Devano langsung menyuruh Aliya pindah ke mobilnya begitu dia tahu posisi wanita itu di dalam taxi yang ternyata tak jauh dari mobilnya berhenti saat ini. Devano sudah mulai bisa berjalan tanpa kruk tapi masih sedikit pincang dan belum bisa cepat saat berjalan. Dia menyuruh sopirnya untuk turun membantu membawa barang bawaan Aliya, lalu memasukkan ke bagasi.
"Kamu gapapa?" tanya Devano. Keduanya kini sudah duduk bersebelahan di dalam mobil.
"Tidak Kak. Aku tidak sedang baik-baik saja. Aku sedih karena Papa mengusirku." ucap Aliya sambil menangis.
"Sabar ya Al. Semoga Papamu suatu hari nanti bisa terbuka lagi hatinya. Kamu sekarang rencananya mau ngapain?" tanya Devano. Mobilnya melaju tanpa tujuan. Karena dia ingin mendengarkan cerita Aliya lebih dulu tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Semoga Kak. Entah aku mau kemana sekarang. Yang aku tahu hanya kakak yang bisa aku ajak bicara saat ini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com