17 17.Menginaplah disini

"Kenalin om ini Alexa sahabat satu satunya rara dan seperti adik rara sendiri" Diandra mulai memperkenalkan.Oh kamu Alexa,saya Arief calon suami rara".Alexa mengeryitkan dahi mendengar perkataan om Arief dan melirik kearah Diandra,Diandra hanya mengangguk,Alexa bergumam dalam hati "huh memangnya aku tidak tau siapa anda".

Om Arief terlihat lelah,jadi meskipun om Arief tidak memintanya segera pergi,Diandra berinisiatif untuk segera pulang dan menawarkan tumpangan untuk Alexa. "Ayo ikut kami,biar kuantar,supaya aku bisa tahu dimana rumahmu". "Haahaahaa tidak perlu,mr pooh akan segera tiba untuk menjemputku" Alexa menolak sambil tertawa riang. "Ok baiklah,lain kali kenalkan mr pooh mu itu padaku"

Setelah mengucapkan selanat tinggal pada Alexa om Arief dan Diandra meninggalkan ruang tunggu bandara dan menuju ke parkiran. mereka berdua masuk kedalam Honda jazz Diandra,baru saja diandra menyalakan mesin dan hendak menurunkan tuas rem tangan,om Arief mencegahnya,dia malah menurunkan jok mobil,meraih wajah Diandra dan menempelkan bibirnya dibibir Diandra.Diandra sedikit menolak namun om Arief tidak mau menyerah,dia rus menekan bibirnya dan memasukan lidahnya kedalam mulut Diandra dan berbisik "om sangat merindukanmu ra" "rara ngerti om,tapi jangan disini" setelah mendengar jawaban Diandra om Arief mengalah lalu melepaskan Diandra.

Setelah berhasil membebaskan diri dari serangan om Arief Diandra melajukan mobilnya ke kawasan M dikota J.Diandra sangat hapal jalan menuju ke kediaman om Arief karena itu sesungguhnya adalah rumah dari papa Dipo yang ditempati oleh tante Viona dan Gina.

Diandra menghentikan mobilnya dipekarangan rumah mewah bergaya klasik ala Arab,papa Dipo memang masih keturunan arab jadi rumahnya pun bergaya klasik arabian.Sebenarnya om Arief juga memiliki rumah namun itu di Surabaya dan Bali jadi bila dia ke Jakarta maka dia tinggal dirumah istrinya yaitu tante Viona.

Diandra turun dari mobil dan memasuki rumah itu sambil menggandeng lengan om Arief,setelah tiba diruang tamu seseorang berteriak padanya hei gadis jalang beraninya kamu datang kesini"."Lalu kenapa aku harus takut?" "aku hanya baru tahu ada wanita simpanan yang tidak tahu malu menginjakan kaki dirumah istri orang yang digodanya". "Haahaaa bukankan ini juga rumahku?rumah papaku?" Diandra terbahak.

"Kamu pasti lupa bahwa papaku bukanlah papa biologismu,kamu tidak punya hak disini" Gina mulai berceramah,karena mendengar orang bertengkar tante viona pun muncul "ada apa ini?" " Oh kebetulan tante muncul,supaya tante bisa mengajari anak tante ini sopan santun pada kakanya" "Gina tidak punya kaka dan kamu tidak berhak berada disini"

"Baiklah jika kalian memaksa aku akan mulai menjelaskan karena kalihat terlihat pikun"Diandra mengejek. " Aku rara anak dari seorang wanita bernama Lidya,dia adalah istri dari Dipo suseno,meski ternyata aku bukanlah anak kandungnya secara hukum aku adalah anaknya.Dan kamu!" Diandra menunjuk Gina "kamu adalah anak kandung papaku,kita sama sama kuat secara hukum,dan menurut hukum agama kita berdua sama sama tidak berhak,karena kamu hanya anak haram hasil dari ibumu menjebak papaku,dan anak diluar nikah tidak berhak mendapat warisan"."Namun secara hukum kita juga sama sama kuat,meskipun kalian mempermasalahkan asal usulku,namun aku masih memiliki bagian dari hak ibuku karena papaku menikahinya secara sah,kalian mengerti?"

Tanpa menunggu jawaban dari kedua wanita tersebut Diandra langsung menarik tangan om Arief dan menggandengnya kelantai atas dan mereka pun masuk kekamar Diandra yang lama.

Setelah mereka masuk om Arief langsung mengunci pintu,dia langsung memeluk diandra dan berbisik "kamu hebat sayang" om Arief tidak bisa membendung hasratnya,dia mulai mencumbu dan meraba bagian bagian senitif Diandra.Hal ini sebenarnya bertentangan dengan hati nurani Diandra namun dia terpaksa melakukan semua ini untuk meyakinkan om Arief,Diandra mau tidak mau menikmati semua sentuhan om Arief dan melayaninya,saat mereka berdua sedang merasakan nikmatnya bergumul,suara langkah kaki terdengar mendekat,Diandra lalu sengaja mengambil kesempatan ini untuk mendesah dan melenguh lebih keras,om Arief tambah bersemangat dia pun mengerang lebih kuat tanpa menyadari istrinya sedang tersiksa menguping dibalik pintu.

Setelah mereka berakhir Diandra langsung bangkit,meraih handuk untuk menutupi tubuhnya dan membuka pintu,tante viona terkejut,malu,marah dan cemburu.Dia melihat Diandra setengah telanjang dihadapannya dan suaminya bebaring diranjang sambil menunjukan rasa puas.sungguh pemandangan yang menyesakan dada,terlebih baru kali ini dia melihat betapa cantik dan indahnya tubuh Diandra tanpa busana.

Tante viona tak tahan melihat pemandangan itu,lalu dia pergi sambil mengumpat "jalang kecil!".

Setelah tante Viona pergi,Diandra langsung mandi dan bersiap untuk pulang keapartemennya,namun om Arief mencegahnya dan memohon "menginaplah".

"Tapi...om" "tenang sayang om tahu apa yg rara pikirkan,kamu takut tantemu menjebak dan mempermalukan kita?" Diandra mengangguk,"jangan khawatir,itu sudah cukup untuk hari ini,lagi pula om juga sangat lelah,om akan tinggal dikamar tantemu,om hanya ingin besok kamu menyiapkan sarapan untuk om"."Baiklah om,Rara akan tinggal".

avataravatar
Next chapter