webnovel

Jangan Rebut Suamiku

Volume 1 Sabila Hanum harus menerima kenyataan jika suami yang ia cintai dengan tega menghianatinya secara terang-terangan. Kondisi Sabila yang semakin memburuk pasca penyakit stroke yang di deritanya memaksanya harus menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Tommy Permana suami Sabila yang telah mengikrarkan janji akan merawat Sabila sampai sembuh, kini telah mengingkari janjinya tersebut. Tanpa dosa Tommy telah menarik penghianatan masuk kedalam istana indah yang telah dibangun oleh dirinya bersama Sabila. Dengan tekad yang kuat dan doa-doa yang tak pernah putus Sabila panjatkan, mukjizat datang untuk Sabila. Sabila dinyatakan sembuh total dari penyakit stroke yang di deritanya, sampai pada akhirnya karma membalas perbuatan Tommy dan hal itu tak membuat Sabila dendam. Sabila justru merawat Tommy dengan tangan penuh kasih sayang, hingga akhirnya Tommy menyesali semua perbuatannya. Volume 2 Santi tidak menyangka jika hubungan percintaannya dengan Rahman Permana harus menghadapi kerikil tajam. Santi terpaksa menjauhi Rahman atas perintah Ibunda Diana yang merupakan istri dari koleganya Rahman. Beliau mengancam Santi dengan cara akan memutus hubungan kerja antara suaminya dan Rahman, jika Santi masih berhubungan dengan Rahman. Santi merasa tertekan dan bingung, di sisi lain Santi sangat mencintai Rahman dan tidak ingin berpisah dengannya. Namun di sisi lain Santi juga tidak ingin jika bisnis yang selama ini telah Rahman rintis menjadi bangkrut. Demi kebaikan bersama, Santi menyetujui perjanjian itu dan meminta Ibunda Diana untuk tidak memutus hubungan kerjasama antara suaminya dan Rahman. Santi pun memutuskan untuk kembali ke Jogja untuk fokus dengan kuliahnya, di perjalanan pulang Santi bertemu dengan Semesta. Laki-laki yang tidak sengaja melihatnya menangis di kereta, lalu Semesta memberikan Santi selembar tisu. Kedekatan mereka pun berlanjut ketika Santi tau jika Semesta bekerja di kebun jeruk milik eyangnya. Selama di Jogja hubungan Santi dan juga Rahman makin memanas, Rahman merasa jika Santi telah berubah dan tidak perhatian lagi padanya. Untuk menyelesaikan masalah mereka berdua, Rahman terpaksa melibatkan Sabila yang notabene ibu angkat Santi untuk memberikan solusi. Namun sayang, Santi menjadi salah paham dengan perkataan ibu angkatnya. Santi memutuskan untuk pergi dari rumah dan menaiki bus dengan tujuan ke Surabaya. Dan sesampainya di Surabaya, Santi bingung harus pergi kemana. Karena ia tiba di Surabaya tepat dini hari, ia terpaksa untuk berjalan menyusuri area sekitar terminal untuk mencari penginapan. Namun na'as Santi mengalami peristiwa perampokan dan para perampok tersebut mendorong Santi hingga terjatuh dan kepalanya membentur trotoar. Santi pingsan, lalu tak lama kemudian datang seseorang menolongnya dan membawa Santi ke rumah sakit. Dan laki-laki itu bernama Bima Aksara, Bima tidak menyangka jika wanita yang di tolongnya semalam sangat mirip dengan almarhumah calon istrinya yang meninggal 1 bulan yang lalu akibat kecelakaan. Setelah Santi sadar, namun sayang Santi mengalami hilang ingatan dan akhirnya Bima memberi nama Santi dengan sebutan "Zahra" sesuai dengan nama almarhumah calon istrinya. Mampu kah santi menjalani kenyataan setelah hilang ingatan? dan siapakah orang pertama yang Santi ingat ketika ingatannya kembali pulih?

julietasyakur · Urban
Not enough ratings
410 Chs

Part 37 - Dua Garis

2 minggu kemudian.

Sabila baru saja selesai menunaikan ibadah shalat ashar, tiba-tiba kepalanya merasa pusing dan sedikit mual. Amar yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi terkejut karena Sabila dengan tiba-tiba menyerobot masuk ke dalam.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Amar bingung.

Sabila langsung muntah-muntah tak bisa lagi di tahan, tubuhnya menjadi lemas. Sementara Amar membantu Sabila untuk merebahkan diri di ranjang tidurnya.

"Mas, kepala aku pusing banget. Rasanya juga mual dan sekarang badan aku lemes" ujar Sabila lirih.

"Kita ke rumah sakit sekarang ya, biar dokter cek kondisi kamu" gumam Amar.

Sabila menganggukkan kepalanya, sementara Amar segera memapah sang istri ke mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, Amar segera meminta kursi roda pada security dan segera membawa Sabila menuju ruangan dokter.

Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, dokter pun menjelaskan kondisi Sabila yang tengah hamil.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com