17 16

" Baiklah, akan kukabari lagi nanti. Terima kasih banyak"

" Kau ini seperti tidak mengenalku"

...

Jeon tolong aku, sungguh aku tidak ingin terus-terusan bersama dengan robot ini! Setiap saat aku harus mengikutinya, tanpa kusadari pun ternyata ia sengaja bekerja siang dan malam agar aku tidak bisa bertemu dengan Jeon! Beristirahatpun aku tidak boleh.

" Clarissa, kunci pintunya"

" Untuk apa dikunci? Lagipula kita akan keluar lagi" jawabku malas

" Aku yang akan keluar, bukan kau"

" Apa???"

" Sayang sekali Jeon sedang tidak bersamamu bukan?"

Suara itu, Rex! Aku seketika membalikkan badanku.

" Jason siapkan tempatnya"

" Apa yang akan kau lakukan padaku?"

" Karena kau adalah harta paling berharga bagi Jeon, jadi bukankah lebih baik jika aku mengubah diriu lebih dahulu menjadi seperti Jeon?"

" Kau Gila!"

Aku segera berlari kearah pintu. Sial! Pintu besi itu sudah terlanjur terkunci! Jeon tolong aku!!

" Kau tidak akan bisa pergi nona manis"

Jason mendekatiku, aku meronta sejadi-jadinya. Air mataku mulai mengalir, Jeon… tolong aku! Jarum suntik itu sudah berhasil menusuk kulitku.

...….

" Clarissa!"

Hhh..hhhh…. apa ini? mengapa aku berfirasat buruk, ada yang terjadi pada Clarissa. Tidak, tidak mungkin Rex menjebaknya. Oh shit!!

' Jeon, Clarissa tidak terlihat dimanapun'

' apa?'

Aku segera melacak keberadaan Clarissa, dan benar saja alat pelacak yang kupasangkan pada tubuh Clarissa tidak aktif, itu artinya Rex benar-benar menjebaknya!

' Lavender!'

' ada apa Jeon?'

' Matikan semua robot termasuk Jason'

' Maaf Jeon, hanya saja program Jason tidak terdaftar diruang kendali, semua robot sudah ku matikan'

Argghhh sial! Si tua Bangka itu benar-benar sangat tidak tahu diri rupanya. Aku harus mencari Clarissa sekarang juga.

' Jackson, Clarissa hilang?'

' iya, aku akan segera mencarinya'

' Akan kukirimkan tim CIA kesana secepatnya'

' Tahan dulu, jangan dulu. Aku yakin ini hanyalah permainan Rex agar aku menyerah'

' Baiklah, jika kau membutuhkanku aku ada didekat markasmu itu'

' Thanks Jackson'

' Your Welcome my Jackson'

Aku pun keluar dari ruanganku menuju kearah lobby untuk keruang kendali, yang pertama harus kutahui adalah ruangan mana yang tidak terjangkau oleh robo-robot belakangan ini.

" Jeon syukurlah kau datang"

" Ada apa Bimo? Kau menemukan sesuatu yang janggal?"

" Sepertinya begitu, kau lihat dimonitor ini. Ada dua ruang dilantai paling atas yang sama sekali tidak bisa kami hack"

" Lantai paling atas? Shitt!"

" Kau tahu sesuatu Jeon?"

" Kurasa Rex menahan Clarissa disana, salah satu dari ruangan itu adalah ruangan penghapus memori manusia"

" Apa???"

" Aku akan segera kesana"

" Tunggu dulu Jeon! Kau tidak bisa pergi kesana sekarang" Cegah Lavender

" Jika aku tidak kesana sekarang, Clarissa dalam bahaya!"

" Jangan bersikap gegabah Jeon, jika kau terperangkap disana juga kau mungkin akan mati"

" Aku tidak peduli!"

" Jika kau mati, siapa yang akan menyelamatkan kita Jeon? Pikirkan itu!" Bimo membentakku

Tak lama Ivy, Youngboun, Steve dan Lucas datang. Mereka sepertinya sudah tahu jika Clarissa hilang.

