54 Mengistirahatkan Hati

"Luka.

Masih basah

Masih kucoba untuk kuberi obat dan berharap cepat kering

Namun bekas memorimu menghantam lagi semuanya

Seolah memang ingin luka ku takkan sembuh

Kau rela merobeknya

Lagi dan lagi

Hingga rasanya teramat perih

Berdenyut

Namun bukan denyut yang sama

Denyut, bukan debar

Serasa berdarah namun tak berdarah

Mau meluapkan dengan tangis namun tak menangis

Ingin berteriak suaraku hilang

Kau seolah meruntuhkan semuanya dengan sekali kejap

Hebat ya kamu,

Membuat duniaku menjadi berubah sangat drastis."

Langit jingga dengan semburat keunguan terpampang di hadapan kedua mata Nadira. Angin semilir yang membelai pelan rambut hitam lurusnya yang tergerai. Kelopak matanya yang lentik akan bulu mata itu sesekali berkedip karena menahan angin. Senyumnya terukir sedikit namun masih merasakan bebannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter