5 4

2 jam berlalu…

Aku sudah selesai menjahit hasil operasi gadungan yang kubuat, dan tentu saja jika aku ketahuan aku akan disanksi karea telah melanggar hukum,, oh tidak! Betapa beraninya aku melakukan hal semacam itu. Benar, itu adalah aku Jeon Patrick Jackson, dengan segala keberanian yang menghampiri setelah aku puas terpuruk didalam kondisi keputus asaan.

Keesokan harinya, aku terbangun dari tidurku yang sangat melelahkan karena semalam aku bermimpi buruk, ah.. sudahlah mimpi tidaklah penting, yang terpenting bagiku sekarang adalah memberitahu teman-temanku dan mencari cara bagaimana aku bisa menyelamatkan mereka dari si Tua Bangka itu. Aku turun kebawah dan mendapati Chrysan sudah menyiapkan sarapan untukku, entah kapan ia terbangun dari tidurnya setiap malam.

" morning!" sapanya yang menyadari kedatangan diriku

" morning, so what is our breakfast menu today??"

" just some sandwich and milk, like usual"

" thanks, oh.. kau harus bersiap, kemungkinan nanti malam aku akan mengundang teman-temanku kemari, jika mereka bertanya tentang dirimu jangan jelaskan, akan tetapi jika mereka bertanya tentang diriku jelaskan dengan jujur, karena sekarang kau bukan lagi manusia robot, kau manusia seutuhya tanpa alat atau perangkat apapun yang bersarang ditubuhmu, got it??"

" yes, I know. So now you gotta go or youll be late"

...…..

Dikampus aku segera mencari mereka berempat dan meminta mereka untuk datang kerumahku, aku tidak akan mengulur waktu lagi hanya hari ini aku bisa menjelaskan apa maksudku berbuat seperti ini dan aku yakin mereka tidak akan memaafkanku kalau aku terlambat menjelaskannya.

Brukk..

Aku menabrak seorang wanita, akupun segera membantunya berdiri " maaf" ucapku lalu pergi meninggalkannya menyusuri koridor, Youngboun dan Lucas tidak ada dikelasnya kuharap mereka semua sedang dikantin saat ini namun, mengapa mereka tidak mengajakku, biasanya mereka akan terdiam didepan kelasku sampai dosenku keluar lalu menarik paksa diriku untuk kekantin. Kupercepat langkahku menuju kantin kampus, dan aku bersyukur menemukan mereka disana akupun segera menghampiri mereka.

" teman-teman, ada yang ingin ku bicarakan dengan kalian dan ini sangat penting." Ujarku

" mengapa nadamu begitu, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Youngboun

" sebelumnya aku minta maaf pada kalian, sungguh aku minta maaf tapi jika kalian marah setelah ini padaku aku bisa menerimanya. Jadi, sebenarnya aku ini adalah manusia robot yang diperintah majikanku untuk mengelaui kalian agar kalian mau dijadikan target selanjutnya" jelasku

" tunggu! Jadi, kau bukan manusia? Dan apa maksud target selanjutnya?" tegas Lucas

" tidak, aku sungguh manusia. Dan.."

" ia ditugaskan untuk mengubah kita menjadi sepertinya"

Oh Steve.. sungguh aku sangat berterimakasih telah melanjutkan penjelasanku dan tahukah betapa bodohnya dirimu?? Aku mengumpat dalam hati, tidak seharusnya ia melanjutkan penjelasanku seperti itu. Entah apa yang akan dipikirkan Youngboun, Lucas dan Bimo.

" jadi, kau benar-benar akan mengubah kami? Apa kau gila Jeon??" seketika Lucas

Sepertinya ini akan menjadi semakin rumit.

" apa kau gila Jeon?!?" bentak Youngboun menggebrak meja

" kau tidak bisa melakukan itu pada kami, dan kalau begitu selama kita berteman kau hanya memanfaatkan kami?" tambah Lucas

" setega itukah kau pada temanmu sendiri Jeon?" Bimo juga ikut menimpali

Oh shit! Sungguh terimakasih Steve atas penjelasanmu.

" terserah kalian mau menganggap aku apa, kenyataannya memang benar aku memanfaatkan kalian, benar aku tega pada kalian dan benar aku bersikap egois pada kalian tapi, tolong dengrkan aku kali ini, ini tentang keselamatan kalian" jelasku

" keselamatan katamu?? Bisa-bisanya kau menjadi seakan-akan tahu tentang keselamatan kami padahal kau yang menyebabkan kami dalam bahaya!" emosi Youngboun mulai tak terkendali.

" karena hanya aku yang bisa menyelamatkan kalian"

" omong kosang apalagi ini Jeon?? Hah?? Hentikan omong kosongmu itu!" tambah Lucas

Dan sekarang aku yang emosi, aku tidak akan tahu bahwa aku akan diremehkan sehina ini

" maka dari itu simpan kekesalanmu dan dengarkan penjelasanku jika kau ingin selamat, karena alat pembunuh kalian bukan hanya diriku!" Tegasku

Mereka berempat seketika terdiam. Aku belum pernah sekasar ini dalam mengungkapkan kekesalan tapi, itu semua aku lakukan agar mereka mau mendengar maksudku dan berhenti merendahkan diriku.

" seminggu lagi aku diminta untuk membawa kalian kemarkas, dan itu tepat setelah acara ulang tahun Clarissa. Kalian akan diminta oleh majikanku untuk menetap disana untuk waktu pelatihan, bosku tidak mungkin mu menerima target yang lemah oleh karena itu kalian akan mendapat pelatihan, selama pelatihan kalian akan terus bersama tutor kalian jadi, aku harap kalian tidak pernah terpisah. Sesibuk apapun kalian, kalian harus tetap bersama. Disana akan ada banyak robot manusia jadi, kalian harus bisa membedakan. Dan aku mau kita bekerja sama, aku membantu kalian agar kalian selamat dan kalian membantu aku untuk balas dendam. Bagaimana?"

" baiklah, aku mau bekerja sama" Ujar Steve tanpa pikir panjang

" aku juga" tambah BImo

" ya, aku juga" Lanjut Lucas

" terserah kalian saja" pasrah Youngboun

" bagus. Malam ini aku mengundang kalian kerumahku, aku menunggu kedatangan kalian. Terimakasih telah meercayaiku." Ujarku lalu pergi meninggalkan mereka.

Selama dikoridor sekolah aku memikirkan sesuatu yang aneh, aku harus membawa merek ke markas, dan mereka harus berjumlah 5 orang, jika lima orang itu bersama diriku mengapa Mr.Rex menyebutkan seperti itu? Jika tidak bersama diriku, lalu siapa satu orang lagi? Aku terus memikirkan itu sampai aku sadar betapa bodohnya aku, mengapa aku tidak menanyakan hal itu pada Chrysan, baiklah sepulang dari kampus aku akan menanyakannya.

" permisi" ujar seseorang menghentikan langkahku, akupun berbalik dan mendapati seorang wanita yang ternyata menghentikanku

" ya? Ada apa?" tanyaku

" maaf aku tadi menabrakmu dan aku meihat tanganku terluka, boleh aku mengobati lenganmu? Sebagai ucapan terimaksih karena sudah membantuku berdiri" tawarnya

Lenganku? Berdarah? Ah pantas saja aku tidak merasakannya, terkadang aku lupa bahwa aku adalah seorang pengidap CIPA, akuun mengangguk dan membiarkannya mengobati lenganku, ia mengajakku untuk duduk dibangku koridor. Seperti biasa aku tidak merasa sakit sama sekali.

" apa sakit?" tanyanya

" sedikit" jawabku berbohong. Oh damn! All I did about this is lie!.

Ia mengobatiku dengan sangat hati-hati, benar-benar hati-hati.Aku hanya diam selama iya obati. "terimakasih karena sudah membantuku" ucapku lalu pergi meninggalkan dirinya. Selama di kelas aku terus memikirkan wanita tadi, entah rasa penasaran itu datang dan mulai menghantui benakku. Tapi, aku tidak akan melanjutkan pemikiran yang tidak penting itu. Lebih baik aku memikirkan bagaimana cara agar aku bisa menyelamatkan teman-temanku .

avataravatar
Next chapter