" hhh…hhh Jeon.. Ada satu ruangan yang terlihat…. Dari.. hhh.. CCTV hh…" Ucap Steve terengah-engah

" Perjelas lagi Steve" ujarku

" Ada satu ruangan sejak seminggu yang lalu selalu terlihat gelap, di lantai paling atas"

" Fucking Shit!!"

" Tenang dulu Jeon, tenang" ujar Lucas

" Sekarang begini saja, Ivy dan Youngboun kalian turun ke lobby siapkan kendaraan kita, hari ini juga kita akan meninggalkan tempat ini"

" Baik" Youngboun dan Ivy segera turun ke lobby.

" Bimo, bisakah kau dan Lavender memprogram robot keamanan untuk membantuku dan mensabotase kedua ruangan itu?"

" Tentu Jeon, akan kami usahakan"

" Steve dan Lucas, ambil ini" ujarku memberikan sebuah remot kecil

" ini untuk apa Jeon?" Tanya Steve

" Sejak lama aku sudah menanam bom ditempat ini, saat melihat Clarissa keluar dari area gedung ini, pencet tombol itu. Seketika semua bom akan meledak"

" Tapi, bagaimana jika kau belum keluar?" tanya Lucas.

" Tekan saja tombol itu saat melihat Clarissa keluar, berjagalah dilobby utara akan kupastikan Clarissa keluar dari sana"

" Baik"

Baiklah Rex, jika kau menginginkan kematianku, akan kupastikan kita mati bersama ditempat ini, kupastikan itu benar-benar terjadi. Akupun segera pergi menuju lantai teratas gedung ini.

' Jackson, bantu aku di lantai paling atas'

' Baik Jackson'

Tenang Jeon, tenang. Kau pasti bisa menyelamatkan Clarissa, kau pasti bisa. Dilantai atas akupun mencoba membuka pintu ruangan-ruangan tersebut dan hanya ada satu ruangan yang terkunci, sudah kuduga Rex memancing kedatanganku. Dengan cepat aku sudah bisa membuka pintu ruangan itu, akupun menyalakan lampu. Dan benar saja, aku melihat Clarissa duduk terikat dalam keadaan tidak sadarkan diri. Akupun hendak menghampiri dirinya.

' Jangan Jeon!' cegah Lavender

' Diruangan itu ada Jason yang siap menghentikanmu saat kau mendekati Clarissa' Jelasnya

Kuurungkan niatku untuk mendekatinya, aku harus waspada, aku tidak boleh lengah. Jelas sekali aku sudah masuk kedalam perangkap mereka, jika aku salah sedikit saja Clarissa bisa jadi tidak selamat.

" Tidak ada gunanya menjebakku seperti ini Rex!" teriakku

" Apa kau akhirnya akan menyerah anakku?"

Jelas sekali ia benar-benar menjebakku. Tentu saja aku tidak akan menyerah kau merebut yang kusayangi jadi sekarang akulah yang akan merebut yang kau punya Rex.

" Bukankah sudah jelas Rex? Aku bukan anakmu"

" Tapi, aku yang menyelamatkanmu dan kau menjadi robotku"

" Dan itu sekarang tidak lagi"

" Apa kau pikir bisa keluar dari tempat ini dengan mudah Jackson? Apa kau pikir kau bisa menghancurkan usahaku selama ini?"

" Bukan aku yang menghancurkan milikmu, tapi kau sendiri"

" Baiklah, kau mencoba menceramahiku kali ini. Kurasa otakmu sudah bertambah pintar"

" Cukup! Aku sudah muak dengan ucapanmu yang semakin melantur itu. Sekarang lepaskan wanita itu, kau ingin membunuhku bukan? Lepaskan ia lalu bunuh aku"

" Kau? Merelakan nyawamu demi wanita itu? Kau pikir aku akan menghidupkanmu kembali seperti Jason?"

" Aku bilang lepaskan dia! Kau mengincarku dan sekarang kau sudah mendapatkanku, lepaskan ia!"

" Akan lebih romantis bukan jika kalian mati bersama?"

" Kau ini!"

avataravatar
Next chapter