142 Hati yang Tak Tentu

"Dear Allah, aku menyukai salah satu makhluk ciptaanmu."

***

Dira merutuki diri ketika sudah sampai rumah dan mengingat ia tadi menuliskan kalimat mengajak Raga bertemu di selembar post-it. Sudah seperti jaman dulu saja yang tidak ada ponsel, mau memberikan surat pernyataan saja sebegininya. Dira agak malu sebenarnya, ya dia begini kan karena jam buka kantor pengiriman diundur. Coba saja kalau tidak diundur pasti sudah Dira titipkan Galang atau Mbak Ana untuk diberikan kepada Raga jika memang sesusah ini bertemu Raga.

Apalagi waktu maksimal surat pernyataan itu ditanda tangani dalam tiga hari-an. Dan sudah dua hari Dira berusaha mencari Raga namun tak ada dan tak bertemu sama sekali. Mungkin Dira yang tidak tahu Raga di kantor pengiriman karena jam masuk yang berbeda.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter