webnovel

Bab I. One Night Stand

Henry merasakan tubuhnya terlalu lelah. Dibeberapa tempat terasa nyeri. Lalu, sesuatu yang dingin menyentuh bagian itu dan rasa sakit segera meluap. Aroma yang menenangkan dan pijatan ditubuhnya membawa Henry yang nyaris terjaga kembali terlelap.

Beberapa jam kemudian kesadaran Henry kembali pulih. Hal pertama yang menyergapnya adalah rasa sakit dan capek. Pakaian yang berserakan dilantai langsung menabrak matanya dan membuatnya benar-benar bangun.

Ia segera bangkit tapi satu tangan kekar melingkar di pinggangnya menahan gerakannya. Matanya hampir copot melihat badannya telanjang didekap erat tubuh telanjang lain. Wajah pria itu terbenam dalam bantal dengan rambut agak panjang menutupi hampir separuh wajahnya.

Henry sadar, bukan waktunya peduli, seperti apa wajah teman tidurnya terlihat. Terpenting sekarang bagaimana kabur tanpa ketahuan pria ini. Melepas tangan pria itu pelan-pelan, turun dari tempat tidur tanpa suara berjingkat memungut pakaiannya dan memakainya tergesa-gesa.

Henry melihat obat-obatan diatas meja kecil samping tempat tidur. Dalam mimpinya, satu suara membisikkan tentang obat pereda nyeri. Tanpa pikir panjang, Henry menyambar obat itu dan terseok-seok menahan sakit meminggalkan kamar hotel.

Sampai di rumah, Henry langsung mandi.Dia mengumpat melihat bekas ciuman disekujur tubuhnya.

" Apa dia tidur dengan binatang buas semalam?."

Habis mandi, dia mempelajari obat yang dicurinya. Setelah memeriksa jenis obat itu di Internet, dia akhirnya yakin, obat itu memang untuknya. Dia meminum tablet dan mengoles gel dibagian bawahnya yang membuatnya harus melakukan pose aneh saat mengoles.

" Si brengsek itu benar-benar merusakku." Henry terus memaki. " Apa dia tidak tau, aku masih perjaka, dia melakukannya sangat kasar."

Karena dia sedang cedera, dia hanya bisa makan bubur secukupnya untuk menghindari pengeluaran.

Usai makan, Henry masih belum bisa berpikir jernih, kepalanya masih dipenuhi penyesalan. Bagaimana mungkin dia melewatkan undangan teman-temanya pesta barbeque,sebagai gantinya malah pergi ke bar dan berlanjut one night stand dengan pria buas.

Walaupun tidak membayar wine yang mahal semalam tapi tubuhnya dimakan tuntas sebagai gantinya.

Bagaimanapun patah hatinya karena kekasih brengseknya akan segera menikah, tak seharusnya dia menjadi liar dan lepas kendali. Keperjakaan yang dipertahankan selama bahkan dari kekasihnya malah direnggut orang tak dikenal. Sungguh miris!!!

Saat Henry meratapi kesialannya, orang yang ditinggalkan di kamar hotel mulai terjaga.

Ling Zhanyi yang kecanduan menyentuh kulit lembut teman tidurnya secara refleks ingin mengelus. Namun tangannya hanya menyentuh permukaan kain. Matanya perlahan terbuka. Benar saja, dalam pelukannya bukan lagi tubuh halus tanpa pakaian melainkan seongkok guling.

Kemana pria kecilnya pergi? Mungkinkah dia mandi?

Ling Zhanyi bangkit dengan acuh berjalan ke kamar mandi tanpa busana. Untuk apa malu, toh, semalam mereka sudah terjerat liar bersama.

Sampai dikamar mandi, Ling Zhanyi tidak menemukan siapapun. Segera dia mencuci muka dan menyikat gigi. Mengenakan mantel mandi dari lemari kamar mandi. Kembali ke sisi tempat tidur mengamati keadaan yang berantakan.

