webnovel

Pernyataan cinta

Viola yang antusias membantu memilihkan Jessi gaun tercantik untuk pesta pertunanganya.

Kini Jessi memilih gaun berwarna hijau dengan tema sexy elegant.  Membuat Jessi semakin terlihat bagaikan barby girl.

Jessika sudah keluar dari butik bersama viola. Kini Jessi sudah menunggu di kafe sambil menunggu Viola mengambil ponsel yang tertinggal di mobilnya.

Tiba-tiba saja ada sebuah kelompok pelajar yang tawuran di depan kafe tersebut. Jessi terlihat ketakutan karena pelajar  itu mulai melempar batu dan memecahkan beberapa kaca di kafe itu.

Jessi menjerit ketakutan badannya bergetar dan.

Buugh.

Sebuah batu mampir tepat di belakang kepalanya.

"Aaaww."

Teriak Jessi kesakitan dan darah segar keluar sangat banyak mengucur tak tertahan. Kini rasa sakit di kepalanya berubah menjadi pusing yang tak tertahan lagi. Matanya mulai menggelap dan.

Bruugkk.

Jessica pingsan seketika.

Kejadian itu membuat beberapa orang di kafe tersebut terluka dan di kabarkan ada satu orang yang meninggal seorang pelajar yang ikut tawuran itu meninggal karena luka bacok di perut.

Kabar tawuran antar pelajar langsung di siarkan oleh televisi suasta dan lokal. Pada saat itu pula akhirnya polisi datang meng evakuasi keadaan dan benerapa korban.

Jessi mulai di angkat ke tandu dan di masukan ke dalam mobil ambulans. Viola menjerit menangis melihat keadaan sahabatnya.

Saat itu membuat jalanan menjadi macet panjang. Sean yang sedang kebetulan lewat sangat terkejut melihat korban yang sepertinya dia kenal.

Sean langsung keluar dari mobilnya dan alangkah terkejutnya dia bahwa Jessi adalah salah satu korban. Sean memeluk tubuh Jessi dan terlihat sangat cemas.

Dan sean menyusul ambulan jessi dengan mobilnya.

Sesampainya Jessi di rumah sakit. Jessi langsung mendapatkan perawatan dan operasi pada kepalanya. Viola terus menangis sedang Sean hanya terdiam gugup dan cemas.

Viola mencoba menelepon Mr Damian namun sepertinya beliau sedang ada meeting penting  sehingga panggilanya sedang di alihkan.

Lalu viola mengirim sms berharap Mr Damian secepatnya membaca pesan nya.

Kini Jessi sudah keluar dari ruang operasi. Kepala Jessi dijahit hampir 10 jahitan.

Untunglah tidak ada luka di wajah. Dengan perlahan Jessi membuka matanya. Dia meleguh merasakan sakit di kepalanya.

"Euuhh ...," leguh Jessi menahan sakit.

"Sudah bangun?"  tanya Sean dengan senyuman.

"Kamu ada di sini, Kak?"  ucap Jessi merasa lega ada orang yang menemaninya.

"Iya, aku melihatmu terluka dan segera menyusul mobil ambulansnya." 

"Viola mana?"

"Viola sedang mengurus administrasi. Syukurlah kamu baik-baik saja. Kalo terjadi sesuatu hal aku akan merasa sangat sedih,' ucap Sean.

"Terimakasih kamu selalu menolongku!" Tiba tiba saja.

Cup.

Sean mengecup kening Jessi.

"Eh," ucap Jessi terkejut.

"Maaf aku memberanikan diri. Karena aku sangat lega kamu baik-naik saja Jess."

Cup.

Sean mengecup bibir Jessi. Melumatnya dengan sangat manis. Seolah Sean sedang melumat lolipop. Jesi mendorong tubuh Sean dan melepaskan kecupan Sean .

"Eh kak." Jessi sedikit kesal.

"Aku ingin kamu menjadi kekasihku!"

pinta Sean dengan tatapan matanya yang penuh harapan.

"A-apa?... Kekasih." kata Jessi terkejut.

Jessi benar-benar tidak menyangka bisa mendengar ucapan itu dari seorang pria yang baru dia kenal.

"Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama."

Sean berkata dengan senyuman malu nya.

"Maap kak, Sebenarnya aku sudah memiliki seseorang yang akan bertunangan denganku dan kami akan segera bertunangan minggu ini," ucap Jessi pelan.

Sungguh jawaban Jessi membuat patah hati Sean. Rasanya sangat sakit mendengar penolakan Jessi. Sean sungguh menyukai Jessi.

"Benarkah ?" kata Sean dengan nada rendah.

Dan Jessi hanya mengangguk.

