33 Cemburu Parah

Dengan gilanya Kyra menganggukkan kepalanya lalu menutup wajahnya. Lingga tersenyum lalu mengulang lagi apa yang dilakukannya di dalam walk in closet tadi dan kali ini Lingga tidak hanya berniat memuaskan istrinya, karena dia juga sangat merindukan liang istrinya itu. Tapi semua itu harus tertunda saat pintu diketuk dari luar. Tok! Tok! Tok! Lingga menatap istrinya yang terlihat kacau dengan wajah dan tubuhnya yang melengkung akibat otot perut bagian bawahnya yang kejang karena pelepasannya. Lingga tersenyum melihat istrinya yang memejamkan matanya, dia meraih boxernya dan memakai singletnya. Lingga merapikan rambutnya dan meminum air mineral yang ada di meja. Hampir saja dia lupa menutupi tubuh polos istrinya, setelah menutupinya dengan selimut, Lingga mendekati pintu kamar dan membuka kuncinya.

" Pak Lingga!" sapa Nita.

" Ya?" ucap Lingga.

" Sarapan sudah siap, Tuan Muda sudah selesai makan juga!" ucap Nita.

" Mom...my!" ucap Kenzie mencari Kyra.

" Istriku sedikit nggak enak badan, kamu ajak Kenzie sebentar nanti aku akan menemani dia bermain.

" Baik, Pak! Ayo, Kenzie! Kita mainan bola!" ajak Nita.

" Mom...my! Mom...my!" Kenzie merengek meminta menemui Kyra. Lingga bingung, dia tidak mungkin membiarkan Kenzie melihat Kyra dalam keadaan seperti itu.

" Kenzie ikut daddy, Ok!" ucap Lingga, Lingga memakai celana jeans selututnya lalu memakai kaos oblong dan keluar meninggalkan Kyra.

Kyra terbangun dari tidurnya, dia menggerakkan tubuhnya untuk mencari suaminya, tapi dia memejamkan matanya akibat rasa perih yang menyerang bagian intimnya. Kyra perlahan menurunkan kakinya dari ranjang,

" Aaaahhhh! Perih sekali!" ucap Kyra ambigu. Kyra berjalan perlahan ke kamar mandi dan mengisi bath up dengan ramuan obat untuk rasa perih organ intimnya. Kyra berendam beberapa saat lalu membilas tubuhnya dan memakai mini dress. Dia turun ke bawah untuk mencari keberadaan suami dan anaknya. Kyra mendengar suara Lingga memanggil Kenzie, dia berjalan ke arah belakang rumah. Kyra terpana melihat apa yang ada di depannya, suaminya sedang memegang pipi babysitternya. Hati Kyra terbakar cemburu, dia marah dengan sikap Lingga yang dengan terang-terangan bermesraan didepan matanya.

" Kenzie!" panggil Kyra. Mereka bertiga menoleh ke arah Kyra secara serentak.

" Mom...my!" ucap Kenzie, dia meronta meminta diturunkan. Lingga menurunkan Kenzie, kemudian bocah itu berlari menuju ke arah Kyra.

" Sudah enak?" tanya Lingga pada Nita.

" Sudah, Pak! Terima kasih!" jawab Nita tersenyum.

" Sama-sama!" ucap Lingga, lalu dia melihat Kyra yang menatapnya tajam sambil menggendong Kenzie. Dia pasti berpikir yang tidak-tidak! batin Lingga. Kyra pergi meninggalkan Lingga dan Nita menuju ke meja makan, perutnya terasa lapar sekali. Lingga masuk ke dalam rumah dan menuju ke meja makan, dia mendekati Kyra dan bermaksud mencium keningnya, tapi Kyra memiringkan kepalanya hingga Lingga mengurungkan niatnya mencium kening Kyra. Lingga duduk di sebrang Kyra, dia juga belum makan karena mengajak putranya makan. Tidak lama saat mereka makan, datang Rio berdiri di dekat ruang tengah menghadap ke Lingga. Lingga melihat ke arah anak buahnya itu, lalu kembali memakan makanannya.

" Cu-cu!" ucap Kenzie.

" Iya, sayang!" jawab Kyra tersenyum.

" Nita!" panggil Kyra dengan nada datar.

" Susu Kenzie!" kata Kyra.

" Iya, Nyonya!" jawab Nita takut, baru kali ini dia mendengar suara dingin istri Bosnya. Nita naik ke lantai 2 untuk mengambil susu. Beberapa saat kemudian Lingga berdiri dan berjalan juga ke lantai 2. Kyra semakin kesal melihat kejadian itu, hatinya gelisah, mereka jelas secara terang-terangan melakukan itu di depannya. Tapi kenapa? Tadi pagi dia begitu...! Kyra merona mengingat betapa gilanya dia tadi pagi. Kyra melihat Nita yang turun dari lantai 2, apa karena dia masih gadis dan masih kencang? Tapi aku tidak kalah dengan dia! Dia bilang sendiri jika aku masih sempit! Argghhhhh! Dasar pria buaya, kelihatannya saja pendiam tapi brengsek! batin Kyra.

