1 Bab 1 awal Pengenalan

Tanpa tergesa-gesa

Jaga dulu jarak kita

Jika tak ingin akhirnya

Kau menangis lagi

Jangan terlalu kau dekat

Jangan buat terikat

Coba kau rasakan lagi

Mungkin kau dapat perannya

Tapi hanya sebagai

Bayang-bayangnya saja

Jangan minta jatuh Cinta

Luka lamaku juga belum reda

Beri dulu aku waktu untuk

Sembuh sendirinya

Jangan minta jatuh Cinta

Sakit sebelumnya masih kurasa

Beri waktu hingga aku mampu

Lupakan semua

Jangan terlalu kau dekat

Jangan buat terikat

Coba kau rasakan lagi

Mungkin kau dapat perannya

Tapi hanya sebagai

Bayang-bayangnya saja

Jangan minta jatuh Cinta

Luka lamaku juga belum reda

Beri dulu aku waktu untuk

Sembuh sendirinya (sembuh sendirinya)

Jangan minta jatuh cinta

Sakit sebelumnya masih kurasa

Beri waktu hingga aku mampu

Lupakan semua

Ha aa aa aaa

Jangan minta jatuh cinta

Luka lamaku juga belum reda

Beri dulu aku waktu untuk

Sembuh sendirinya

Bukan 'ku tak jatuh cinta

Lelah ulang kesalahan yang sama

Kuingin kita jalani Cinta (kuingin kita)

Kuingin kita jalani Cinta

Tanpa tergesa aa

Tanpa tergesa ha a

Aldevano Digartara Samudra

Cowok Cuek, yang di Kagumi Cewek di sekolahnya yang hanya mencintai Vanila sekaligus sahabat Vanila dari kecil Al sangat membenci Devan

Vanila Naura

Cewek Cantik baik hati sahabat Aldevano yang hanya mencintai Devan musuh bebuyutan Aldevano

Devan alvino Mahendra

Cowok baik hati , pintar pria yang di Cintai oleh Vanila

Cahaya Aurora

Cewek Cantik dan lugu Cahaya sangat mengagumi Devan

Gemericik Air Hujan masih terdengar di tempat Rooftop Tatapan Cahaya masih tetap lurus ke arah luar yang langsung menampilkan kalua di luar sedang hujan

Embusan air gusar terdengar dari sana Cahaya sekarang dia masih di sini, Cahaya menunggu hujan reda Dia tidak membawa Payung di tambah Ponselnya mati karena kehabisan batre

Cahaya menatap nanar hujan yang belum Redah Cahaya ingin sekali pulang karena bundanya pasti akan khawatir tanpa sengaja, matanya teralih ke kantin yang berada di paling ujung

Dari sekumpulan Cowok yang sedang asyik ngobrol itu, Cahaya hanya tahu Al yang begitu terkenal di sekolahnya. Rumor tentang Al Sudah jadi Rahasia umum Dia terkenal nakal tapi juga pintar Selain itu dia kelewat ganteng Namun Cahaya tak tertarik dengan kehidupan Cowok itu karena baginya, tidak begitu penting mengurusi kehidupan Orang lain

jam sudah menunjukkan pukul tiga sore Tidak ada pilihan lain. Nekat dan terpaksa ia berdiri dan menghampiri meja Al dan teman-temannya

" hei Kak Al kenalin aku Cahaya ? tanya Cahaya yang bodoh itu adalah sesuatu yang Pasti, buat apa di tanyakan kembali

Al menoleh ke arah Cahaya dengan kerutan di dahi Dari Raut Wajahnya, terlihat bahwa Al tidak suka dengan kehadiran Cahaya di hadapannya Dia seperti ingin mengatakan

"lo aapan sih Sok kenal lagi Gue gak kenal Lo ! Gerutu Al di dalam hati

" Apa masih Perlu Gue jawab pertanyaan Lo Al balik bertanya dengan Raut Wajah sinisnya

Cahaya mengigit bibir bawahnya, seharusnya dia tahu bahwa respons Al pasti akan seperti ini lalu dia menghela nafas mengumpulkan sia sia kekuatannya yang masih ada pada dirinya

" apa aku ku boleh pinjem kak Al karena HP aku lowbet sebentar aja Kak

" Gak enak aja Pinjem HP Gue segala Cari yang lain aja tanya ! Al lugas

"masih aja Pada ngebet sama Al Udah Al itu nggak doyan sama Cewek " Cibir seorang Cowok yang duduk di samping Al nama nya Atta

Cahaya tak menggubris komentar Atta

" Kak Plis aku boleh ya pinjem hp Kak Al atau aku minta Kak Al untuk anter aku pulang " kata Cahaya

" Terus apa urusannya sama Gue gak peduli ? ujar Al seraya menaikkan sebelah alisnya

Yang mau Hp Lo lowbet itu Sama sekali Bukan urusannya sama dengan cahaya mengangguk pelan,dia lebih baik pulang dan besok sakit daripada harus memohon lagi dianter oleh Al Karena dia satu-satunya Cowok Cahaya kenal saat itu juga tidak ada Dika Pacar Alana teman Cahaya Dika juga teman dekatnya Al Coba saja kalau ada Dika sudah pasti Cahaya akan meminta antar kepada Dika

Ponsel Al tiba-tiba berbunyi Cahaya tak mau Repot-repot mendengar percakapan Al di telepon Cahaya melangkahkan kakinya keluar dari gerbang sekolah tapi hujan semakin deras. sudah malam sepertinya tidak ada taksi yang lewat. Cahaya hanya berharap bahwa akan datang keajaiban dan taksi tiba-tiba lewat di depannya tangannya mencoba menyentuh air hujan yang Turun, perlahan dia menutup matanya merasakan tetes demi tetes air hujan yang membasahi tangannya

" ayo pulang "

Tangan Cahaya yang sedang menikmati air hujan ditarik secara tiba-tiba oleh seorang Cahaya membuka matanya dan melihat ke arah Orang yang menariknya barusan Al yang baru saja menolak untuk mengantarkannya untuk Pulang

Al melepaskan tangannya dari tangannya Cahaya saat mereka sudah di depan Mobilnya Al membuka pintu mobilnya, Sedangkan Al hanya berdiri mematung melihat Al yang sudah masuk ke dalam mobilnya

Al membuka kaca mobilnya " Lo Masih betah berdiri di situ apa Lo nggak mau Gue anterin pulang "

Cahaya Tersenyum lalu mengangguk, tidak peduli dengan harga dirinya, yang terpenting sekarang dia bisa Pulang ke rumahnya dengan selamat

Di Sepanjang perjalanan, mereka tidak saling berbicara sama sekali, memang tidak ada yang harus dibicarakan kedua-duanya masih bertahan dalam diam

" Lo tahu tempat martabak manis yang enak ? tanya Al memecah keheningan

" iya ? Respons Cahaya tanpa sadar

Al tidak mengulangi lagi pertanyaannya

" Di seberang jalan kompleks perumahanku, menurutku di sana martabak manis yang paling enak," kata Cahaya

Al hanya menganggukkan kepala, suasana kembali menjadi hening hanya Cahaya lah yang berbicara untuk menunjukkan arah jalan rumahnya, Cahaya tidak menjawab atau meresponsnya, Dia benar benar tipikal Cowok dingin dan tak banyak berbicara

Ponsel Al kembali berbunyi Cahaya tak Sengaja melihat siapa yang menelepon Al Di Ponselnya tertera nama Vanila Ah, semua tahu Siapa Vanila dia adalah satu-satunya Cewek yang begitu dekat dengan Al diperlakukan baik oleh Al Apakah mereka berpacaran atau, tidak Cahaya tak tahu. Cahaya juga tidak memusingkan hal itu. tapi sepertinya Al tidak mengangkat telepon dari Vanilla Dia membiarkan Ponselnya berbunyi tanpa mengangkatnya

