webnovel

Teman Baru 1

Joe bersama ibu nya memasuki sekolah yang terbilang elit di daerah tersebut. " tok tok tok..." ibu Joe mengetuk pintu kantor guru. Guru tersebut langsung tersenyum terhadap Joe dan Ibunya. "Joe sudah disini ya, perkenalkan saya adalah guru pembimbing kamu selama disini" kata guru itu dengan senyuman hangat yang membuat Joe ikut tersenyum. Ternyata sebelum datang kesekolah ini Ibu Joe sudah berbicara lewat telepon dengen guru tersebut dan menceritakan semua yang terjadi pada Joe. Guru muda itu sangat tampan, dengan perawakan yang tinggi besar terlihat seperti guru killer namun berhati sangat lembut. Dia bernama Iskandar. Usia guru itu masih bisa dibilang sangat muda di usianya yaitu 20 tahun. Setelah mereka berbincang cukup lama di ruangan tersebut akhirnya Ibu Joe meninggal kan mereka berdua untuk pamit pulang.

Guru itu hanya menatap Joe yang manis itu sambil tersenyum yang membuat Joe malu dan menundukan kepala. "Joe tatap saya, anggap saya sebagai kakak kamu ya, jangan takut kamu bisa percaya sama pak guru kan" tatapan guru itu dengan sungguh-sungguh. "hmm sebelumnya, nama pak guru siapa ya" tatapan Jo bingung yang membuatnya semakin manis. Guru itu memegang wajah Jo yang imut itu "ihhh kamu ini gemesin banget sih hhhh, iya pak Guru lupa ngasih tau nama ya hehe, Nama bapak Iskandar kamu bisa panggil bapak hmmmm...kak Nanda aja, jangan panggil bapak, kakak kan masih muda hehe" sambil tersenyum yang membuatnya semakin menawan. Joe hanya bisa menganggukan kepala saja sambil tersenyum kepada guru Nanda.

Suasana kelas saat itu sangat ramai, hingga guru Nanda pun datang bersama Joe kelas itu tiba-tiba terdiam dan tertuju pada Joe. "anak anak, perkenalkan dia adalah anak baru disini pindahan dari sekolah A, nah Joe perkenalkan namamu kepada anak yang lain" kata Guru Nanda. Joe masih sedikit gugup dan memberanikan diri untuk bicara "Halo per.. perkenalkan nama saya Jonathan Veri kalian bisa memanggilku Joe, salam kenal semua" itu yang diucapkan Joe sambil mengingat kata-kata ibunya semalam. Anak-anak lain langsung menjawab "Hai Joe". Guru Nanda langsung mempersilahkan dia duduk di kursi yang kosong. Anak sebangku Joe langsung mengulurkan tangan dan berkata "Hai Joe kenalin aku Valentino, kamu bisa panggil aku Valen aja" sambil tersenyum. Joe yang awalnya malu-malu menjabat tangan Valen dan tersenyum. TRIIIING... TRIIIING... Bell istirahat berbunyi, anak sekelas itu langsung mendatangi meja Joe dan menyapanya. Keramaian itu membuat Joe merasa sesak dan mengingat akan kejadian pembullyan yang terjadi padanya. "Hentikan!!!!!!" teriak Joe dengan kencang. Dia langsung meninggalkan kelas itu dan menuju halaman belakang sekolah. Teman-temannya dibuat bingung oleh tindakan Joe. Valen yang saat itu disebelah Joe dan melihat ekspresinya, langsung menyusul Joe.

Joe terus menangis sambil menyadarkan badannya ke pohon belakang sekolah. Dia masih tidak bisa melupakan kejadian yang lalu. Valen menyusul Joe dan melihat dia dari kejauhan, dia ingin mendekat tapi dia memutuskan untuk kembali ke kelas. Suasana kantin saat itu sangat ramai dan membuat Joe merasa sesak, dia memutuskan untuk makan di tempat yang berjauhan dengan anak-anak lain dan menyendiri. Beberapa anak di kelasnya mulai membicarakan sikap Joe tadi. Valen saat itu melihat Joe sedang sendiri dan saat dia ingin menghampirinya teman-teman valen memegang tangannya untuk makan bersama mereka. Dalam hati valen "kenapa Joe tiba-tiba berubah total ya? Dari awal perkenalan tadi aq melihat bahwa dia seperti anak yang ceria tapi kenapa jadi seperti ini?" pikiran itu terus berputar di otak valen.

Setelah pelajaran terakhir selesai, valen dan teman yang lain akan bermain bola. Valen ingin sekali berteman dekat dengan Joe berinisiatif mengajak Joe untuk ikut." Joe yuk kita main bola sepulang sekolah, teman-teman yang lain juga ikutan" valen bersemangat. "Ngga aku mau pulang aja" jawab Joe dengan cueknya. "ohh oke mungkin lain kali kau harus....." Joe meninggalkan kelas sebelum Valen menyelesaikan omongannya.

.

.

.

Guys tetep mohon dukungan dan kritikannya ya... Saya masih amatiran dan masih butuh banyak belajar dukungan dari kalian bakal berharga banget 😊

Next chapter