11 Siapa yang akan menjadi manager?

setelah tak lagi merasakan gadis uang membawa pesan itu barulah Findra berjalan menuju asrama. di setiap langkahnya menuju kamar asrama otaknya terus berpikir tentang bagaimana untuk menemui calon manager nya. dan lagi pesan gadis itu.

tak pernah Findra berpikir keadaan akan menjadi sebegitu buruk saat dia pergi memenuhi keinginan orang tuanya. Findra membuka pintu kamar asrama dengan kepala tertunduk karena pikiran itu. rain yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat berjalan dengan kepala tertunduk.

profil Rain benar-benar menggoda, rambut basahnya tertutup handuk. dia hanya memakai celana pendek. roti sobek di perutnya yang terlihat di padukan dengan gerak geriknya benar-benar akan membuat gadis-gadis gila dan berteriak sambil melompat-lompat. benar-benar cocok untuk menjadi idola.

tapi sekarang kesampingkan dulu soal itu.

melihat Findra jalan dengan kepala tertunduk, Rain menggoda Findra dengan nada suaranya yang nakal. sesuatu yang tidak akan kamu lihat jika dia diatas panggung.

"kenapa? di tolak cewek?" tanya Rain yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk sambil bersandar di dinding. Findra mendengar itu, tapi dia hanya diam merespon. sebagai gantinya dia mengambil handuk dan mandi.

rain yang melihat itu sebenarnya sedikit kesal. tapi itu memperkuat dugaannya kalau Findra baru saja di tolak. merasa cukup untuk mengeringkan rambutnya, Rain segera berpakaian dan mulai masak untuk makan malam.

Findra berendam lama di bathtub kamar mandi. bahkan saat rain selesai memasak Findra belum juga keluar. Rain cengengesan saat mulai makan malam tanpa menunggu Findra. orang putus cinta butuh waktu sendiri, pikirnya.

selesai dengan segala pikiranya yang di basahi air dingin di kamar mandi, Findra keluar. penampilannya saat keluar kamar mandi tak kalah menggemparkan dari Rain.

sayangnya saat ini Findra tak hanya menggemparkan dunia dengan penampilannya, tapi dia juga menyebarkan wajah dingin dengan wajah tertekuknya.

Rain tetap diam memandang itu, tapi hatinya puas. bagaimanapun, ekspresi orang yang sedang di mabuk cinta sangatlah menarik untuk di amati.

melihat Findra yang sudah berpakaian berjalan menuju tempat tidur, Rain tidak bisa diam lagi. menurutnya, walaupun sedang putus cinta makan tetap penting. dengan itu rain menawarkan makan malam, mungkin lebih tepat menyuruh Findra makan malam.

"makan dulu! selagi masih hangat. orang putus cinta butuh banyak tenaga." katanya.

Findra terus berjalan menuju ranjangnya. tangannya melambai saat dia berjalan, itu sebagai tanda bahwa dia tak ingin makan. setidaknya itu yang di pikirkan Rain. sedang yang dipikirkan Findra, adalah tanda bahwa dia tidak sedang putus cinta.

Findra membaringkan tubuhnya di ranjang dengan posisi tengkurap. orang yang banyak pikiran akan sangat mudah tertidur seperti orang yang lelah dengan fisiknya. apalagi Findra, dia lelah secara fisik juga mendapat banyak pikiran. setelah mandi tidak bisa mengurangi beban kepalanya tidur adalah pilihan yang baik. dia haru menyiapkan fisik dan juga otaknya untuk kegiatan besok.

sebenarnya sangat jarang Findra tidur lebih awal dari pada orang lain seperti ini. bahkan biasanya dia tidur menjelang subuh. sekali lagi Rain hanya menganggap Findra sedang putus cinta. orang yang mungkin paling banyak mengerti tentang pikiran Findra sekarang ini mungkin Ranita.

tapi bahkan Ranita hanya tahu tentang kontrak Findra dengan Miss Ninda. dia tidak tahu menahu tentang apapun selain itu. pengetahuannya tentang Findra sama seperti teman yang lain. penampilan yang membuat orang terhipnotis dengan ketampanannya. orang-orang tidak tahu di baliknya sangat gelap.

itu seperti kata orang bijak, semakin terang semakin gelap bayangan yang di timbulkan olehnya.

sesuatu yang berlaku untuk Findra.

pagi akhirnya datang. Findra sudah bangun tidur, tapi dia masih di posisi tidurnya. tangannya terangkat menuju kepala. dirasakannya helai-helai lembut rambut miliknya. tapi itu tak bertahan lama. kepalanya mendadak terasa sakit, membuat Findra menjambak rambut nya sendiri. melawan sakit harus dengan rasa sakit, begitu yang selalu di pikirnya.

sebagai note, itu untuk rasa sakit pada badan bukan rasa sakit perasaan.

saat sudah duduk terdengar suara Rain,

" sudah bangun?, segeralah mandi dan sarapan, setengah jam lagi kelas mulai." mendengar itu Findra melirik jam weker di sampingnya. benar dia haru segera bersiap untuk kelas.

aku lupa untuk memasang alarm kemarin. banyak pikiran benar-benar membuat orang sangat menikmati tidurnya sampai lupa pada lubang yang menganga bahkan membuat lubang baru. terjatuh pada lubang itu baru tahu rasa.

dengan sisa pening di kepala, Findra menyambar handuk dan berjalan menuju kamar mandi. setelah kemarin dia melewatkan makan malam, sekarang dia juga harus melewatkan sarapannya. dia buru-buru menuju kelas. lima menit lagi dia akan terlambat dia harus cepat. di sepanjang kegiatan paginya kali ini, Findra tak henti-hentinya merutuk. menyalahkan banyaknya pikirannya, menyalahkan dirinya yang lupa membuat alarm, menyalahkan perutnya yang bunyi karena belum terisi, bahkan menyalahkan Rain yang tidak membangunkannya.

Findra tiba di saat kritis, hampir bersamaan dengan dosen pengajarnya hari ini. syukur hari ini tidak ada kelas yang melibatkan fisik. kelas fisik di liburkan saat ini, jadi Findra tak takut dengan perut kosongnya. meskipun perutnya terus berbunyi selama kelas, tapi masa bodo dengan itu. kelas terus berlanjut, dia juga perlu memperhatikan materinya.

lupakan dulu tentang manager, dosen yang satu ini paling tidak suka saat di abaikan.

bel istirahat akhirnya berbunyi. Findra segera bangkit dari duduknya saat melihat si dosen sudah menghilang dari pintu. dengan perut yang terus protes untuk di isi, jelas tujuan Findra adalah kantin.

semangkuk nasi dan sup ayam menjadi pembuka, ronde berikutnya adalah roti isi dan es teh. ronde ke tiga dia memesan kebab daging sapi dan perasan lemon asli sebagai penutup makanannya.

kebab dan jus lemonnya sudah datang. saat siap menyantapnya, insting Findra yang kuat bekerja. ada orang yang coba-coba dengannya.

dia menggigit kebab daging sapinya dengan senyum. mungkin ini saat yang tepat untuk melampiaskan pikiranku saat ini. samsaknya datang sendiri pula, pikirnya saat sedang mengunyah kebab daging sapi. saat itulah sebuah bola baseball melayang tepat mengarah ke kepala Findra dari belakang.

avataravatar
Next chapter