241 Sebuah Mimpi Masa Lalu

Pukul tujuh malam tepat Kiara sudah sampai di pinggir danau tempat biasa ia dan Abimanyu janjian untuk bertemu. Gadis itu dengan riang langsung duduk di kursi taman yang berada di bawah pohon mangga yang rindang. Penerangan di situ sangat minim, karena pada tahun itu danau tersebut belum ada renovasi apapun di sekitarnya. Hanya terkena cahaya dari lampu jalanan yang lebih condong menerangi jalanan yang masih dilalui beberapa orang.

Kursi yang Kiara duduki itu belakangnya terdapat semak-semak dedaunan yang rimbun. Jadi kalau duduk di situ tidak terlihat oleh orang yang sedang lewat.

Kiara tersenyum dengan menggenggam sekotar coklat truffle untuk ia berikan pada Abimanyu ketika lelaki itu sudah datang nanti. Yah, Abimanyu memang terbiasa menggunakan jam karet yang molornya pasti lebih dari sepuluh menit. Kiara sudah hafal hal itu. Kebiasaan Abim itu adalah telat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter