webnovel

8.Sedikit menggoda

Pagi itu Diandra bangun terlambat,mungkin karena alrm diponselnya tidak berbunyi,dia lupa mengaktifkan ponsel nya setelah dicharge tadi malam.Diandra meraba raba meja disebelah ranjang,mencoba meraih telpon genggamnya,lalu mengaktifkan ponselnya.Begitu ponsel menyala rentetan notifikasi berbunyi,"hmmm "asistennya ternyata yang menirimkan banyak pesan.Satu persatu dia mulai membuka pesan masuk dan setelah membacanya,matanya sedikit berbinar dan dia menggumam "pak Ali memang hebat.Lalu Diandra berinisiatif melakukan panggilan telpon,"halo pak,apa semuanya sudah sesuai rencana?"Diandra langsung bertanya ketopik utama. "Ya non namanya tuan Rifky dia putra pertama dari keluarga suteja,dia yang akan bertunangan dengan nona muda keluarga sudrajat"."Foto dan biodatanya sudah saya kirim pada non Rara tadi malam bukan?" " Iya pa saya sudah melihatnya terima kasih banyak" Diandra mengakhiri panggilan telponnya.

Ah pria ini cukup tampan juga bisik Diandra dalam hati sambil dia mengulum senyum memandang foto Rifky.Setelah selesai membaca semua hal tentang Rifky dan memandang fotonya,Diandra langsung pergi mandi dan bersiap.Hari ini dia mengenakan kaos manset tangan panjang warna hitam,outer rompi polos abu abu dan celana kulot hitam dipermanis dengan kerudung pasmina hitam bercorak bunga mawar merah besar,penampilan yang cukup manis namun agak menarik perhatian.

Dia hanya mengenakan riasan tipis,sedikit blush on pink-orange dan lipstik merah terang.Diandra sungguh cantik dengan penampilan sederhana namun mencolok seperti itu.

Sebenarnya hanya menggunakan lipstik tipis pun gadis itu sudah cukup menarik,kulitnya putih bersih sedikit pucat,hidung nya mungil meski tidak terlalu mancung,alis tebal matanya pun besar,bibir bagian atas tipis dan bibir bagian bawah sedikit tebal dan sensual,dagunya lancip namun pipinya sedikit tembam,perpaduan kecantikan yang unik,imut namun sensual.

Tigah puluh lima menit sudah Diandra menempuh perjalanan dari apartemennya dan tiba disebuah kafe S dikota J,matanya mulai melirik kekanan dan kekiri menyapu setiap sudut kafe namun dia belum juga menemukan sosok yang dia cari.Akhirnya dia memutuskan pergi ketoilet untuk menelpon pak Ali.

Diandra baru pertama kali datang kekafe ini jadi dia belum tahu dimana letak toiletnya,Diandra memang hampir tidak pernah pergi menikmati waktu luang untuk sekedar hangout bersama teman temannya,bukan karena dia terlalu sibuk,tapi karena dia lebih suka menghabiskan waktu diapartemennya,memasak,membaca dan mengelola toko online miliknya.

Beberapa menit Diandra tertegun dan saat dia berbalik dia menabrak seorang pelayan yang sedang membawa pesanan 2 cangkir mochacino panas,celananya tersiram dan dia menjerit,karena panik dia kehilangan keseimbangan hingga hampir jatuh kearah belakang.Ya hampir karena ada sepasang tangan yang secara reflek meraih tubuhnya dan menyelamatkan dia dari tragedi.

Diandra terpejam karena dia berpikir akan jatuh dan merasakan sakit,namun dia tersadar bahwa dia skrg justru berada dipelukan nyaman seorang pria.Diandra mulai membuka mata dan saat dia melihat siapa pria tersebut "ya tuhan ternyata pria ini lebih tampan dari fotonya"Diandra sempat terpana apa lagi karena aroma parfum yang nyaman membuatnya sedikit terbuai,hingga akhirnya dia tersadar saat sang pria menegurnya "maaf mba aku tidak sengaja,aku hanya tidak bisa membiarkan seorang wanita cantik terjatuh" pria itu meminta maaf sambil menyanjung Diandra dengan sopan."Oh gak masalah mas,justru seharusnya aku yang berterima kasih"Diandra menjawab.

Diandra baru sadar bahwa mochacino panas menyiram kakinya dan sepertinya dia sedikit terluka,pria itu juga menyadari hal itu dan mencoba membantu Diandra duduk dikursi.

"Aku Rifky" pria itu mengulurkan tangannya "aaaa aku Rara,"Diandra menjawab sedikit tersendat karena malu dan terpesona.

Kemudian Rifky berjongkok didekat kaki Diandra dan meraihnya,"Maaf bisa kulihat kaki mu Ra?" Diandra menjulurkan kakinya dan sengaja menarik celana kulotnya lebih tinggi untuk menggoda,yaaa tujuan utamanya datang kesini adalah untuk mencari Rifky dan menggodanya,meski sedikit sakit dia cukup beruntung momen seperti ini.Ini akan terlihat natural dan tidak terencana.

Mata Rifky bebinar melihat kaki Diandra yang putih mulus dan jenjang,dia berdecak kagum namun hanya dalam hati,sepertinya dia sangat mentayangkan karena kaki secantik ini bisa terluka.

Diandra mengulum senyum melihat reaksi Rifky memandang kaki indahnya,kemudian dia segera menarik perlahan kakinya dan menurunkan kembali celana kulotnyan.Dia menunjukan ekspresi malu namun menggoda hingga membuat wajah Rifky merona dan bergumam "maaf".

Next chapter