webnovel

73

*

pagi ini rubi kembali bekerja namun bedanya kali ini rubi mengadakan rapat di hotel dan menggunakan privasi room karena takut ketahuan sisi dan rapat ini tak bisa di cansel, rubi melakukan rapat lebih dari tiga jam

"senang bekerja sama dengan anda pak arya"kata rubi sambil menjabat tangan pak arya dan di sambut baik oleh pak arya

"yah saya juga senang bekerja dengan anda,meskipun masih muda tapi keahlian anda dalam berbisnis tak bisa di remehkan"puji pak arya pada rubi

setelah selesai rapat rubi kembali ke apartemen putra dan melakukan berbagai pekerjaan dari sana.

**

malam harinya rubi kembali ke apartemen Alexa di sana Alexa sudah menunggu rubi sambil duduk di sofa

"inget ke sini juga kamu"kata sisi dengan marah

"aku mau ambil koper"jawab rubi sambil mengambil koper yang ada di kamar lalu Alexa mengikuti dan mengunci kamar lalu menyembunyikan kunci itu

"kamu gak peduli sama aku boleh tapi jangan acuhkan anak ini, dia darah daging mu anakmu,aku minta waktu mu hanya dua hari saja tapi kamu pergi gitu aja dan telpon ku pun kamu gak di angkat hah"kata Alexa yang sedari malam sudah menahan emosi

"buku pintunya"perintah rubi tanpa melihat Alexa

Alexa mencengkram kerah leher rubi sambil berteriak "kalo kamu kaya gini aku gak punya pilihan lain selain kasih tau sisi tentang anak ini"

"cukup Alexa!!!..."teriak rubi sambil meremas rahang Alexa dengan kuat

"aku sudah cukup bersabar dengan ancaman mu tapi kali ini sudah cukup aku muak dengan kamu...mungkin aku bisa Menerima anak yang ada di dalam perutmu tapi aku tak bisa menerima kamu camkan itu"kata rubi sambil mengambil kunci kamar yang berada di gemggama Alexa

brakkkk

rubi menutup pintu kamar dengan kasar lalu berjalan pergi meninggalkan apartemen Alexa

Alexa masih berdiri dengan air mata yang mengalir dia menggertakan giginya melihat rubi yang pergi tanpa menoleh membuatnya semakin yakin memberi tahu kehamilannya kepada sisi mungkin dengan sisi mengetahui kehamilannya sisi akan mundur dan status nyonya Adinata akan menjadi miliknya.

***

pip...

pip...

pintu aparteme terbuka dan betapa terkejutnya sisi melihat siapa yang datang sambil tersenyum lebar dan membetangkan tangannya sisi berlari menghambur ke dalam pelukanya dan menghirup aromanya dalam dalam.