6 Ranita tahu

"eh..., oh, tentu silakan." tak ku sangka dia orang yang cukup berinisiatif. mungkin dia hanya melihat kegelisahan ku saja dan berniat untuk menghilangkan suasana canggung. Findra membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan gadis itu masuk kedalam kamarnya. Findra mengikutinya dari belakang.

pintu kamarnya di biarkan terbuka, ini agar tidak menimbulkan kecurigaan orang lain. saat gadis itu duduk di bangku meja kecil yang bisa digunakan untuk makan, Findra ikut menarik kursi di hadapan gadis itu duduk bersebrangan dengannya.

" terimakasih untuk makanannya. aku memang belum makan. agak malas untuk masak hari ini." kata Findra membuka kotak makan itu dan melihat isinya. ternyata isinya adalah sosis balado. kemudian menutup kotak itu lagi.

" oh...." saat melihat Findra menutup lagi kotak makanan yang di berikannya, Ranita bertanya, " apa kamu tidak suka sosis? atau kamu tidak makan sosis?"

" aku suka sosis, tapi aku tidak merasa nyaman makan di hadapanmu." jelas Findra.

" ok..., kalo gitu, boleh aku pinjam meja belajarmu, dan membaca buku-buku itu." tanya Ranita lagi. Findra hanya mengangguk. sesaat kemudian. mereka mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Findra dengan sosis dan Ranita dengan buku-buku Findra.

selesai makan, Findra langsung mencuci kotak makanan Ranita dan mengeringkannya dengan lap. Ranita menutup buku yang di bacanya.

saat membaca buku-buku itu, Ranita menemukan kontrak perjanjian antara Findra dan dosen Ninda.

tahu Findra sudah selesai makan dan mencuci peralatan makannya, Ranita menghampiri Findra yang masih duduk di meja makan dan duduk di seberangnya.

" aku menemukan kontak perjanjian mu dengan Miss Ninda." kata Ranita terus terang, matanya menatap Findra dengan penuh selidik.

" jadi....?," Findra menanggapi santai. ditanya begini mungkin akan baik.

"siapa kamu sebenarnya? apa yang kamu lakukan selama ini hanya untuk memenuhi kontak itu?"

" tidak juga..., tapi karena kamu sudah tahu tentang kontrak itu, aku akan menjelaskan semuanya. aku ini hanyalah orang yang di anggap istimewa oleh Miss Ninda. kontrak itu Miss Ninda gunakan untuk mengikatku agar tidak kabur. untuk yang selama ini aku lakukan, bukan semata kerena kontrak tapi juga dengan setulus hati ingin berteman dengan kalian. hanya saja Angga sepertinya sulit untuk di ajak berteman. dan karena kamu sudah tahu, bisakah kamu bekerja sama dengan ku, bukan untuk memenuhi kontra itu, tapi untuk kejayaan masa depan kita." tentu saja yang di katakan Findra mengandung kebohongan.

Ranita tetap terdiam beberapa saat. matanya melihat Findra dengan serius untuk melihat celah kebohongan laki-laki di hadapannya. nyatanya Findra sangat mahir menyembunyikan kebohongannya. akhirnya Ranita mengangguk setuju.

" jadi bagaimana caranya?" tanya Ranita.

setelah menandatangani kontrak itu Findra memang langsung meminta data orang-orang yang berada di kelas idola itu. sesuai perjanjian Miss Ninda akan membantunya dalam usahanya untuk menjadikan jurusan sastra idola berada di puncak pada tahun ajaran baru yang akan datang. dari situ Findra tahu, Findra adalah satu-satunya mahasiswa yang tidak serius dengan jurusan apapun yang ada di kampus.

sekarang melihat betapa percayanya Ranita terhadap dirinya membuatnya merasakan kesedihan yang tak beralasan. tapi segera di singkirkan jauh-jauh perasaan itu. matanya kembali fokus dan menatap Ranita.

" pertama kita harus kompak dulu, tapi dengan Angga yang begini sepertinya akan sulit." jelas Findra.