" Nyonya, itu!" ucap Nita saat melihat Kyra menyendokkan makanannya dan akan menyuapkan ke Kenzie.

" Astaga!" ucap Kyra.

" Bawa Kenzie ke kamarnya!" ucap Kyra dingin lagi. Lalu dia bergegas naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kamarnya. Dilihatnya suaminya telah memakai boxer dan akan memakai kaos dalam.

" Apa aku sudah tidak cantik lagi bagimu?" tanya Kyra tiba-tiba sambil berdiri di depan pintu yang ditutupnya. Lingga melihat ke arah istrinya dengan mengerutkan dahinya.

" Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Lingga heran.

" Kamu yang membuatku seperti ini! Dulu aku sangat cantik, bahkan kamu tergila-gila padaku!" kata Kyra lagi. Lingga menebak kemana arah pembicaraan ini, dia yakin pasti tadi Kyra salah paham dan cemburu melihatnya berdekatan dengan Nita.

" Apa kamu cemburu jika aku bersama wanita lain?" goda Lingga. Kyra segera mendekati suaminya dan berdiri di depan Lingga untuk mengancingkan kemejanya.

" Aku akan membunuh wanita itu!" ucap Kyra tegas.

" Sadis sekali, sayang!" ucap Lingga.

" Atau kalian berdua akan aku bunuh!" tambah Kyra dengan wajah dingin.

" Kalo aku mati apa kamu akan mencari penggantiku?" tanya Lingga.

" Tentu saja! Aku cantik dan kaya, siapa yang tidak mau denganku?" kata Kyra bangga.

" Kalau begitu aku juga akan mencari penggantimu jika kamu pergi!" balas Lingga tersenyum.

" Alllll! Tega banget sih kamu nyumpahin aku mati!" teriak Kyra.

" Hahahaha!" tawa Lingga senang, lalu dia merengkuh pinggang istrinya itu dan mengangkatnya agar sejajar dengan wajahnya. Dengan cepat Kyra melingkarkan tangan dan kakinya ke leher dan pinggang Lingga.

" Nyonya Kyra Hutama Adi Budiono! Apa kamu sangat mencintai suamimu ini?" tanya Lingga menatap dalam ke iris mata istrinya. Kyra membalas tatapan mata teduh milik suaminya itu.

" Apa harus dikatakan?" tanya Kyra pelan.

" Apa kamu meragukan cintaku padamu?" tanya Lingga serius.

" Tapi kamu tadi...dengan Nita..."

" Aku hanya menolongnya meniup debu yang masuk ke matanya!" ucap Lingga.

" Tapi aku tidak suka! Jangan dekat-dekat dengan wanita lain, atau aku akan menghajar dia!" ucap Kyra tegas.

" Apa rasa cintamu padaku sebesar rasa cemburumu?" goda Lingga lagi.

" Kamu selalu menggodaku!" rengek Kyra manja.

" Karena aku suka menggodamu!" jawab Lingga kemudian dia melumat kasar bibir istrinya dan Kyra sangat suka sikap agresif Lingga yang seperti itu. Kyra menekan tengkuk suaminya dan memperdalam lumatan mereka. Mereka berhenti saat keduanya tersengal karena kehabisan nafas.

" Dance on me!" bisik Lingga seketika membuat wajah Kyra memerah bak kepiting rebus.

" Kamu suka woman on the top?" goda Kyra balik.

" Yes! Because you so damn beautiful when you dance naked!" bisk Lingga sambil menjilat telinga dan menggigitnya. Tubuh Kyra terasa meremang dan tersengat aliran listrik mendengar bisikan suaminya yang seksi di telinganya. Lingga membawa istrinya ke ranjang lalu menurunkannya. Lingga terpaksa melepaskan lagi seluruh pakaiannya dan sebuah benda langsung tegak berdiri dengan kokohnya di bawah sana. Glekkk! Kyra masih saja menelan salivanya melihat benda tumpul suaminya. Lingga lalu bersandar setengah berbaring di ranjang mereka, Kyra dengan seksinya melepaskan satu persatu pakaiannya di hadapan suaminya sambil sesekali tersenyum nakal dan meliukkan tubuhnya. Lingga sangat menyukai Kyra yang sangat seksi seperti itu.

" Kamu sangat cantik, Key! Tubuhmu sangat sempurna!" ucap Lingga menahan hasratnya yang telah di ubun-ubun.

" Aku milikmu! Lingga Budiono! Dan kamu adalah milikku seorang!" kata Kyra tegas.

avataravatar
Next chapter