" Itu adalah reaksi yang wajar! Ini sudah berjalan selama 4 bulan dan hasilnya cukup bagus!" kata Seoung lagi.

" Bagaimana kandungan saya?" tanya Kyra melihat ke arah seorang Dokter wanita yang ditugaskan Seoung untuk mengawasi kandungannya. Dokter itu maju mendekati Kyra dan memeriksa perutnya.

" Baik! Dia sangat pintar! Dia mengerti keadaan mommynya!" kata dokter itu.

" Tentu saja! Darahnya mengalir darah keluargaku!" kata Kyra bangga.

" Kalau begitu semoga kalian berdua selalu sehat!" kata Seoung.

" Trima kasih, dokter!" kata Kyra.

" Sama-sama! Kami pamit dulu!" kata Seoung menatap Kyra lekat.

" Iya, Dokter!" jawab Kyra lembut. Sesaat Seoung terpaku dengan suara lembut Kyra, jantungnya berdetak kencang dan hasratnya seakan ingin membuncah. Shiitttt! Gadis ini sangat memabukkan!" batin Seoung.

" Dokter!" panggil Kyra.

" E, ya! Ok, kami pergi!" jawab Seoung tiba-tiba lalu pergi meninggalkan Kyra.

" Sepertinya Dr. Sung menyukai, Nona!" kata Sofi.

" Lo tahu bukan, tidak ada pria yang tidak bertekuk lutut dihadapan gue!" kata Kyra tersenyum smirk.

" Tapi dia sebaya, Nyonya Besar, Nona!" kata Sofi.

" Siapa suruh dia jatuh dalam pesona gue!" kata Kyra. Sebuah pesan masuk ke ponsel Kyra, Sofi mengambilkan ponsel Kyra yang terletak diatas nakas.

^ Selamat Siang, Nona Kyra! Ini saya Lingga!

Berani sekali dia ngirim pesan ke gue! batin Kyra. Sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya.

^ Nona boleh membenci saya, tapi jangan bayi saya!

Fuck! Darimana dia tahu jika gue hamil?

^ Ini bukan anakmu! Kalo kamu nekat, aku akan menggugurkan bayi ini!

Sebuah panggilan masuk dengan nomor yang sama dengan milik Lingga. Kyra mengabaikan panggilan itu.

^ Saya akan memberitahu Tuan Besar keadaan Nona!

Brengsek! Berani sekali dia mengancam gue! batin Kyra marah.

Sebuah panggilan kembali masuk ke ponsel Kyra. Kali ini Kyra dengan terpaksa harus menerimanya.

" Halo, Nona! Maaf kalau saya kasar atau mengancam Nona!" kata Lingga pelan.

" Apa mau lo?" tanya Kyra kketus.

" Saya mau anak saya!" kata Lingga memohon.

" Apa untungnya buat gue?" tanya Kyra mengajukan penawaran.

" Saya akan melakukan apa saja untuk Nona!" kata Lingga tegas.

" Apa saja?" tanya Kyra tersenyum smirk.

" Iya! Itu janji saya!" kata Lingga.

" Ok! Saya akan pikirkan lagi!" jawab Kyra santai.

" Saya tunggu kabar dari Nona! Maaf kalo saya lancang!" kata Lingga penuh penyesalan.

Kyra langsung mematikan panggilan itu.

" Sop! Lo lihat siapa yang berjaga di luar kamar!" kata Kyra.

" Apa ada?" tanya Sofi lalu berjalan menuju ke pintu kamar Kyra dan membukanya.

" Sof!" sapa Lingga.

" Mas Lingga? Apa Tuan yang menyuruh mas?" tanya Sofi tersenyum manja.

" Iya, Sof! Tuan Besar tidak mau ada yang mencoba menyakiti Non Kyra lagi!" kata Lingga.

" Sofi masuk dulu, ya, Mas!" pamit Sofi.

" Iya, Sof!" jawab Lingga. Sofi tersenyum lalu menutup pintu kamar Kyra dan berjalan ke arah Kyra dengan wajah berseri-seri.

" Kenapa lo?" tanya Kyra kesal.

" Ada Mas Lingga, Non! Dia disuruh Tuan buat jagain Non!" kata Sofi.

" Hentikan senyum lo itu! Gue males liatnya!" kata Kyra karena dia tahu jika Sofi tergila-gila pada jongos itu.

" Non Kay, ih! Nggak seneng liat orang lagi kasmaran!" kata Sofi sebel.

