12 11

" ini adalah kartu anggota kalian, ada beberapa tempat yang cukup jauh dari markas ini yang bisa kalian gunakan untuk kepentingan perusahaan ini. Selain itu kalian juga bisa menggunakannya sebagai markas kalian ataupun tempat beristirahat kalian. Kartu ini adalah kunci dan kode kalian untuk masuk kesana jadi, jaga kartu ini baik-baik hanya pemilik asli kartu ini yang bisa masuk dan anggota kami selain itu, mereka harus mempertaruhkan nyaa mereka terlebih dahulu. Di lantai dasar ada beberapa motor dan mobil yang bisa kalian pakai" jelasnya. kami terdiam seakan-akan tersihir oleh perkataanya.

" siang ini kalian sudah bisa memulai latihan kalian, tempat kalian di lantai 5. Dan Lucas akan ada koki yang membantumu mengasah kemampuanmu di lantai 6. Kalian harus bisa membedakan mana yang manusia asli dan mana yang bukan. Jeon yang akan menjelaskannya pada kalian. Sekarang kalian boleh keluar ada Alexia yang sudah menunggu kalian"

Aku dan yang lainnya segera keluar dari ruangannya, didepan pintu aku melihat ada seorang wanita berambut pirang dan kurasa ialah Alexia. Ia tersenyum pada kami.

" Jeon kau tetaplah disini" sial! Jeon masih harus berbicara dengannya, padahal aku ingin menanyakan suatu hal padanya. Aku akan menunggu Jeon selesai saja, aku akan beralasan untuk kekamar mandi.

...….

Mereka semua sudah keluar, hanya tinggal diriku dan Rex. Aku tahu apa maksud ia menyuruhku untuk menetap. Dan kali ini aku tidak akan menjadi boneka nya lagi.

" jangan pernah berfikir bahwa kau bisa mengubah mereka menjadi sepertiku" ujarku memulai pembicaraan

" jaga ucapanmu! Begitukah cara mu berkata pada seorang ayah?!"

" ayah katamu?? Cih! Bahkan kedua orang tuaku sudah lama tiada, bisa-bisanya kau menyebut dirimu ayah!"

" apa kau lupa siapa yang memberimu harapan hidup?"

" harapan hidup katamu?! Oh really grateful shit! Yang ada kau hanyalah membuat orang putus asa dan memanfaatkan keadaan itu untuk kepentingan dirimu sendiri!"

" apa kau sudah bosan hidup? R-Jeon 1247?!" bentaknya

" aku akan hidup, dan dewa kematianku bukanlah dirimu! Aku Jeon Jackson dan aku adalah manusia! Kau fikir aku tidak tahu bahwa kau lah yang membunuh kekasihku tiga tahun yang lalu? Dan apa kau fikir aku tidka tahu apa maksudmu berbuat gila seperti ini? jangan berfikir bahwa aku tidak tahu!"

" kendalikan dirimu Jackson! Kau bahkan tidak tahu tengah berbicara dengan siapa!"

" Damn it Rex! Ingat perkataanku aku tidak akan membiarkanmu melakukan hal gila mu itu pada teman-temanku. See? Aku bahkan bisa mengancurkan dirimu"

" kau yang akan hancur terlebih dahulu sebelum menghancurkanku!"

" kita lihat saja nanti, batu nisan siapa yang akan diukir terlebih dahulu aku atau dirimu" ucapku menantangnya membuka pintu

" beraninya kau!"

" oh tentu aku berani. Dan pelu kau tahu, otakmu terlalu rendah jika berfikir bahwa manusia bisa berubah seperti robot atau sebaliknya. Ganti otakmu sebelum kadaluwarsa" balasku keluar ruangan itu.

Akan kupastikan kali ini ia tidak akan bisa berbuat sesukanya. Dan akan kupastikan bahwa ia membayar semua perlakuannya pada orang-orang yang sudah terkena hasutan rendahannya itu. Akupun berjalan kelift, dan mendapati Clarissa tengah berdiri menunggu lift terbuka. Bukankah seharusnya ia sudah berada diruang latihan sedari tadi?

" kenapa kau baru akan pergi keruang latihan? Kau tahu tempat ini sangat mengahargai disiplin waktu" tanyaku padanya

" aku?.. aku tadi… baru selesai urusan… emm.. ya, aku baru saja dari toilet jadi tertinggal tadi"

" diruang latihan ada toilet juga, apa Alexia tidak memeberitahumu?"

" ti..tidak"

" lalu mengapa kau gugup begitu? Apa ada masalah?"

" tidak"

Pintu lift terbuka dan kamipun masuk bersama, aku memencet tombol lantai 5. Selama di lift kami berdua hanya terdiam, aku bahkan tidak ingin menatap wajahnya.dan tidak lama pintu terbuka dilantai 4. Oh shit! Itu Jason!. Akupun segera menarik Clarissa dalam pelukanku agar Jason tidak dapat membaca fikirannya. Aku mendekapnya sangat erat.

" hai Jeon? Bagaimana kabarmu?" tanya Jason

" baik, seperti yang kau tahu" jawabku masih mendekap Clarissa

" siapa yang bersamamu?"

" dia..dia hanya seorang teman, kau tahu terkadang manusia sangat menyukai dekapan"

" setelah kau selesai latihan, bisa kau kekamarku aku btuh sedikit bantuan karena sepertinya processorku belum waktunya untuk dipakai" ujarnya

" ya tentu saja" balasku.

.....

Hei! Apa-apaan ini?? sial! Dekapannya sangat erat. Jason? Siapa itu Jason? Jeon belum pernah menceritakannya padaku, aku berusaha mengintip siapa itu Jason namun, Jeon sepertinya tida membiarkan itu terjadi, ia mendekapku sangat erat sampai aku bisa mendengar detak jantungnya. Dan kurasa pintu lift sudah terbuka. Jeon menarik tanganku kuat

" siapa dia?" tanyaku menahan tarikan tangannya sebelum kami sempat memasuki ruang latihan.

" kau tidak perlu tahu. Yang pasti jangan pernah sekalipun kau berkomunikasi dengannya"

" kau melarangku untuk bertemu dengannya padahal kau tidak memberitahuku siapa ia!"

" ayo, masuk. Tutormu sudah menunggu" ia kembali menarik tanganku

" tidak mau" tahanku

" terserah" ia melepaskan genggaman tangannya, dengan cepat kembali kuraih tangannya kembali

" beri tahu aku, atau aku akan kabur dari sini" ancamku

" kabur? Lakukan saja jika kau bisa" balanya melepaskan tanganku dan meninggalkanku

Oh shit! Dia mengabaikanku, sebenci itukah dia padaku?? Lihat saja aku akan membuatnya tidak mengabaikanku lagi. Akupun masuk keruang latihan dan sungguh aku bingung harus melakukan apa, ada banyak latihan diruangan ini mulai dari latihan menembak, bela diri, tinju, hingga bertarung.

"Clarissa, sebelah sini!" panggil seorang wanita berbadan atletis

Akupun segera menghampirinya.

"aku Lavender, kau akan berlatih bersamaku" ucapnya memperkenalkan diri

"senang bertemu denganmu, Lavender. Jadi, kita akan berlatih apa?"

"kita mulai dari bela diri dahulu, jika kau sudah mahir bertarung dengan tangan kosong akan mudah bagimu bertarung dengan alat ataupun senjata"

"we like learn some military object"

"you're right, and I do this just for my revenge"

" baiklah kita mulai, kau akan melawanku dahulu, ketika aku tahu dimana kelemahanmu akan kita perkuat dipertemuan selanjutnya"

"ok"

.....

avataravatar
Next chapter