152 Cinta yang Selalu Tak Tepat

Lamunan Dira seolah tertarik ke dunianya lagi ketika pundak kanannya dipegang oleh Rendra.

"Tuli? Pintu diketuk berkali-kali kagak ada sahutan. Ke ruang keluarga.. mama bikin roti kering kesukaan kita. Kumpul.. papa udah pulang dari ngantor." Ujar Rendra.

Dira mendengus. "Aku males bang."

Melihat adiknya memasang wajah sendu, Rendra akhirnya duduk di samping kaki Dira yang diluruskan. "Ada apa lagi?"

"Ah, gak ada apa-apa kok bang."

"Bohong."

"Ish.. apaan sih."

"Ngaku aja. Pasti masalah cinta lagi."

"Aku capek bang."

"Istirahat dong kalau capek."

"Abang pernah nggak sih, salah mencintai seseorang? Misalnya... orang yang abang suka ternyata udah ada memiliki atau sudah memiliki hati lain."

Rendra menggeleng. "Riwayat abang kan diputusin mulu. Kayak gak tau aja..hahahaha.."

Senyum sedikit dari bibir Dira sudah mampu membuat Rendra agak tenang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter