242 Sewajarnya

Namun kini, Abim sudah dibuat larut dengan ciuman Kiara yang semakin dalam. Merasa tak nyaman tubuhnya berada di bawah tubuh Kiara yang mungkil, Abim langsung menghentakkan tubuh Kiara untuk berada di bawahnya. Tentu saja kedua kaki Kiara yang mengangkang itu semakin mengeratkan pinggang Abim untuk tidak boleh pergi meninggalkannya.

Dapat dirasakan Abim kalau ciuman panas mereka ini hanya karena nafsu, maka lelaki itu menghentikan ciuman itu dengan pelan dan menatap Kiara lurus.

"Ada apa?" Tanya Kiara karena ia sebenarnya masih tak mau ini berhenti.

Abimanyu segera bangkit dan melepas paksa kedua kaki Kiara yang melingkari pinggangnya. Lelaki itu mengusap wajahnya frustasi dan duduk di pinggir kasur. Menelan ludahnya agak sulit. Kalian tahu siapa yang Abim pikirkan dalam hatinya ketika ia mencium Kiara? Ya, ia memikirkan Nadira. Memikirkan wajah Nadira dan bagaimana perasaan Nadira ketika tahu ia seperti ini. Bibirnya hanya milik Nadira nanti.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter