248 Sebuah Alasan

Kiara meletakkan pisau makan dan garpunya. "Bisakah kamu juga meminta maaf dan bilang terima kasih atas kejadian barusan?"

"Memang aku melakukan apa?"

Ah, sungguh Kiara kini dibuat begitu sebal dan agak benci pada Abim. Padahal tindakan dan maksudnya sudah baik. "Are you kidding me? Barusan kamu hendak marah perkara peralatan dapur yang belum aku cuci. Lalu kamu juga tidak berterima kasih karena aku memasakkan sarapan dan malah mengira aku menyogokmu? So, am I that bad in front of you?" Tanya Kiara yang kini kedua matanya mulai memanas.

Abim sedikit memijat kedua pelipisnya kanan dan kiri. Entah ada apa dengannya, ia akui ia begitu sensitif kepada Kiara. Padahal semalam ia sudah ingin meminta maaf pada Kiara. "I'm sorry Kia. Aku gak bermaksud untuk marah ke kamu---"

"Lanjutkan saja!! Apa aku seburuk itu di matamu?" Tanya Kiara dan air matanya sudah turun.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter