1 1 Penyesalan yang terlambat

𖣔Apa yang bisa dilakukan jika dia pergi?

Mengejarnya? Lakukan jika kamu mampu!𖣔

(Tahun 2016)

Sekarang genap 2 tahun setelah Dongsaeng mereka pergi untuk selamanya, yah kalian tahu bahwa 12 April 2014 ia pergi. Selama 2 tahun ini tidak ada perubahan yang terjadi, baik itu dalam suasana dorm ataupun di dalam Van.

Yang ada hanya sunyi, keheningan,

mereka berbicara jika ada perlunya saja.

Entah mengapa menjadi seperti ini. Apa ini merupakan punishment Tuhan?

Okay aku mulai muak dengan situasi ini, "Hei apa kita akan tetap seperti ini? Maksudku diam saja dan berbicara jika ada perlu?"

Aku melihat mereka menoleh padaku, "Aku....Aku masih mengingat Dongsaeng kecilku. Biasanya dia akan merengek padaku saat lapar." lirih Kyungsoo.

[Kyungsoo's Flashback]

"Soo Hyung jeball buatkan aku makan" rengek Sehun

"Anio" ucap Kyungsoo

"Jebal bbuing bbuing"

Ah tidak Kyungsoo tidak kuat melihat aegyo itu

"Arra arra hentikan itu." ucap Kyungsoo

Lantas meletakkan kedua telapak tangannya ke muka Sehun.

"Yakk Hyung!"

"Eh keundae nae mau ppoppo." ucap Kyungsoo.

Sehun dengan mimik wajah polos mencium pipi Hyung nya itu, "Duduklah di ruang makan." perintah Kyungsoo

"Yehett makan!!" Seru Sehun senang.

[Kyungsoo's Flashback End]

Kyungsoo yang mengingat moment itu mulai terisak, "Hikss hikss aku merindukan Sehun."

Aku yang melihat sosok Kyungsoo yang selalu berwajah flat itu mulai menangis, aku melihat ke arah Tao yang sedang berjalan menghampirinya lalu memeluk sosok rapuh itu.

Seandainya waktu dapat diputar...

Tuhan,

Apa aku tak boleh berharap?

Berharap jika dia masih hidup..

Air mataku turun perlahan,

Aku memandang sebuah foto yang berada di dalam bingkai besar di ruang tv.

Yap itu foto kami berdua belas,

garis bawahi, kami berdua belas.

Ah tidak lagi..

Kini kami hanya bersebelas.

Miris memang, tapi kami bisa apa?

Foto itu diambil tepat sebelum kami membencinya, aku tak menyangka jika kami bisa berbuat tega padanya.

[Junmyeon's Flashback]

"Junmyeon Hyung-ie, aku ingin pelukan."

"Aigoo manja sekali hm.", aku merentangkan tanganku menerima pelukannya, dia menyandarkan kepalanya di pundak ku.

"Ada apa hm Hunnie?"

"Anio Aku ingin merasakan pelukan ini lebih lama" ucapnya

"Ah iya Hyungdeul!!! Palliwa" teriak Sehun.

Haish untung aku tak tuli mendadak.

Aku mengusap telingaku yang berdengung setelah dia berteriak.

"Mwo Hunnie?" Tanya mereka

"Kajja kita foto bersama. Aku ingin mencetak foto ini besar-besar lalu aku pajang di ruang tv."

"Kajja." ajak Junmyeon

"Katakan cheese" perintah Sehun

Ah lihatlah betapa harmonisnya hubungan mereka,

"Jangan ada yang menyingkirkan foto ini. Jika ada yang menyingkirkan maka aku akan membayangi kalian."

Huh? Membayangi? Maksudnya?

[Junmyeon's Flashback End]

Ah aku mengingat jelas jika setelah mengambil foto itu Sehun langsung loncat kecil kegirangan, tak lupa senyumnya yang bagaikan bulan sabit itu. Aku memperhatikan semua memberku dalam diam.

❀❀❀

Aku memang orang bodoh yang berkata padanya untuk menghilang saja, Aku tersenyum getir mengingatnya.

[Yifan's Flashback]

"Kau!!! Lebih baik kau tak usah muncul lagi!!!" Ucapku

"Keundae Yifan Hyung--.", Tcih aku muak melihat wajah sok polosnya itu.

"Heh pembawa sial!! Pergi kau. Kami. Tak. Memerlukan. Mu. Lagi."

Aku melihatnya menangis. Dia mulai terisak, aku hanya memandangnya tajam.

Tetapi...

kenapa hatiku...

Merasakan....

Sakit?

Ada apa denganku?

Hei Duizzhang apa sekarang kau memiliki hati

[Yifan's Flashback End]

Aku mengusap kasar wajahku. Mengapa dulu aku memperlakukannya kejam?

Padahal dulu aku terkadang dipanggil baba olehnya,

[Yifan's Flashback]

"Yifan Hyung ah ani maksudku baba." panggilnya

"Apa yang kau inginkan Hunnie?" Ucapku. Aku mengetahui jika dia memanggilku baba maka ada yang dia inginkan,

"Ba berjanjilah padaku bahwa kau akan bertahan bersama kami."

Apa yang dia katakan?

Dia berkata seolah-olah dia akan pergi saja,

"Huh?"

"Intinya jangan pergi. Dan yah jangan biarkan keluarga kita pecah."

Aku tak bisa berjanji padanya, tetapi aku akan berusaha untuk menepatinya.

[Yifan's Flashback End]

Menepati apa huh? Bahkan aku tak berusaha apapun..

Aku melihat Jongin melangkahkan kaki menuju ruang latihan yang berada di dorm, "Mau kemana kau Jongin?" Tanya Chanyeol

"Aku ingin ke ruang latihan Hyung" jawabnya

❄︎❄︎❄︎

Aku membuka pintu itu

Kapan terakhir kali aku menginjakkan kaki ku ke ruangan ini?

[Jongin's Flashback]

"Jongin-ah." panggil Sehun

"Hei panggil aku Hyung!" Perintahku

"Anio."

Huh percuma saja aku berdebat dengannya,

"Kajja"

Dia menarikku menuju...

Ruang latihan?

"Ajari aku koreo yang belum aku pahami." pintanya

Aku melihat dia yang mencoba memulai aegyo

Haish sebelum dia melakukan itu

"Arra arra"

Aku mulai menggerakkan tubuhku mengikuti alunan musik,

Dia menontonku

Aku melihatnya

Tetapi mengapa tatapan itu berubah?

Tatapan yang selalu cerah itu mulai meredup...

Ada apa dengannya?

Apa aku membuatnya sedih? Masih banyak lagi pertanyaan di kepalaku namun aku mengurungkan niatku untuk bertanya.

'Aku akan mengingat tiap moment bersama kalian, Hyungdeul. Maafkan aku yang tidak bisa menemani kalian lagi suatu saat nanti.' batin Sehun

Aku melihat setetes air mata jatuh di pipinya itu. Aku hanya diam dan terus meliukkan tubuhku seolah-olah aku tak melihat itu.

Dia mengusap kasar pipinya itu,

Dia..

Mencoba..

Tersenyum?

Aku rasa dia berusaha, menyembunyikan sesuatu...

[Jongin's Flashback End]

Yah sejak aku membencinya aku tak pernah menginjakkan kakiku di tempat ini.

Aku akui itu,

Bolehkah aku merindukanmu?

Aku rasa kau akan membenciku jika mengetahui bahwa kami masih mengharapkanmu kembali....

Aku melangkah masuk ke ruang latihan

Masih sama seperti dulu...

Apa Sehun selalu merapikannya?

Barang-barang masih berada di tempatnya, Aku menatap lurus pigura yang menempel di dinding itu

Itu kan foto saat kami menerima penghargaan,

[Jongin's Flashback]

"Nominasi boy band terfavorit pertama jatuh kepada.....

...EXO. Selamat kepada seluruh member EXO" ucap host

"Khamsahamnida kepada kalian semua yang telah mendukung kami. Terima kasih atas cintanya. Aku berharap kami dapat bersama kalian EXO-L. Aku sangat bangga dapat menjadi bagian dari EXO. WE ARE ONE!!! EXO SARANGHAJA!!!" Ucap Sehun

Setelah menerima penghargaan itu member EXO turun dari panggung,

"Kajja Hyungdeul kita berfoto bersama." ajak Sehun

"Sini biar aku fotokan kalian" ujar Manager.

Hana

Dul

Set

Ckrik

Splash

"Hyungnim tolong cetak foto ini besar ya biar aku pajang pada ruang latihan." ucap Sehun

"Baiklah" jawab Manager

[Jongin's Flashback End]

Aku mulai terisak mengingat foto itu

Bruk

Aku menangis

Lagi..

Dan lagi..

Aku menutup wajahku

Aku merasakan sebuah tangan mengusap punggungku pelan

"Jongin, Aku merindukan dia." ucap Xiumin lirih, Aku semakin mengeraskan tangisku.

"Uljima, dia telah bahagia kan di atas sana? Dia tak lagi merasakan sakit kan?" Ucapku

"Dia telah bahagia dan dia tak lagi merasakan sakit Kai-ah."

"Xiumin Hyung, bolehkah aku menyusulnya?"

"Jangan bodoh kau Kim Jongin!!!" Bentak Xiumin, aku tahu jika Hyungdeul mulai memanggil nama lengkap berarti sedang marah

Tes

Tes

Tes

'Apa yang aku harapkan sekarang? Bertahan dengan kepalsuan? Tampil di depan publik dengan tertawa dan tersenyum? Sampai kapan kami harus berpura-pura tegar?'

Grep

Aku merasakan Hyung tertua di EXO memeluk ku erat , "Bukan cuma kau saja yang kehilangan dia. Kami semua kehilangannya."

Aku melihat Xiumin Hyung memandang foto yang tadi aku pandang,

Dia mulai menangis. Aku melihatnya menarik nafas panjang guna menahan air matanya.

Menangislah Hyung jika kau lelah....

Jangan menahannya....

Aku ikut melihat foto itu...

Tepat di bagian Sehun...

Dia terlihat gembira,

Dan kami menghancurkan kebahagiaan dia?

𖧷𖧷𖧷𖧷

[Kini semua tinggal kenangan.

Kenangan yang akan menyiksa kami perlahan] ㅡJunmyeon

[Aku lelah....

Biarkan aku istirahat sejenak Hyung...

Ah tidak mungkin aku tak akan bangun kembali dari istirahat ku ini] ㅡSehun

[Aku mengakui bahwa aku kalah dengan monster

Iya monster yang berada di dalam tubuhku] ㅡYifan

[Waktu tak bisa di ulang ya?] ㅡKyungsoo

[Aku membiarkanmu menangis lagi. Aku tak pantas untukmu] ㅡJongin

[Aku orang bodoh yang dengan mudahnya termakan rasa iri.

Seharusnya... Seharusnya ini tak terjadi] ㅡXiumin

[Hanya orang bodoh yang tidak melihat kasih sayang serta cinta tulus dari seseorang. Dan orang bodoh itu adalah aku] ㅡChanyeol

[Maafkan aku telah menorehkan luka pada kalian. Maafkan aku yang mulai lelah untuk bertahan bersama kalian...

Maafkan aku yang memilih untuk pergi...] ㅡHye

[Kejam memang meninggalkan orang tanpa mengatakan salam perpisahan tetapi lebih kejam lagi jika kami menganggap dia tak ada diantara kami] ㅡMember EXO

avataravatar