204 Seharga Kamar Hotel Satu Malam

"Maaf ya bang.. gue udah ngerepotin Bang Rendra. Kalau kita gak ketemu gu---"

"Gue gak akan bisa nyelametin lo kayak tadi." Ujar Rendra memotong perkataan Dela dengan cepat. Tentu saja pernyataan Rendra membuat Dela terdiam sejenak dan menatap lurus iris coklat milik Rendra yang juga menatapnya.

Rendra tersenyum tipis. "Lo jangan ngerasa sendiri. Keluarga gue tuh open house. Kalau lo juga mau ketemu Dira lagi, bisa kok."

Dela menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak ah bang. Gue gak mau ngerepotin keluarga temen. Yang ada gue sebagai parasit."

"Hush! Jangan ngomong gitu. Keluarga gue juga gak bakal ngira lo kayak gitu. Ada-ada aja lo."

"Hehe.."

"Nah gitu, senyum. Dari tadi lo lesuh mulu. Baru kali ini lo senyum."

"Bang Rendra gak pulang? Udah jam setengah 11 malam." Ujar Dela yang baru melihat ke arah jam dinding.

"Gue laki. Gue bebas mau pulang jam berapa."

"Kan besok kerja."

"Gue anak direktur. Bebas juga kalau gue mau telat."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter