22 Meminta Maaf

SEKARANG sudah hari sabtu saja. Rasanya hari demi hari dilalui dengan sangat cepat. Nadira kini sedang memandang dirinya yang berada dalam cermin. Berpikir keras apa yang ia kenakan hari ini apakah sudah cocok atau belum.

Penampilannya hari ini cukup di bilang lebih 'berani'. Pasalnya, gadis itu hampir tidak pernah memakai rok span warna abu di atas lutut dengan ukuran press body. Namun, hari ini entah mengapa ia mau memakai itu. Rambutnya ia kuncir agak tinggi dengan gaya agak menggelombang. Ia mengenakan kemeja polos berwarna pink dengan renda-renda manik di bagian dada, namun ujung kemejanya ia masukkan ke dalam rok menambah kesan tegas pada tubuhnya. Tak lupa ia mengenakan belezer warna abu sepadan dengan warna roknya. Dan sentuhan terakhir ia memasang anting mutiara mungil yang terlihat simple dan elegan.

Gadis itu keluar dari kamarnya, yang langsung disambut dengan semburan kopi susu dari kakak lelakinya. Ah, tenang saja semburan itu tidak mengenai seragam Nadira kok.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter