14 14.Mendekat dengan pasti

Karena hari itu Diandra batal konsultasi dengan dokter Evan,akhirnya dia mengikuti saran pak ali untuk menyembuhkan luka bakarnya dengan metode pengobatan tradisional cina.Dan setelah beberapa hari luka Diandra semakin membaik meski masih meninggalkan sedikit berkas.

Mengingat rencananya tertunda akibat luka dikakinya,Diandra memutuskan melanjutkan semuanya setelah merasa bahwa kondisinya sudah mulai membaik."Pa bagaimana jadwal Rifky hari ini?apa dia akan datang kesalah satu toko perhiasannya?"Diandra coba menkonfirmasi pa Ali mengenai keberadaan Rifky.sesungguhnya Diandra lebih suka menangani ini dengan perlahan,namun pertunangan Rifky dan cucu dari keluarga Sudrajat hanya sisa tiga hari lagi,jika dia tidak segera mengambil tindakan,sama saja dia melewatkan salah satu kesempatan untuk membalas dendam.

"Saya sudah pastikan bahwa tuan Rifky akan ada disala setelah jam makan siang mba" pa Ali meyakinkan Diandra.Keluarga Rifky merupakan pengusaha perhiasan,mereka memiliki kebih dari sepuluh outlet toko perhiasan yang tersebar dikota kota besar seluruh Indonesia,dan karena Rifky merupakan anak tertua dari keluarga Suteja,selain itu dia juga direncanakan untuk bertunangan,menikah dan menetap di Indonesia,Rifky akan mengambil alih untuk memimpin usaha keluarganya ini.

Jam sudah menunjukan pukul 12:30 siang,Diandra bergegas merapikan diri,dia berdandan minimalis seperti biasanya.Kali ini dia menggunakan dress mini warna hijau army,dengan potongan tangan pendek,cardigan abu abu tua,kerudung segi empat warna hitam yang dibentuk sederhana dan dipermarnis dengan bros hijau berbentuk daun,serta legging hitam.Diandra juga mengenakan tas tangan warna abu abu yang gaya,bukan produk branded namun cukup baik untuk melengkapi penampilan Diandra yang tertutup namun trendi.

Setelah merasa cukup baik,Diandra melaju dengan Honda jazz warna merahnya,menuju mall T dikota J.

Diandra memasuki mall tepat pukul 1 siang,dia segera menuju outlet perhiasan terkenal di mall tersebut.Saat dia hendak masuk Diandra sempat menoleh kebelakang karena dia menyadari Rifky juga datang hampir bersamaan dengannya.

Diandra berjalan anggun menuju salah satu etalase perhiasan,dia sedikit kecewa Rifky tidak menyadari kehadirannya ditempat itu.Jadi untuk menarik perhatian Diandra sengaja membuat sedikit keributan.

Saat Diiandra sedang memilih deretan cincin berlian,dia sengaja menyenggol pelanggan lain yang kebetulan sedang memilih diarea yang sama,hingga cincin yang dipegangnya terlepas dari tangan,dan dia pura pura menjerit pelan."Oh tuhaaan aku menjatuhkannya..." Dan cincin itu terlempar jauh menggelinding disekitar langkah kaki Rifky.Sebrnarnya cincin itu tidak terlempar begitu saja,Diandra memang sengaja melemparkannya kearah Rifky yang sedang berlalu.

Diandra berjongkok dengan anggun untuk memungut cincin tersebut,dia berpura pura tidak menyadari keberadaan Rifky.

Rifky kaget dan setengah marah saat mengetahui ada seorang gadis yang begitu sembrono datang dan tiba tiba berjongkok dihadapannya."Hei mba" Rifky menegur dengan nada tidak bersahabat.Diandra masih tertunduk dan mengulum senyum,dia mendongak perlahan memperlihatkan wajah polos dan senyum manisnya sambil berkata "maaf".

avataravatar
Next chapter