2 1

" ah.. itu Jeon!! Tampan sekali!!!"

" tidak, itu Steve!"

Para wanita menjerit setiap kali mereka lewat. Ya, benar sekali mereka adalah Jeon, Steve, Lucas dna Youngboun. Tak heran jika mereka dikagumi para wanita itu, mereka adalah pria yang sangat tampan dan sukses membuat para wanita meleleh namun, tidak hanya mereka berempat masih ada satu lagi yaitu, Bimo. Tak lengkap rasanya geng mereka jika tidak ada Bimo, mereka berkuliah ditempat yang sama.

Mulai dari Jeon, pria dingin bak kulkas itu mempunyai paras yang karismatik, tatapannya itu bisa membuat semua wanita yang ditatapnya terpana, Steve seorang pria dengan wajah baby face, keturunan asli korea, sifat ramahnya membuatnya disenangi banyak orang, lalu Youngboun, sama halnya dengan Steve yang merupakan keturunan Korea asli, wajahnya sangat manis apalagi saat ia tersenyum lepas, para dosen pun tak bosan melihatnya. Lucas, Pria bule itu sangatlah baik sikap dan perilakunya, keahliannya dalam memasak juga membuat para wanita terpana. Dan terakhir ada Bimo, pria yang sangat ramah dan percaya, darah Jawanya sangat kental melebihi caramel. Hari ini adalah hari yang sama seperti hari- hari sebelumnya cukup membosankan, hanya tingkah laku Bimo yang dapat membuat geng ku tertawa namun, aku tetap saja tidak bisa tertawa mungkin aku sudah deprogram untuk tidak bisa tertawa lagi, aku Jeon Patrick Jackson seorang manusia robot, mungkin ini terdengar aneh tapi, ini adalah kenyataan hidupku aku bukanlah sebuah robot yang deprogram untuk hidup seperti manusia tapi aku adalah manusia yang dicoba deprogram agar bisa bertindak canggih layaknya robot. Ya, kalian pasti akan menganggapku gila, karena aku dengan kesadaran penuh memberikan tubuh dan hidupku untuk di progress menjadi robot.

Beberapa tahun yang lalu..

Aku melihatnya, aku melihatnya mati dengan mata kepalaku sendiri, argh!! Dasar manusia sialan itu!! Aku tidak akan memaafkannya. Aku berjalan memasuki area rumahku, dan desas desus banyak orang mulai terdengar dimana mana, ' mengapa ia harus murung? Seharusnya dia bersyukur, wanita macam itu tidak harus ia cintai' ' dasar pria bodoh! Baguslah jika wanita itu mati, mau saja dimanfaatkan seperti itu' dan masih banyak lagi. Ya, kekasihku baru saja mati, mati secara tidak manusiawi, walaupun aku hanya menemukan jasadnya yang sudah tidak berbentuk selayaknya jasad manusia, wajahnya rusak parah dan mungkin isi perutnya sudah tidak bisa ditemukan, aku tahu bahwa kematiannya sepadan dengan apa yang telah ia perbuat padaku. Ia hanya memanfaatkan diriku dengan menyebutku sebagai kekasih. Tapi, aku tidak peduli aku mencintainya dan sungguh aku marah dan dendam pada siapapun yang telah membunuhnya seperti itu.

Sejak saat itu, aku berfikir bahwa merasakan cinta adalah sesuatu yang dapat membuatku bertingkah layaknya orang bodoh, rela memberikan dan melakukan apapun demi orang yang kita cintai dan pada kenyataannya ia tidak mencintai kita dan hanya memanfaatkan diri kita sesukanya, akhirnya aku memutuskan untuk tidak ingin lagi merasakan hal-hal semacam itu dan aku memilih untuk mengubah hidupku menjadi robot yang tidak memiliki perasaan sama sekali, tidak merasa senang, sedih ataupun rasa cinta dalam hidupku. Dan seorang CEO mampu mewujudkan keinginanku itu, walaupun aku belum sepenuhnya mati tapi, setidaknya aku tidak merasakan hal-hal memuakkan itu, ditubuhku dipasang beberapa program da nada sebuah cip kecil di bawah leherku, kata 'majikanku' aku harus memakainya agar ia mengetahui dimana aku berada. Sudahlah, jika kuperjelas akan sulit untuk dimengerti.

