15 14

Sesampainya aku dimarkas, Jeon langsung meninggalkanku tanpa sepatah katapun. Aku memilih untuk berjalan-jalan melihat-lihat isi markas ini yang belum kuketahui seluruhnya. Dilantai dasaraku bahkan menemukan café, bahkan robotpun mempunyai café? Oh boy.. manusia saja kalah dengan robot, aku akan keperpustakaan saja siapa tahu aku bisa mendapatkan ilmu yang luar biasa disana. Aku mengambil buku yang menurutku menarik dan duduk diposisi yang kuinginkan, selang beberapa detik aku melihat Rex dengan robot rongsok yang mengikutinya. Beruntung sekali aku menemukannya disini, ini adalah tugas pertamaku dan aku harus berhati-hati.

Aku berjalan kearah rak buku yang dekat dengan tempat duduk mereka, menyelipkan pulpen yang diberi Jeon pada salah satu bukunya dan meninggalkannya menuju rak disebelahnya, sebisa mungkin aku membuat mereka tidak merasa diintai.

' Jason, kau harus terus memanta mereka berlima'

What?? Jadi, Jeon juga memasangkan earphone transparannya padaku?! Tapi, kapan?? Ah sudahlah sekarang aku hanya harus fokus mendengarkan mereka berdua, jadi nama robot itu adalah Jason, musuh Jeon.

" hei kau !"

Oh shit! Rex memanggil diriku!! Bagaimana ini?? bagaimana jika ia menyadari bahwa aku mengintainya?

" kemari, ada yang ingin aku bicarakan"

Bodoh! Dasar bodoh!! Clarissa kau bodoh! Sangat bodoh!! Aku merutuki diriku sendiri. Mau tidak mau aku menghampirinya, dan aku tidak boleh bersikap takut.

" kau temannya Jeon bukan?" tanya Rex padaku

" tentu Mr.Rex"

" ah… kebetulan sekali, Jeon sangat berteman baik dengan Jason"

" benarkah itu? Wah.. bagus sekali kalau begitu" ' berteman? Bahkan mereka bermusuhan!'

" aku ingin kau membantuku"

" membantu apa?"

" bisakah kau menemani Jason selama ia bekerja, ia baru pulih belakangan ini. aku tidak ingin ia rusak lagi jadi bisakah kau membantuku untuk merawatnya?"

Shitt!! Holly fucking shitt!

" tentu saja bisa Mr. Rex" suara itu.. Jeon?? Dia membolehkanku??

" semua yang menjadi temanku adalah teman Jason juga Mr.Rex jadi tentu saja bisa" ucap Jeon

" bagus.. kalau begitu mulai hari ini kau bisa menemaninya bekerja. Terimakasih Jeon"

Balas Mr.Rex senang dan meninggalkan kami

" Jason, sebelum kau membawa Clarissa bisa aku bicara dengannya?" tanya Jeon

" tentu"

Jeon menarikku keluar dari area perpustakaan

"temui aku dilobby nanti malam, ini akan menjadi pekerjaan yang sangat sulit untukmu"

" baik"

Sial! Disaat aku ketakutan begini Jeon malah meninggalkanku begitu saja, oh mean aku harus bagaimana ini??

.........

Kurasa Rex ingin menyabotase rencanaku, sialnya ia menyuruh Clarissa untuk bekerja sama dengan Jason. Baiklah, jika itu yang ia inginkan tidak masalah dia menghancurkan rencanaku aku masih punya rencana yang lain dan akan kupastikan dia tidak bisa berkutik setelah ini. aku mencari keberadaan Youngboun dan Steve harusnya mereka berada diruang latihan saat ini.

" Jeon!" syukurlah Youngboun memanggilku

" kau ini darimana saja. Kami mencarimu kemana-mana!" ujarnya

" aku ada sedikit urusan, kalian bukannya jam latihan sekarang?"

" entahlah, tadi kami sudah keruang latihan tapi, tidak ada orang. Kami berencana untuk ke café, apa kau mau ikut?"

" baiklah" akupun mengikuti Youngboun dan yang lainnya kecafe, jujur hatiku sebenarnya gelisah entah apa yang akan Jason lakukan pada Clarissa, semoga saja ia tidak mencuci otak wanita itu.

" apa kau ada masalah Jeon?" tanya Steve

" hanya ada masalah kecil saja"

" kau bisa menceritakannya padaku"

" ini soal Clarissa"

" jadi, kau mengkhawatirkannya? Haha sudah kuduga kau akan begitu"

Sial, dia malah menggodaku

" ini serius"

" ok, ok aku akan mendengarkan"

" Rex meminta Clarissa untuk membantu Jason"

" Shit! Apa yang sebenarnya diinginkan tua Bangka itu?!"

" kau bisa menghack beberapa situs bukan?"

" tentu, aku pernah mencobanya beberapa kali dan berhasil"

" aku butuh bantuanmu untuk mensabotase cctv gedung ini, kau harus berhati-hati, aku sudah menaruh beberapa alat hacking untukmu diruang istirahat kalian, aku akan memantaumu dari jauh" jelasku

" aku juga akan membantumu mengawasi Clarissa"

" terimakasih kau sudah mau membantuku, Steve"

" anytime dude!"

Setelah selesai menyantap makananku akupun langsung menuju keruangan khususku untuk merencanakan beberapa hal lebih lanjut, aku tidak perlu mengkhawatirkan masalah cctv yang mengintaiku, cctv ruanganku sudah ku sabotase. Sebenarnya bisa saja aku melakukan semua rencanaku sendiri, aku juga tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya hanya saja aku tidak ingin egois dan menyebabkan kematian orang lain karena ulahku.

..........

Malam menyapa, aku masih belum menemukan wujud Jeon di lobby. Bagaimana jika Jason tahu aku diam-diam kemari, ahh keadaan semakin rumit saja.

" Clarissa!"

" syukurlah Jeon kau datang" ucapku lega

" berbaliklah, mungkin ini akan terasa sedikit sakit"

Aku hanya menuruti perkataannya, 'aw!!!' aku menahan rasa sakit itu sebisa mungkin

" dengarkan aku. Aku memasang kamera mikro dibelakang lehermu itu juga akan membantuku menemukan keberadaanmu saat aku dalam bahaya, sekarang yang perlu kau lakukan hanyal mengikuti Jason kau tidak perlu berbuat yang lain-lain, kau mengerti?"

" iya aku mengerti, ada apa dengan pipimu?" apa pipi jeon terluka?

" tidak, kau hanya salah lihat. Pipiku tidak terkena apa-apa, lebih baik sekarang kau kembali atau Jason bisa saja memergokimu disini"

" baiklah"

Aneh, mengapa suara Jeon terdengar sangat lembut. Pipinya juga terlihat seperti telah tergores sesuatu, dan ia sedikit lebih tinggu. Ahh… mungkin efek malam dan rasa takutku jika Jason tahu, mungin aku hanya salah lihat. Sekarang yang kuperlukan adalah istirahat.

.............

avataravatar
Next chapter