65 Berusaha Menjelaskan (2)

Nadira membuka pintu ruang bidang umum dengan sedikit kasar. Tas selempangnya ia banting begitu saja di tas meja kerjanya, air matanya sudah tak sanggup ia tahan. Kedua tangannya meremas kepalanya, kemudian tubuhnya ambruk di kursi kerjanya dengan kedua tangan yang bertumpu pada meja menahan kepalanya dan menunduk di sana.

Pundaknya bergetar, gadis itu menangis sendirian. Menangis dalam diam. Diliriknya arloji yang berada di tangan kirinya, jam masih menunjukkan pukul 06:20. Ah, rasanya kenapa lama sekali dan kantor masih sangat sepi. Dira menyesali keinginannya yang selalu berangkat lebih pagi. Mulai besok ia tak akan berangkat lebih pagi lagi.

Meraih tissu yang berada di atas meja kerjanya, gadis itu berusaha membersihkan air matanya yang masih mengalir. Masih berusaha mengatur napasnya dan degub jantungnya yang tak beraturan karena efek kaget sekaligus masih berusaha mencerna kejadian tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter