21 Bite Me

" No!" jawab Lingga menjilat dan mencium telinga dan leher Kyra.

" Ahhh!" desahan lepas dari bibir Kyra.

" Your smell so good!" kata Lingga lirih.

" So are you!" balas Kyra bergetar.

" I really love it!" ucap Lingga lagi.

" Me too! Bite me!" balas Kyra.

" No, Miss!" kata Lingga. Mata Kyra terpejam merasakan bibir dan lidah Lingga menyusuri tubuh bagian atasnya dengan penuh kelembutan. Tubuh Kyra menegang dan menggeliat saat tangan Lingga yang tadinya memegang tengkuk Kyra, kini berpindah bergerilya membuka pakaian atas Kyra, sesekali menyentuh kulit dadanya. Dibukanya kancing kemeja Kyra satu-persatu, hingga terlihat bra yang menutupi gunung kembar Kyra. Lingga menatap Kyra dengan lembut seakan meminta izin pada Nona Mudanya. Kyra membalas tatapan Lingga dengan mendorong kepala Lingga ke dadanya. Lingga menarik kait bra di punggung Kyra hingga terlepas, lalu terlihatlah dada indah Kyra. Lingga menjilat dan menggigit kecil puncak dada Kyra yang berwarna pink sedikit kecoklatan karena takut air susu Kyra keluar.

" Ahhhh! Al!" panggil Kyra tanpa bisa ditahan.

" Sebut lagi namaku Key!" ucap Lingga lembut.

" Bite me!" ucap Kyra yang sangat menginginkan gigitan kecil dari Lingga.

" Say my name!" kata Lingga lalu dia menggigit kecil di bagian dada Kyra yang menurutnya bertambah besar setelah melahirkan.

" Al! Ohhh! It's good!" kata Kyra. Lingga tersenyum puas. Tanpa menunggu lama, Kyra melepaskan sendiri kemejanya. Tubuhmu memang sangat sempurna, Key! batin Lingga. Lingga kembali menjilat-jilat sekitar puting Kyra yang berwarna kecoklatan itu.

" Ahhh, El! It's good!" kata Kyra yang putingnya semakin mengeras, lalu Lingga memainkan puting tersebut dengan lidahnya.

" Elll! Ahhh!" erang Kyra. Lingga menarik dengan mulut dan menggigit kecil puting itu.

" Akhhh! Do it again, El!" kata Kyra sangat menyukai apa yang dilakukan Lingga. Tapi Lingga tidak melakukannya, dia turun ke perut Kyra dan mengecup lalu menjilati perut itu hingga basah. Kyra yang tadinya kesal karena permintaannya tidak dilakukan Lingga, merasa jika vaginanya telah basah akibat rangsangan-rangsangan dari Lingga. Ototnya terasa kejang dan perutnya terasa kaku. Tangan Lingga menyentuh celana dalam Kyra.

" You wet already, Key!" bisik Lingga sambil menggigit telinga Kyra dan menjilatnya.

" Touch me, El! Please!" pinta Kyra tidak dapat menahan gairahnya yang akan membuncah. Lingga menggeser-geserkan juniornya yang masih tertutup handuk ke liang Kyra. Kyra semakin tegang, tubuhnya bergetar hebat menggeliat-geliat.

" Please, El!" mohon Kyra. Lingga mencium Kyra dengan lembut sedangkan tangannya masuk ke dalam celana dalam Kyra. Dia menggosok-gosok permukaan vagina Kyra yang basah beberapa kali hingga Kyra menggeliat lagi. Lalu perlahan Lingga memasukkan satu jarinya ke dalam liang Kyra lalu menariknya hingga berulang-ulang. Diputarnya jari tersebut untuk mencari titik G-spot Kyra. Kyra menegang saat jari tengah Lingga bermain di dalam liangnya dengan penuh kelembutan. Lingga mencari-cari titik tersebut, lalu memasukkan satu lagi jarinya dan membuat Kyra melenguh nikmat.

" Ahhh, El! Stop! That's good! Ahhh!" ucap Kyra. Lingga menggerakkan maju mundur dan berputar lagi jari tersebut.

" Yes, Al! Stop there! Ahhhh!" desah Kyra menggila. Lingga menemukan titik itu dan mempercepat gerakannya di titik itu.

" Ahhhhhh...I'am going out!" ucap Kyra saat Lingga semakin mempercepat gerakan pada jarinya.

" El! Ouwwww! Akhhhhhh!" teriak Kyra saat otot tubuhnya dan perut bawahnya menegang, lalu keluarlan cairan pelumas itu membasahi jari Lingga. Lingga bisa melihat tubuh Kyra kelonjotan hingga meringkuk seperti janin lalu membujur kaku lagi saat orgasme. Lingga mencabut jarinya dan menjilat cairan tersebut dihadapan Kyra. It's nice! batin Lingga.

" Itu...ko...tor El!" ucap Kyra malu.

" No, Key! This is delicious!" ucap Lingga. Kyra menatap lemas pria yang dulunya sangat dibencinya itu. Kini dia bingung dengan apa yang dirasakannya, jika dekat dengan Lingga, dia merasa sangat aman dan nyaman.

