26 Malam Penghargaan 1

" Mungkin dia sedang tidur, sayang!" jawab Tama.

" Tapi aku sangat khawatir, sayang!" kata Marion. Tanpa menunggu lama, Tama masuk ke dalam kamarnya dan mengambil kunci cadangan milik Kyra. Mereka bertiga kemudian naik ke atas dan menuju ke depan kamar Kyra. Tama membuka kunci pintu Kyra dan melihat jika putrinya itu sedang tidur.

" Kamu lihat kan sayang! Baby kita sedang tidur!" kata Tama. Marin merasa lega melihat putrinya baik-bak saja. Kemudian Tama mengunci kembali pintu kamar kyra, sementara Kyra yang merasa orang tuanya telah pergi, memeluk erat selimutnya.

" Mommy miss you and your daddy so much, Kenzie!" ucap Kyra sambil memandang foto Kenzie dan Lingga bergantian. Airmatanya mengalir deras bagaikan anak sungai tak terbendung.

Sudah seminggu Kyra bersikap diam dan berbicara seperlunya saja itupun hanya hmm atau mengangguk saja. Tama dan Marion tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Kyra memang melakukan semua aktivitasnya seperti biasa, tapi tidak ada lagi Kyra yang ceria, Kyra yang bicara dengan tegas, yang ada hanya sebuah robot.

" Aku sudah gak tahan, sayang!" kata Marion yang menangis hampir tiap malam.

" Terus kita harus bagaimana?" tanya Tama.

" Coba telpon Vania!" kata Marion. Tama membuka ponselnya saat Kyra berjalan mendekati mereka di ruang tengah.

" Daddy! Mommy!" panggil Kyra.

" Baby?" jawab mereka bersamaan.

" Aku ke london besok, perusahaanku disana sedang bermasalah!" kata Kyra.

" Iya, baby! Apa kamu ingin Ari pergi bersamamu?" tanya Tama.

" Terserah Daddy!" kata Kyra lalu pergi meninggalkan mereka.

" Apa kamu yakin melepaskan dia kesana?" tanya Marion.

" Makanya aku suruh Ari!" kata Tama. Tama kemudian menelpon Ari.

" Ari!" kata Tama.

"Ya, Om?" jawab Ari.

" Besok Kyra akan ke London, apa kamu bisa mendampingi?" tanya Tama.

" Kenapa memang dia kesana?" tanya Ari.

" Perusahaannya disana sedang mengalami masalah, jadi dia harus kesana!" kata Tama.

" Baiklah, Om! Aku juga kebetulan ada perlu disana!" jawab Ari.

" Om jadi tenang karena ada kamu disana!" kata Tama.

Keesokan harinya Kyra dan Ari berangkat ke London dan itu adalah terakhir kali Kyra menginjakkan kakinya di Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun.

" Baby!" sapa Marion.

" Mommy!" jawab Kyra, mereka berpelukan.

" Akhirnya kamu akan menikah juga!" kata Marion bahagia. Kyra hanya tersenyum sambil melihat keluar balkon kamarnya.

" Apa kamu bahagia?" tanya Marion. Kyra menganggukkan kepalanya.

" Apa kamu sudah melupakan dia?" tanya Marion tiba-tiba. Kyra tersentak, dia menatap mommynya sesaat lalu kembali menatap jauh ke pantai.

" Jika kamu tidak bahagia, jangan lakukan!" kata Marion.

" Dan membuat semua kecewa?" tanya Kyra.

" Tapi kebahagiaanmu adalah yang utama, baby!" kata Marion.

" I am happy, mommy! He's nice to me, that's enough, i don't want anything more!" jawab Kyra.

" But..."

" Mommy! Don't worry! He'll make me happy!" potong Kyra. Kyra akan menikah dengan Ari seminggu lagi.

Sementara itu di tempat yang terpisah, Romi baru saja selesai meeting dengan relasinya dan dia saat ini sudah berada di kantor papanya.

" Bagaimana meetingnya?" tanya papa Romi.

" Lancar! Nggak ada masalah!" kata Romi.

" Selanjutnya jadwalmu apa?" tanya papa Romi.

" Aku harus ke kantor Ari!" kata Romi.

" Ari siapa?" tanya papa Romi heran.

" Dia adalah anak sahabat Om Tama! Papa pasti ingat! Ari yang rumahnya depan Om Tama!" kata Romi. Papa Romi masih mengingat-ingat.

" Cowok cantik itu lho pa!?" ucap Romi sebel.

" Memang dia kenapa?" tanya papa Romi.

" Dia akan menikah dengan Kyra!" kata Romi kesal.