" Apa nggak ada pria lain?" tanya Kyra.

" Aduh, Non! Cari yang baik dan tampan itu susah! Mas Lingga itu sudah tampan, badannya bagus, baikkkkk lagi!" kata Sofi.

" Puji terus! Kenapa nggak lo nikahin aja?" tanya Kyra.

" Dia itu sudah dijodohkan sama ibunya, Non!" kata Sofi. Deg! Hati Kyra merasa sedikit gelisah.

" Di...jodohin?" ucap Kyra.

" Iya! Dia itu sangat sayang sama ibunya! Dan dia itu anak yang berbakti, Non! Makanya dia mau saja dijodohkan dengan adik kelasnya saat SMA dulu!" tutur Sofi. Kyra merasa dipermainkan oleh Lingga. Dia sangat marah dan merasa tertipu. Bisa-bisanya sudah punya calon tapi masih saja merkosa gue! batin Kyra sangat marah.

Keesokan harinya, Lingga mendapatkan laporan jika anak buah Romi telah mengepung RS itu. Lingga terkejut mendapatkan kabar tersebut, karena tidak akan ada yang memberitahu Romi selain Kyra dan Sofi. Lingga membuka ponselnya dan mengirimkan pesan pada Kyra.

^ Selamat Pagi, Non! Apa Nona Kyra yang memberitahu Romi?

Kyra tersenyum smirk

^ Dia kekasihku! Wajar jika dia tahu!

Balas Kyra

^ Nona tidak tahu apa akibat dari perbuatan Nona!

Lingga memejamkan matanya dengan menahan amarah di dadanya

" Rio! Perketat penjagaan! Aku khawatir mereka sebentar lagi akan tahu dimana kita!" kata Lingga.

" Siap, Bos!" jawab Rio kemudian pergi meninggalkan Lingga yang memijit kepalanya karena sedikit pusing.

" Dia pikir dia siapa?" kata Kyra Ambigu.

Selama 2 minggu Kyra selalu membuat kekacauan yang menyebabkan Lingga dan anak buahnya harus membereskan semuanya. Dan Kyra kesal paddda Romi yang mengatakan jika dia tidak berani mendekat karena perintah dari Tama.

" Awas kalo lo main lagi dengan Anne atau wanita lain! Gue punya mata-mata disana!" kata Kyra mengancam.

" Iya, sayang! Mana berani aku begitu! Aku sedang puasa dan sering main solo karena kamu!" jawab Romi cemberut. Kyra tersenyum mendengar jawaban Romi dan memang selama Kyra di Korea, Romi selalu menyalurkan hasratnya di kamar mandi atau hal lain selain wanita.

" Sabar, Rom! Sebentar lagi gue akan pulang!" kata Kyra menggoda.

" Aku selalu setia menunggumu, sayang! I love you Kay!" kata Romi yang sangat merindukan Kyra, merindukan ciuman bibir gadis itu.

" Gue harus pergi! Bye!" kata Kyra mematikan panggilannya dan meninggalkan Romi dengan wajah kesal.

Kandungan Kyra sudah memasuki bulan ke 8 dan seluruh wajah Kyra telah kembali seperti semula. Seoung yang memeriksa Kyra sangat takjub dengan kecantikan gadis itu.

" Kamu memang sangat cantik, Kyra!" ucap Seoung.

" Tentu saja!" jawab Kyra, walaupun tubuhnya membengkak akibat kehamilannya. Seoung menatap kedua buah dada Kyra yang besar dan membuatnya menelan salivanya. Andai aku bisa memegangnya dan memakannya! batin Seoung.

Tiba- tiba saja terdengar kegaduhan diluar kamar Kyra. Semua yang ada disitu jadi panik karena mendengar suara letusan.

" Dokter! Apa ada jalan rahasia disini?" tanya Lingga yang tiba-tiba masuk ke dalam.

" A...ada!" jawab Seoung.

" Tunjukkan pada saya! Kita keluar lewat jendela saja!" kata Lingga.

" Apa? Apa lo sudah gila? Ini lantai 2!" teriak Kyra.

" Ada tangga di luar, Nona!" jawab Lingga. Dengan cepat otak mesum Seoung berputar, dia segera mendekati Kyra dan akan mengangkatnya.

" Apa yang anda lakukan?" tanya Lingga.

" Aku harus menggendongnya!" kata Seoung.

avataravatar
Next chapter