" Kamu puas?" tanya Lingga. Kyra menganggukkan kepalanya pelan, tubuhnya terasa lemas, Lingga memandangi tubuh Kyra, tubuh kamu memang benar-benar sempurna dan nikmat! batin Lingga. Apa Romi juga pernah menikmati tubuhmu, Key? Apa kamu sering bersama pria-pria setelah melahirkan Kenzie, Key? batin Lingga sedih. Tiba-tiba dia merasa marah dan cemburu dengan pikirannya itu. Lingga beranjak dari ranjang karena menahan amarahnya karena hal itu.

" Apa yang kamu lakukan?" tanya Kyra heran.

" Saya akan pergi, Nona! Sesuai janji saya!" kata Lingga datar.

" Apa maksudmu pergi?" tanya Kyra yang masih merasa lemas tapi tubuhnya masih menginginkan yang lain.

" Bukankah Nona sudah bertemu Kenzie?" tanya Lingga kesal.

" No! Apa kamu nggak menginginkan aku?" tanya Kyra yang berdiri dan kemudian memeluk Lingga. Lingga memejamkan matanya merasakan gundukan itu menempel di dadanya yang membuat juniornya yang tadinya perlahan lemas menjadi tegang kembali. Lingga mencoba melepasakan pelukan Kyra.

" I want you in me!" bisik Kyra memohon dan mempererat tangannya di pinggang Lingga.

" Saya tidak mau menyentuh wanita yang bukan milik saya! Nona adalah milik Romi!" kata Lingga tegas. Deg! Entah kenapa Kyra merasa hatinya sakit saat Lingga bicara seperti itu.

" Apa kamu cemburu, Al?" tanya Kyra.

" Bukankah saya hanya jongos bagi Nona?" kata Lingga lagi.

" No! Sorry! Aku harap kamu melupakan semua kekasaranku!" kata Kyra yang benar-benar seperti tersihir oleh Lingga.

" Lepaskan saya, Nona!" kata Lingga lagi.

" Please! I want you!" ucap Kyra kembali memohon. Oeekkkk! Ooeekkkk! Kenzie tiba-tiba menangis.

" Kenzie menangis! Dia pasti mencari dotnya!" kata Lingga. Lingga melepaskan pelukan Kyra lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Lingga keluar dari kamar mandi setelah memakai kaos slim fit dan jas navy dengan celana jeans yang tadi dipakainya.

" Kamu mau kemana?" tanya Kyra pelan.

" Sebaiknya Nona kembali atau..."

" Atau apa?" tanya Kyra.

" Tidak apa-apa!" jawab Lingga yang berusaha menahan semua gejolak di hatinya yang begitu menginginkan Kyra.

" Katakan!" kata Kyra yang turun dan memakai piyama mandi.

" Bersihkan tubuh Nona, Kenzie mungkin haus!" kata Lingga lalu melangkah keluar kamar. Kyra terduduk lemas dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kemudian dia berlari keluar kamar dengan hanya memakai piyama mandi saja. Oeekkkk! Oeekkkk! Dilihatnya Kenzie masih menangis di pelukan Lingga.

" Anak papa pinter! Kenapa nangis? Ini sudah ada susunya!" ucap Lingga sambil memberikan botol pada Kenzie, tapi Kenzie tidak mau. Oeekkk! Oooeekkk!

" Berikan padaku!" kata Kyra yang berbaring di ranjang.

" Permisi!" kata Vania yang seperti orang bego melongo melihat mereka berdua. Bisa-bisanya mereka...Arghhhh! batin Vania kesal. Lingga menidurkan Kenzie di dekat dada Kyra, lalu dengan tanpa malu Kyra membuka sedikit piyama mandinya dan mengeluarkan dadanya untuk menyusui Kenzie. Lingga melotot melihat tingkah Kyra, dengan cepat dia memutar tubuhnya.

" Kenapa? Tadi kamu sudah menikmatinya juga!" sindir Kyra tersenyum.

" Tolong kondisikan ucapan Nona di depan anak kita!" kata Lingga. Kyra tersenyum mendengar Lingga mengucapkan anak kita. Tidak lama kemudian Kenzie tertidur, Kyra melepaskan puncak dadanya dan mengangkat Kenzie kembali ke Boxnya. Kyra melihat ke sekeliling kamar, dilihatnya Lingga sedang berdiri di pinggir balkon. Kyra berjalan mendekati Lingga dan memeluk dari belakang tubuh yang mulai membuat tangan Kyra terbiasa. Lingga memejamkan kedua matanya.

" Masuklah! Udara mulai dingin! Nanti kamu sakit!" ucap Lingga.

" Sleep with me!" pinta Kyra.

" No, Key!" jawab Lingga tegas.

" Why? Don't you like me? Nobody ever reject me!" kata Kyra sombong.

" I'm not them!" jawab Lingga kesal lalu melepaskan kasar tangan Kyra.

avataravatar
Next chapter