webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · Action
Not enough ratings
272 Chs

Bab 39 – Karen

Aku sedang memutuskan antara granola dan yogurt dan sereal dedak ketika tangan menjepit pinggulku dan Raja menjulurkan wajahnya ke lemari es di sampingku.

"Menemukan harta karun atau semacamnya, sayang?"

Aku tertawa. "Aku sedang mencoba memutuskan apa yang membuatmu sarapan."

"Aku ingin pai."

Aku memiringkan kepalaku untuk melihat dari balik bahuku padanya. "Apa?"

"Pie," ulangnya sebelum menciumku dengan keras dan menjauh dariku. "Pai apel."

Aku menutup lemari es dan berbalik untuk bersandar di sana dengan tangan di pinggul saat aku melihatnya menyeberang ke stasiun dok yang ada di konter di bawah microwave kunoku. Dia mulai mengotak-atik iPod lamaku, bibirnya di antara giginya saat dia menggulir musikku.

"Raja, pai apel untuk sarapan bukanlah apa-apa," aku memberitahunya.

"Tentu saja, Kamu membuatnya untuk aku," adalah jawabannya yang tidak logis tetapi agak rasional.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com