4 3

Malam ini kami akhiri dengan menghabiskan bir yang disediakan oleh Steve, dan aku meilih untuk pulang pertama karena aku yakin jika aku pulang lebih malam lagi, Chrysan sudah siap dengan ocehannya. Lagipula aku harus menepati janjiku untuk membahas apa itu ulang tahun bersama Chrysan.

" im home!" ujarku

" oh.. damn! Baju baru lagi?? Darimana kau mendapatkan itu?"

" Youngboun.. kau kira siapa lagi?"

" sebelum kau tidur, ayo cek kondisi tubuhmu terlebih dahulu" Ucap Chrysan menarik tanganku kekamarnya. Untuk standar robot kesehatan, ia adalah robot yang cukup perhatian dan peka namun, sekarang ia bukanlah lagi seorang robot. Dan lusa aku akan melepas perangkat yang ada ditubuhnya itu, semua alat medis sederhana ia dapat dari hasil 'freetake' dari markas pusat.

" sejauh ini, tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, dan tekanan oksigenmu standar, baiklah besok pagi akan kubangunkan seperti biasa, dan kau harus bangun walau kau tidak kuliah, mengerti?"

" mengerti, dan jangan lupakan permintaanku setelah makan malam tadi"

" akan kubawakan obat untukmu, setelah itu baru aku akan memberikan permintaanmu"

...…..

Hari ini, tidak ada materi yang akan disampaikan aku berniat untuk mengajak Chrysan keluar untuk ya.. sekedar merelaksasikan tubuh sebelum aku mengeluarkan perngakat yang ada didalam tubuhnya namun, sepertinya rencanaku gagal karena Steve menagih penjelasan tentang apa yang terjadi padaku dan disinilah aku berakhir, di café yang penuh dengan remaja yang tengah asyik berpacaran mulai dari remaja asli hingga robot remaja, oh sial! Mereka tampak terlihat sama tanpa ada perbedaan.

" jadi, bagaimana kehidupanmu yang sebenarnya Jeon?" sungguh anak yang penasaran…

" kau tahu, hidup sebagai manusia itu terkadang melelahkan, bahkan sangat melelahkan, dan ya.. setelah tiga tahun aku hidup sebagai robot, aku mulai merasa jika semakin lama diriku semakin diperbudak oleh 'majikanku' dan sekarang adalah misi terakhirku" jelasku

" misi terakhir? Apa yang akan kau lakukan?"

" mengubah kalian menjadi sepertiku"

" apa kau gila?? Kau bilang hal seperti itu akan terjadi jika kita sendiri yang menginginkannya, dan kau tahu bahwa kita beretiga tidak menginginkan menjadi sepertimu! Apa kau ingin melenyapkan generasi manusia dibumi ini??"

"aku tahu, tapi tidak dengan bosku, permintaan seperti itu akan terjadi apabila seseorang mengalami keputusasaan sama sepertiku, tapi bosku tidak bisa menunggu semua orang seperti itu, ia ingin semua orang mengakui kehebatannya"

"tapi… "

" aku akan menunggu informasi dari rekanku, jika nanti kalian aku ajak kemarkasku ikutlah dulu, aku tidak akan mengubah kalian, tapi aku membutuhkan bantuan kalian."

Tanpa basa-basi lagi aku langsung meninggalkan Steve begitu saja karena, aku ada janji dengan Chrysan halte bis tidak cukup ramai hari ini, hanya ada beberapa orang yang akan bekerja harian, anehnya aku dihantui pikiran untuk segera memeriksakan diriku ke dokter akan penyakit abadiku ini tapi, tidak. Aku tidak akan memeriksakanna, akan ada banyak komentar dan asumsi yang akan kudengar dari orang-orang yang akan ada disana dan aku tidak akan mau mendengarnya, apapun itu tentang manusia robot.

' Jeon'

' ada apa Chrysan?'

' kau… dalam perjalanan pulang, kan?'

' ya, ada apa?'

' aku baru saja mendapat informasi bahwa Mr.Rex meninginkan project lanjutannya dimajukan menjadi minggu depan, kuharap kau bisa mengerti maksudku'

' baiklah, aku mengerti. Sebentar lagi aku akan sampai dirumah'

Jaringan terputus, sial! Tua Bangka itu benar-benar tamak rupanya. Baik, jika itu maumu Rex, tunggu dan lihat saja apa yang akan kuberikan dalam permainan bodohmu ini. Suati pembalasan yang sepadan dengan apa yang telah kau lakukan pada kekasihku dulu.

Semalam...…

Aku masih mencari tahu siapa pembunuh kekasihku 4 tahun silam, aku masuk keruang kerja chrysan untuk memeriksa dokumen rahasia Mr.Rex oh.. tentu saja aku sangat mncurigainya, penghasut hidupku adalah dirinya saat 3 tahun lalu, dan ia menawarkan segala macam tengik-bengiknya ucapannya itu, darimana ia tahu diriku tengah berduka atas kepergian kekasihku? Dari situlah aku mulai mencurigainya. Dan jackpot! Kudapatkan dokumen rahasianya, kubuka semua dokumen itu.. ternyata ia tidak pernah absen menulis agenda kegiatan dan rencananya, mulai dari menggugus ide gilanya lalu.. mendirikan perusahaannya sendiri dan.. tunggu dulu,..

Dasar anak bodoh! Wanita itu berani sekali melanggar kontrak denganku, harusnya dia membawa pria itu padaku, Jason! Bunuh wanita itu untukku, dia sudah tidak berguna lagi sekarang.

Wanita? Di video itu ada sebuah percakapan rencana pembunuhan seorang wanita, dan sungguh aku tersontak melihat foto yang diberikan pada Jason, itu adalah foto kekasihku. Shit!! Tua Bangka itu ternyata yang membunuh kekasihku dan juga robot sialan itu, amarahku mulai menyulut. Ku perhatikan dokumen demi dokumen, video demi video dan satu hal lagi yang semakin membuatku semakin memanas, pengubahanku sebagai manusia robot sudah direncanakan olehnya! Oh Great Fucking shit! Dia mengincar pengidap CIPA sepertiku dan sekarang ia mengincar teman-temanku.. ini tidak bisa dibiarkan.

....

" Chrysan.. Im home!" Ujarku menutup pintu

" syukurlah kau pulang lebih cepat, kau harus melihat ini" balasnya langsung menarikku ke ruang kerjanya, di layar montor terlihat jelas Mr.Rex merencanakan pembunuhanku dengan membekukan diriku kedalam cairan nitrogen, apa ia sudah gila?? Tidak ada manusia yang bisa hidup kembali setelah kematian?! Bisa-bisanya ia merencanakan ini untukku, tidak akan kubiarkan dirim hidup dengan tenang Rex, aku akan segera membalaskan dendamku padamu, dan akan kupastikan matimu kau dapatkan tidak dengan selayaknya manusia seperti kau melenyapkan kekasihku.

" kurasa kau harus segera bertemu dengan teman-temanku, dan sekarang akan kulepas perangkat yang ada dalam dirimu, semua alat yang dibutuhkan sudah lengkap?"

" sudah, tapi, berjanjilah akan melakukannya dengan hati-hati"

" apa aku pernah melanggar janjiku padamu? Hmm?"

" tidak"

" baiklah tunggu apalagi, ayo!"

Dikamar Chrysan, ya aku akan mengeluarkan perangkat sialan itu dari dalam tubuhnya, jangan berasumsi jika diriku memiliki otak mesum dan cabul, aku sudah terbiasa melihat tubuh Chrysan hanya saja masih dengan balutan pakaiannya, tidak, tidak, aku tidak akan mau melihatnya.. tenang saja ia masih memakai pakaiannya. "tahan rasa sakitnya, ini pasti akan sakit"

2 jam berlalu…

Aku sudah selesai menjahit hasil operasi gadungan yang kubuat, dan tentu saja jika aku ketahuan aku akan disanksi karea telah melanggar hukum,, oh tidak! Betapa beraninya aku melakukan hal semacam itu. Benar, itu adalah aku Jeon Patrick Jackson, dengan segala keberanian yang menghampiri setelah aku puas terpuruk didalam kondisi keputus asaan.

avataravatar
Next chapter