" Jeon, kau tahu beberapa hari lagi Clarissa akan ulang tahun, bagaimana kalau kita juga ikut datang? Akan ada banyak makanan disana!' usul Steve, pria itu memang senang sekali makan. " jika kalian datang aku juga akan datang." Balasku singkat, aku sudah tidak mengingat apa itu ulang tahun, sebuah acara formalkah? Atau sebuah pesta yang didatangi banyak orang. " eh ghuys, ghimana kalau kita jugha memakai bhajhu samaan, jhas dengan pita kupu-kupu?" ah.. Bimo dengan cara bicaranya yang khas.. aku seperti pernah mendengar istilahnya, ah.. medok, ia bilang bahwa itu adalah ciri khas suku Jawa dalam berbicara, dan ya… itu cukup unik menurutku. " jas? Dasi kupu-kupu? Apa kau gila? Kita tidak akan memakai jas kali ini, aku cukup ahli dalam fashion dan kalian tahu itu, kita akan memakai sesuatu yang berbeda jadi nanti malam datang kerumahku" jawab Youngboun pria itu memang sangat pesolek dan fashionable. " baiklah, kalau begitu nanti malam kita akan pergi kerumah Youngboun." Ujar Lucas. Akupun pergi meninggalkan mereka dimeja kantin karena sebentar lagi dosen akan memulai materi, mereka juga tidak heran jika aku pergi begitu saja tanpa pamit dan permisi, mereka sudah sangat memahami diriku, dibangku kelasku aku mulai mengaktifkan cip hologramku agar aku dapat menyimpan apa yang dosen sampaikan, karena terlalu banyak hal yang perlu kuingat maka aku akan melupakannya dalam sekejap,dan aku tidak ingin itu terjadi dan nilai kuliahku berkurang aku terpaksa harus memprogram ulang diriku sendiri, mengapa begitu? Entahlah aku juga tidak tahu, aku melakukan ini dengan rahasia karena itu semua diluar program yang sudah diseting majikanku.

' Jeon?'

'oh Hai Chrysan, ada apa? Tumben sekali kau mnghubungiku disaat aku sedang kuliah seperti ini'

' tidak, aku hanya ingin kau memastikan ulang bahwa kau tidak salah memilih langkah'

' apa maksudmu? Kau tahukan baha aku tidak deprogram sepintar dirimu, tolong perjelas ucapanmu'

' jadi, begini Jeon, baru-baru ini aku mendapatkan feeling yang aneh selama aku memantau pergerakanmu dan interaksimu dengan teman-temanmu itu'

'lalu?'

'entahlah, tapi kurasa, kau akan menyesal jika kau menyetujui permintaan Mr. Rex untuk menjemput objek manusia robot selanjutnya'

' mengapa aku akan menyesal, lagipula aku sudah lama tidak pernah merasakan itu dalam hidupku, dan apa hubungannya denganku dan teman-temanku?'

' sepertinya objek yang dimaksud Mr.Rex itu adalah keempat temanmu itu, karena secara tidak sengaja aku dengar Mr.Rex akan menghidupkan kembali Jason untuk membantumu membawa objek itu ke markas kita, dan semua ciri yang diucapkan Mr.Rex mirip sekali dengan teman-temanmu itu'

' apa kau yakin?'

'entahlah tapi, sepertinya lebih baik kau lindungi mereka, karena aku mulai merasa khawatir terhadap mereka dan juga dirimu'

'hei, hei… rasa manusiawi mu mulai hidup kembali rupanya,, Chrysan… Chrysan tenang saja.. aku akan melindungi mereka, aku tidak akan membiarkan teman-temanku diubah menjadi seperti diriku'

' aku harap kau menepati ucapanmu itu'

' baiklah, aku harus kembali fokus ke materi kuliah, coba kau bajak cctv rumah mereka, siapa tahu itu bisa membantu'

'baiklah'

avataravatar
Next chapter