Hari ini Jumat, terakhir hari sekolah, Cahaya berangkat ke sekolah seperti biasanya,di antar oleh abangnya sebelum berangkat kuliah Namun suasana sekolah hari ini seketika terasa aneh menurut Cahaya Beberapa pasang mata menatap tajam ke arahnya.ini jauh lebih berbeda dari di saat dia menjadi murid baru di sekolah ini. Cahaya mencoba tidak menghiraukan semua tatapan itu, tapi terasa sulit. Mata Cahaya terus bergerak penasaran, menyapu keadaan di sekitarnya

Hingga saat di kelas pun, Cahaya masih berasa bahwa semua Orang menatap aneh ke arahnya, seperti ter-bully meskipun hanya melalui tatapan

Cahaya berjalan ke arah tempat duduknya.di sana sudah ada citra yang sedang menyalin PR IPA, Entah mencontek dari siapa

" Hai Citra," sapa Cahaya

Citra langsung menyudahi ritual menyalin PR dan langsung menatap ke arah Cahaya dengan memicingkan mata.

" akhirnya Lo datang juga," kata Citra

Cahaya Duduk di kursinya " Cit Lo tau nggak kenapa semua Orang orang liatin gue kayak gitu

Citra menatap ke arah cahaya dengan malas sedangkan Cahaya masih terlihat dungu. Dia nggak tahu kesalahan apa yang sudah dia lakukan saat sehingga menjadi trending topik pembicaraan terhangat di sekolahnya Mungkin karena Cahaya murid baru yang belum tahu dengan detail tentang seluk-beluk SMA-nya

" Lo kemarin Pulang sama Kak Al Kan ? tanya Citra to the point, dengan suara sepelan mungkin

" iya emang kenapa sih apa ada yang salah aku Pulang sama Kak Al" jawab Cahaya polos

" Nah gara-gara itu lo jadi pusat Perhatian kata Citra terlihat kesal

Sejanak Cahaya menerunungkan apa yang Citra katakan Hanya karena Pulang dengan Al bisa sampai seheboh ini nggak lucu lagian kemarin malam kan kepepet karena hujan, pikirannya

" kok bisa gitu ? tanya Cahaya

" Lo kan tahu kalua Kak Al itu jarang dekat sama Cewek kecuali si Vanilla untuk dekat sama kak Al itu susah Lo dengan mudahnya Lo bisa pulang sama kak Al itu buat Fans-nya kak Al marah sama Lo Atau Lo Di anggap sebagai Cewek kecentilan karena itu Lo kan masih murid baru di sekolah ini Terang Citra

Cahaya Sama sekali tidak menyangka kalau akan serumit ini hanya karena hal seperti itu Dia nggak punya penyakit kulit atau sejenisnya, lagian hanya sebatas Pulang bersama Nggak tukeran Nomor handphone, bahkan mereka juga nggak banyak berbicara. Cahaya menekadkan di dalam hatinya, bahwa ini yang pertama dan terakhir dia berhubungan dengan Al

" Cahaya" Panggil Citra

" Hmmmm....."

" Lo dekat sama Kak Al ya selama ini " tanya Citra penasaran

" Enggak "

" Cahaya Lo jangan bohong sama Gue "

Cahaya menatap ke arah Citra,dia menegaskan bahwa semalam pertama kalinya ia berbicara Cahaya menjelaskan bahwa bagaimana bisa Al mengantarkan dia pulang kerumahnya Lagi pula siapa sih menyebarkan hal ini sampai satu sekolah bisa tahu

" Cahaya" panggil Citra lagi

" apa "

" Lo kok bisa berani gitu minta anter sama Kak Al apa Lo suka sama Kak Al Lo pake jampi-jampi apa sampe kak Al mau nganterin Lo, padahal Kak Al nggak kenal siapa Lo "

Pertanyaan yang bertubi-tubi citra membuat Cahaya kesal Citra terkadang memang terlalu kepo jadi Orang Diantara teman temannya yang lain, Citra memang paling resek dan selalu ingin tahu Urusan Orang lain

avataravatar
Next chapter