Dilantai hanya tersisa pakaiannya. Obat yang dibeli untuk pria kecil itu juga lenyap. Ling Zhanyi sampai pada kesimpulan, teman tidurnya benar-benar telah pergi. Lebih tepatnya melarikan diri.

Ling Zhanyi telah berkencan dengan banyak pria, tidak ada yang meninggalkannya diam-diam. Biasanya, pasangan romantis sesaatnya akan rela menunggunya bangun, tidak malu-malu meminta bayaran, nomor telpon, bahkan mengajak kencan lagi.

Tapi yang ditemuinya semalam sangat berbeda. Bukan hanya lenyap tanpa bekas. Pria kecil itu juga masih perawan namun mampu mengimbangi keganasan dan liarnya Ling Zhanyi. Dia masih ingat erangan,teriakan bahkan umpatan pria kecilnya.

Semalam ketika dia memandangi wajah tidur kelelahan pria itu, Ling Zhanyi berniat mengajaknya sarapan romantis,mengantarnya pulang dan mungkin mereka tetap bisa menjaga komunikasi. Walaupun pertemuan mereka singkat, Ling Zhanyi tahu, karakter pria itu sederhana,tegas dan polos. Mungkin, dia bisa mempertimbangkan usulan sepupunya, Ligang untuk menemukan kekasih.

Merasa pria kecil itu berbeda dari yang lain. Baik karakter maupun kemampuan tempurnya di tempat tidur sangat memenuhi syarat jadi kekasih kecilnya. Sayang sekali, pria itu malah menghindarinya seperti wabah yang menjijikkan. Ling Zhanyi benar-benar tidak senang saat memikirkan ini.

Mata Ling Zhanyi menangkap boxer merah menyala yang tergeletak di lantai. Jelas itu bukan miliknya. Itu milik si pria kecil.

" Pria kecil! Apa kamu mencoba menggodaku? Bermain Cinderella? Lihat saja bagaimana aku menangkapmu dan memakaikan celana ini di pantat bulatmu." Ling Zhanyi mengguman dengan seringai serigala dibibirnya.

Duduk di sofa, Ling Zhanyi mengeluarkan ponselnya. " Manager Li, Aku mau rekaman pria yang meninggalkan kamarku pagi ini. Semuanya. Kirim copyan ke emailku."

Senyum Ling Zhanyi makin menakutkan.

Sambil memandangi foto pria telanjang yang tertutup selimut, ia berujar." Pria kecil, begitu aku menangkapmu, kamu tidak diizinkan berlarian sembarangan. Kamu harus patuh pada priamu.Hhu..!."

Tidak lama kemudian, dering pesan masuk terdengar. Itu copyan rekaman cctv.

Ling Zhanyi mengamati bagaimana Henry melarikan diri. Melihat pria kecilnya berjalan pincang dengan susah payah, hati Zhanyi sakit. Dia bisa membayangkan betapa sakitnya area itu. Rasa bersalah langsung menyergapnya. Dia sudah tahu, pria kecilnya masih perawan tapi dia tetap melakukannya dengan ganas. Ahh...harusnya dia mengantarnya ke rumah sakit atau memanggil dokter semalam. Dia lalai setelah memuaskan dirinya. Benar-benar tidak bertanggung jawab. Dia harus menemukan pria kecil itu secepatnya. Mungkin dia akan demam hari ini.

" Halo..! Kepala Zhang!." Dengan cemas, Ling Zhanyi melakukan panggilan lagi.

" Benar, aku Zhanyi. Tidak perlu sopan. Aku memerlukan bantuan mu. Berikan aku informasi detail seseorang. Aku akan mengirim rekaman cctv. Tolong kamu lacak. Tidak! Bukan begitu. Pokoknya dia tidak melakukan sesuatu yang buruk. Aku hanya ingin tahu keberadaannya secepatnya dan juga informasi tentangnya. Iya.oke!."

Next chapter