webnovel

Jangan Bersikap Lebih Keras Padanya!

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

"Zhang Kecil, tolong ambilkan dokumen yang dikirim Presiden Zhang kemarin." Mo Han melangkah dengan percaya diri. Dia berjalan ke meja depan, tetapi bahkan sebelum menginjakkan kakinya dengan mantap di sana, dia berbalik untuk pergi.

Zhang Li, yang tidak menyangka Pengacara Mo akan muncul, berdiri dengan tergesa-gesa dan dengan panik mulai mencari dokumen itu di meja.

Ketika Xia Qing Yi melihat Mo Han hendak pergi, dengan putus asa dia berteriak untuk berupaya menghentikannya, "Kakak!"

Mo Han dan Zhang Li berpaling melihatnya. Mo Han bingung, tetapi Zhang Li lebih terkejut lagi.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Selama sesaat, Mo Han belum mengenalinya. Xia Qing Yi telah mengenakan pakaian rumah sakit dan baju atasannya yang kebesaran selama beberapa hari terakhir, jadi Mo Han belum pernah melihatnya mengenakan pakaian biasa.

Mo Han menyadari Xia Qing Yi sebenarnya agak cantik. Kulitnya putih, rambut pendeknya membingkai wajah mungilnya dengan sempurna, dan matanya tampak berbinar-binar seperti bintang-bintang dan menarik orang untuk menatapnya.

"Aku lupa di mana alamat rumah," kata Xia Qing Yi.

Mendadak Mo Han ingat kalau dia telah meninggalkan Xia Qing Yi di rumah sakit dan menyuruh gadis itu meneleponnya sehingga dia dapat menjemputnya. Mereka telah mengadakan rapat di kantor tentang situasi Presiden Zhang sepanjang hari, jadi Mo Han benar-benar lupa kalau dia seharusnya menjemput Xia Qing Yi. Itu baru saja menyelinap di benaknya.

"Mengapa kamu tidak meneleponku?"

"Aku tidak punya nomor teleponmu." Xia Qing Yi mengangkat bahu.

Mo Han menghela napas. Dia tidak percaya kalau telah melupakan sesuatu yang begitu penting. Dia berjalan mendekati Xia Qing Yi, melihat tas belanjaan di lantai dan mengerutkan alisnya. "Kamu membawa semua tas ini ke sini sendirian?"

"Aku menelepon taksi, tetapi ya, aku membawa semuanya ke sini sendirian," Xia Qing Yi menjawab pertanyaannya.

Ketika resepsionis melihat mereka berdua mengobrol, dia sangat terkejut. Sejak kapan Pengacara Mo punya saudara perempuan? Mengapa dia belum pernah mendengar tentang gadis itu sebelumnya?

"Mengapa kamu tidak langsung masuk? Sudah berapa lama kamu menunggu di sini?" Mo Han bertanya.

"Sekitar satu jam. Tidak terlalu lama. Resepsionis memberi tahu kalau kamu sedang mengadakan rapat. Dia memintaku menunggu di sini."

Mo Han menatap Zhang Li dengan dingin. Nada suaranya sangat suram sehingga membuat Zhang Li takut. "Mengapa kamu menyuruhnya menunggu di luar?"

Zhang Li segera membungkuk meminta maaf. Suaranya bergetar ketika berkata, "M-maaf … aku tidak tahu … aku tidak tahu kalau dia adalah adik perempuanmu."

"Apakah kamu mengatakan hal yang sama pada setiap orang yang menanyakan aku?" Mo Han menatapnya. Dia tidak meninggikan suaranya, namun suara itu memenuhi ruangan dan tidak menyisakan ruang untuk suara lain.

"Maafkan aku …. Tidak, kupikir …." Suara Zhang Li bergetar. Dia tampak seperti hendak menangis. Tubuhnya gemetar kuat saat dia menundukkan kepalanya.

"Aku tidak ingin kamu membuat keputusan sendiri di kemudian. Tulislah laporan dan kirimkan ke kantorku besok."

Saat Xia Qing Yi memandang Zhang Li yang hampir menangis, dia merasa iba padanya. Dia menarik lengan baju Mo Han. "Dia tidak bermaksud seperti itu. Jangan bersikap lebih keras padanya."

Mo Han berpaling melihat tangan mungil yang putih mulus menarik lengan bajunya. Hatinya perlahan melunak. Mo Han membimbing Xia Qing Yi ke kantornya tanpa sepatah kata pun. "Kamu sudah beli semua yang kamu butuhkan?" Mo Han bertanya.

"Aku sudah beli semuanya. Hanya saja sekarang aku sedikit lapar."

"Mengapa tidak makan di luar?"

"Aku terlalu sibuk belanja, jadi … kelupaan." Xia Qing Yi memperhatikan semua orang sedang menatapnya ketika dia berjalan memasuki ruangan kantor itu. Tatapan mereka membuatnya merasa tidak nyaman, jadi dia hanya mengikuti Mo Han dari dekat, berusaha keras menyembunyikan keberadaannya.

Dia tidak tahu kalau Mo Han tidak pernah membawa orang lain ke kantornya. Meskipun Mo Han tidak suka membahas masalah pribadi di tempat kerja, ekspresinya sepertinya tidak senang. Tak diragukan lagi semua orang pasti diam-diam berusaha menebak siapa gadis ini.

Liu Zhi Yuan telah mengamatinya sejak dia masuk. Dia berpikir gadis ini tampak familier, tetapi Liu Zhi Yuan tidak ingat di mana pernah melihatnya.

Next chapter