"Aku tidak suka di tolak.' seru Sean dengan nada kesal."Sementara kamu belum bertunangan kamu jadilah kekasihku!"

ucap Sean dengan nada perintah.

Membuat Jessi diam mematung tanpa satu patah katapun.

Jessi terdiam mematung , diam membisu tanpa menjawab sepatah kata pun.

"Kamu terdiam dan aku menganggapnya kamu setuju sayang. Mulai hari ini aku sean adalah kekasihmu yang akan selalu melindungimu," ucap Sean dengan seringai senyum kemenanganya.

"Ma, Mana mungkin menjadi kekasih hanya seminggu. Sebaiknya jangan terlalu berharap kak!" ucap Jessi dengan nada yang kesal.

"Sayang, jika memang aku tidak bisa menjadi kekasihmu, maka aku masih bisa menjadi simpananmu sayang. Gunakan aku sesukamu sampai kita sama-sama bosan. Dan kita putus," tegas Sean sambil mengecup kening Jesi dengan sangat lembut.

Dan Jessi hanya terdiam kesal mendengar kakak kelasnya ini berkata seenaknya.

Sean adalah senior di club teater yang kini ia tekuni.

Sean ternyata satu sekolah dengan Jessi dan Sean sudah kelas tiga. Mereka belum pernah bertemu karena memang mereka sibuk dengan jadwal masing-masing. Sean sendiri adalah seorang aktor remaja terkenal.

Dan masi aktif di club teater menjadi senior yang membantu para member baru belajar akting.

Viola pun datang dan sangat senang melihat sahabatnya sudah siuman. Viola datang bersama Mr Damian. Mr Damian begitu terkejut dan sangat cemas tentang keadaan putri keduanya itu.

Sementara Mr Damian memeluk erat putrinya. Dengan perlahan Viola dan sean keluar ruangan untuk memberi privasi kepada Ayah dan anaknya.

Hari kedua Jessi di rawat Sean masih menemui di sela-sela jam istirahatnya . Dan hari ketiga Sean pun datang untuk menemui Jessi namun Jessi sudah pulang.

Sean kecewa karena kekasihnya sudah tidak ada di rumah sakit lagi sedang Sean sendiri lupa bertanya nomor ponsel dan alamat Jessi.

Membuat Sean prustasi dan terus mencari keberadaan Jessi. Namun nihiL.

Sean pulang dengan wajah yang kesal. Dia benar-benar merasa kecewa dan bad mood. Kini Sean sudah sampai dirumahnya . Sean duduk di depan sang Ayah dengan wajah yang menekuk.

"Sean bersiaplah jemput adikmu di bandara!"

ucap sang ayah. Sean pun mengangguk dengan lemas. Sean merasa masi kesal oleh lost kontaknya dengan Jessi membuat dia tidak Pokus. Dan Sean langsung menjemput adiknya di bandara.

"Hai kak," seru sang adik.

"Kamu pulang juga, Dek?"

"Iya, aku kan akan segera bertunangan dengan Sika." Terlihat adiknya Sean tersenyum.

"Selamat deh, kamu bakalan jadi manten duluan ha ha ha," tukas Sean sambil tertawa.

Dan mereka pun tertawa bersama.

Sean dan Selo cuma berbeda satu tahun saja. Mereka memang saudara kandung dan sangat akrab.

Sean tidak pernah berpacaran sebelumnya sedang Selo sudah berpacaran dengan sika sejak kecil. Karena memang mereka sudah dijodohkan pada saat mereka masih dalam kandungan.

Dengan santai Sean mengemudikan mobil kesayangannya. Sean terlihat benar-benar tidak bersemangat. Hanya Jessi yang ada di dalam pikiranku.

Raganya memang sedang bersama adiknya Selo. Namun pikiranya menerawang jauh entah kemana. Dia benar-benar telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada gadis yang bernama Jesika dengan mata yang biru dan rambut pirang terurai panjang .

Bayangan Jesika selalu ada dalam benaknya. Sesampainya di rumah. Sean langsung masuk ke dalam kamarnya dan mulai mencari akun yang bernama Jessika. Dan ternyata akun Jesika terkunci tidak bisa di lihat oleh publik selain photo profilnya.

"Ahhh ...."

Sean merasa sangat kesal dan melempar ponsel pintarnya sampai pecah menjadi beberapa bagian. Sean tidak memperdulikan lagi masalah handphone. Saat ini yang dia ingin tau adalah keberadaan Jesika.

Gadis cantik yang telah berhasil menggetarkan hatinya. Yang berhasil membuatnya takluk dan menjadi jinak.

"Jesika kamu dimana sih," ucap Sean sambil menatap langit-langit kamarnya seolah disana tercermin bayangan Jessika.

Bersambung 

Next chapter