" Apa? Kurang ajar si Tama! Berani-beraninya dia mempermainkan kita!" kata papa Romi marah.

" Makanya Romi akan bikin perhitungan dengan dia, Pa!" kata Romi.

" Papa dukung kamu, nak!" kata papa Romi. Romi saat ini memang sedang berada di Indonesia, tapi dia akan terbang ke London untuk mengambil Kyra dari Ari. Karena itu dia sengaja mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan Tama.

" Kamu adalah milikku, Kyra! Janji adalah hutang!" kata Romi ambigu.

Kyra sedang melihat pakaian anak laki-laki di sebuah mall, dia masuk dan melihat-lihat di dalamnya. Vania yang mengikuti hanya bisa melihat sedih ke arah Bosnya.

" Kenzie pasti terlihat tampan memakai ini, Nia!" kata Kyra. Hanya dengan Vania, Kyra bisa berbicara apapun juga.

" Iya, Bos!" jawab Vania. Setelah membeli beberapa pakaian anak, Kyra berjalan ke arah lingerie.

" Bos pasti terlihat seksi jika memakai itu! Bos Ari pasti..."

" Aku membeli bukan buat dia!" sahut Kyra.

" Apa? Lalu...buat sia...pa?" tanya Vania pelan sambil menebak-nebak.

" Apa yang kamu pikirkan benar!" jawab Kyra.

" Tapi Bos..."

" Aku hanya memakainya jika aku merindukannya!" ucap Kyra dingin. Vania rasanya ingin menangis mendengar ucapan Bos wanitanya itu. Disaat 2 minggu lagi dia akan menikah, pikirannya masih dipenuhi dengan pria lain. Kyra membeli beberapa lingerie warna terang dan beberapa pakaian dalam, kemudian dia pulang ke apartementnya.

Persiapan demi persiapan telah dilakukan, dalam tempo 10 hari lagi Kyra akan menyandang nama belakang Budiraja.

" Sayang!" sapa Ari pada Kyra yang duduk di depannya. Malam itu Kyra terlihat cantik dan semua mata pria tidak pernah lepas dari dirinya.

" Hmm?" jawab Kyra.

" Apa sebaiknya kita pergi? Aku tidak suka dengan mata mereka yang menatapmu!" kata Ari.

" Tidak!" jawab Kyra datar.

" Tapi, sayang aku..."

" Sapa temanmu!" kata Kyra saat melihat Ari. Ari tidak kuasa menolak perintah Kyra, lalu dia berdiri dan menggandeng tangan Kyra yang juga berdiri. Ari memperkenalkan satu persatu relasinya pada Kyra pada malam pengargaan untuk Para Pengusaha Muda Dunia. MC memulai acara pada malam itu, Ari dan Kyra duduk bersama dengan keluarga mereka di meja paling depan. Acara dimulai dengan hiburan yang dimeriahkan oleh beberapa penyanyi ibukota.

" Pengusaha Muda Berbakat dimenangkan oleh...." kata MC. Bunyi genderang memenuhi Hall tersebut, semua mata tertuju pada MC dan layar lebar yang terdapat di atas panggung. Seluruh pengusaha muda di seluruh dunia yang tergabung dalam WYEO atau World Youth Entrepreneur Organization hadir di situ.

" Who is he? Or She?" ucap MC itu lagi dan perlahan suara genderang berhenti.

" The Talented Young Entrepreneur isssssss...Mr. Ari Budirajaaaaa from Indonesia! Please come on the stage!" ucap MC itu. Ari tersenyum mendengar namanya disebut, dia memang telah mendengar kasak-kusuk tentang dirinya akan mendapatkan penghargaan itu. Ari mengulurkan tangannya pada Kyra, lampu sorot menerangi mereka berdua. Kyra tidak bisa menghindar, dia menerima uluran tangan Ari dan mengikuti calon suaminya itu ke atas.

" Thank You very much! Saya persembahkan penghargaan ini buat orang tua dan keluarga saya! Terutama untuk calon istri saya tercinta Kyra Hutama Adi yang seminggu lagi akan menjadi Istri saya! Saya minta do'anya untuk kelancaran acara saya nanti! Trima kasih!" ucap Ari sambil memandang Kyra dengan penuh cinta. Kyra hanya tersenyum melihat Ari, dan tanpa disangka olehnya, Ari menangkup wajahnya dan mencium bibirnya dengan cepat. Kyra terkejut mendapat perlakuan itu, tapi dia adalah calon suaminya, orang yang akan menjadi pendampingnya dalam waktu beberapa hari kedepan. Suit, suittttt! Riuh suara yang hadir di acara itu melihat perbuatan Ari yang dianggap romantis.

avataravatar
Next chapter