" tak masalah, biar aku yang tangani masalah ini." kata Ranita percaya diri. tak banyak yang tahu bahwa Ranita dan Angga merupakan teman masa kecil. jelas Ranita tahu sifat Angga yang masih kekanakan itu. alasan mengapa mereka masih belum menyapa satu sama lain adalah gengsi setelah setahun tak bertemu.

Findra mengangguk, tentu saja Findra tahu rental fakta itu. semua informasi yang di berikan Miss Ninda kepadanya adalah mencakup semua masalah. mulai dari kehidupan pribadi sampai kisah cinta. data tetaplah data meski isinya sulit untuk dipercaya.

kemudian Findra kembali berbicara, " langkah selanjutnya akan di jalankan setelah kamu berhasil menaklukkan Angga." Findra mencoba terlihat normal dan berpura-pura tidak tahu tentang hubungan mereka. dan itu sukses bekerja pada Ranita.

Ranita menolak usul itu, dan menggelengkan kepalanya. " jelaskan semua rencana mu, aku tak mau kamu bohongi."

mendengar itu, Findra pasrah. lagi pula ada bagusnya jika mereka bisa menjadi sekutu. pikir Findra sebelum menjawab, " baiklah...," nadanya malas saat mengatakan itu. tapi berubah serius saat mulai menceritakan rencananya.

" pertama kita harus kompak dalam menghadapi masalah ini, dan saling percaya dan berteman adalah caranya. kedua, dalam buku tata tertib, kita di ijinkan kerja paruh waktu asalkan itu berhubungan dengan apa yang kita pelajari. karena kita berada di jurusan sastra idola, tujuan utamanya adalah menjadi bintang. tapi kita butuh maneger. untuk saat ini belum bisa di pastikan jumlah mengejar yang perlu kita miliki. jadi sangat penting Angga menjadi teman yang baik. kita butuh cari sekutu di kelas lain. untuk mempermudah pekerjaan kita, maneger. tentu saja kita harus memberikan ke untungkan juga bagi mereka.

" tapi ke adaan kampus saat ini belum stabil, banyak mahasiswa yang mengundurkan diri. sampai tibanya bulan depan, barulah kita mencari orang itu. langkah terakhir kita harus melakukan konser sebanyak mungkin agar bisa di kenal oleh banyak orang.

" itu rencana ku, memang masih random. tapi ini lebih baik agar kita bisa berimprovisasi dengan keadaan tidak terduga."

" baiklah, aku setuju dengan rencana mu. aku pastikan Angga akan lebih ramah dalam waktu seminggu pas waktu sebulan lewat, waktu untuk mencari maneger."

Findra mengangguk. tidak ada percakapan lebih lanjut pada malam itu. Findra mengembalikan kotak makanan pada pemiliknya, pemiliknya pergi dengan membawa kotak itu.

" aku akan kembali ke kamarku. maaf sudah sembarangan menggeledah barang-barang mu."

Findra mengangguk, " tak masalah. terimakasih sosis balado nya."

Ranita berjalan tanpa merespon kalimat Findra. setelah melihat gadis itu membuka pintu dan masuk ke kamarnya, barulah Findra menutup pintu kamarnya.

hawa dingin memenuhi kamarnya. segera dia menyalakan pemanas di tingkat maksimum untuk menghangatkan kembali ranjangnya.

pagi yang cerah dan menghangatkan. seperti biasa Findra mencari tempat tertinggi untuk melihat matahari terbit.

bagi yang suka dengan matahari pasti tahu, dan merasakan perbedaan suasana di siang hari. jika matahari pagi menimbulkan rasa hangat menyelimuti kulit, saat matahari siang rasanya akan membakar kulit, tapi matahari sore memiliki efek magis rasanya hangat dengan nuansa romans yang kental.

Findra tahu perbedaan besar diantaranya, meski bukan orang yang suka bercinta, matahari pagi selalu memberi inspirasi seperti lagu penyemangat, dan senja selalu menyanyikan dan bahkan memberi Findra inspirasi cinta dalam musik kehidupannya.

Findra memiliki jiwa seni yang kuat dengan kampus otak dalam bidang lain yang sama kuatnya.

avataravatar
Next chapter