3 Nikolas Robert

Hari ini Agustin tidak telat seperti biasanya, dia sangat tepat waktu kali ini.

Dengan langkah yang ngos-ngosan dia akhirnya bisa sampai di kelasnya, sesampainya disana dia langsung terkulai lemas karna merasa capek sebab berjalan sejauh itu.

"Tumben Lo ngga telat" sapa seseorang menepuk pundaknya.

"Lagi dapet hidayah gue hari ini" sahutnya.

"Ko, bukain gue minum geh" suruhnya kepada orang yang bernama lengkap Nikolas Robert itu sambil menggeser sebotol minuman air mineral ke hadapannya.

Di mejanya saat ini memang tersedia banyak botol minuman dan banyak cemilan serta bunga, dia sudah tidak merasa aneh dengan hal ini sebab setiap pagi dia selalu mendapatkannya, dan tentu saja dia akan dengan senang hati menghabiskan itu semua.

Dia sangat memiliki banyak penggemar di sekolah ini sehingga mereka selalu menyiapkan air minum di atas mejanya setiap pagi karna mereka tau kalo paginya selalu di awali dengan ngos-ngosan sebab selalu berjalan dari gerbang menuju ruang kelas.

"Nih" Niko menyodorkan kembali minuman yang telah dia buka ke hadapan Agustin.

"Makasih ko" ujar Agustin sambil menunjukkan senyum lebarnya.

"Cihh dasar anak bocah" ledek Niko yang melihat ekspresi menggemaskan Agustin itu.

"Ngga papa artinya gue imut kalo kayak anak kecil mah" balas Agustin.

Niko hanya terkekeh pelan mendengar jawaban yang selalu sama dari mulut Agustin setiap kali dia menyebutnya sebagai anak kecil.

Dia adalah Nikolas Robert atau lebih akrab di panggil niko walaupun sebagian orang juga memanggilnya robert, berumur 18 tahun dengan tinggi 180cm, punya mata dan rambut yang berwarna coklat muda, salah satu idola di rajawali hight school karna ketampanannya serta dia juga adalah seorang kapten basket yang selalu sukses mengharumkan nama sekolahnya.

Niko adalah seorang anak blasteran antara Inggris dan Indonesia, ayahnya asli london-inggris dan seorang pengusaha sukses di Indonesia dan dunia, sedangkan ibunya yang merupakan keturunan Jawa-indonesia asli adalah salah satu desainer ternama dunia. Mereka berdua telah berteman sejak kecil karna ayahnya Niko adalah sahabat ayahnya agustin, sedangkan ibunya Niko juga adalah sahabat ibunya Agustin. Orang tua Niko juga telah menganggap Agustin sebagai putri mereka sendiri, dan persahabatan antara kedua orang tua mereka tidak akan pernah berakhir walaupun salah satu di antara mereka telah tiada.

Sebab yang telah pergi sejatinya tidak pernah benar-benar pergi meninggalkan kita, dia akan selalu ada di dalam hati kita selama kita masih mengingatnya. Dan keluarga Niko tidak pernah melupakan kedua orang tua Agustin sehingga mereka tidak benar-benar berpisah.

"Lo masih ngga ada niatan buat belajar naik mobil yah?" Tanya Niko dengan hati-hati setelah mengambil posisi duduk di samping Agustin.

Agustin menggeleng sambil menunjukkan senyum yang terlihat sedikit di paksakannya, "Lo tau sendiri kan kalo gue belum berani" jawabnya dengan suara pelan.

"Kayaknya gue harus jemput Lo lagi nih kayak jaman SMP" ujar Niko.

"Dan ngebuat gue jadi semakin telat karna kita berdua adalah dua spesies manusia yang ngga bisa bangun pagi, plus gue akan mendapat sinisan dari para pacar-pacar Lo itu karna Lo lebih milih buat jemput gue daripada mereka, kalo itu mau Lo maap gue udah capek di cap jadi tukang rebut padahal muka Lo masih sangat jauh kurang tampan untuk bisa masuk ke dalam hati gue" sahut Agustin.

"Gue harus jadi setampan apa lagi sih Gus agar bisa masuk ke dalam kriteria cowok idaman Lo? Lagian kalo ketampanan gue meningkat bisa-bisa gue di bilang Maruk sama semua orang karna menjadi terlalu tampan" balas Niko, inilah salah satu persamaan mereka, yaitu sama-sama mengakui kalo mereka berdua tampan dan cantik.

Agustin langsung menyalakan hp nya dan menunjukkan foto wallpaper nya kepada Niko seperti biasanya, "harus jadi setampan, selucu, se imut, se tajir, dan bagus dia suaranya" jawab Agustin dengan jawaban yang selalu sama seperti biasanya.

Niko menghela nafasnya, "lagi-lagi gue di kalahin sama plastik" dengusnya yang langsung mendapat tempelengan di kepalanya dari Agustin.

"Sembarangan Lo ngatain dia plastik! Eh asal Lo tau yah BTS gue tuh ngga ada yang oplas! Mereka mukanya real! Emang cakep sejak lahir! Bahkan dunia udah ngakuin itu! Mereka menjadi idol nomor satu yang sama sekali ngga ngelakuin oplas! Jadi ngga usah sotoy deh! Dasar tukang iri! Bilang aja Lo ngga bisa kayak mereka jadinya berakhir dengan menggunakan irikan my honey bunny sweatty oppa V dan para Hyung gue yang lainnya!" Delik Agustin tajam, di memang sangat sensitif jika menyangkut soal bias, dan itulah kebiasaannya, kata oppa hanya berlaku untuk bias yang sangat di cintainya alias hanya berlaku kepada Kim taehyung tercintanya itu, sedangkan untuk para member lain yang dia sukai juga dia memanggil mereka dengan sebutan Hyung yang artinya dia hanya menganggap mereka sebagai kakak dan idola tidak lebih.

"Iya iya maaf, gue salah karna udah ngata-ngatain bias kesayangan Lo itu, tapi bisa ngga sih Lo ngga usah ngelakuin kekerasan fisik ke gue di hadapan banyak orang kayak gini? Wibawa gue bisa turun nanti" protes Niko yang selalu mendapatkan kekerasan saat bersama Agustin dimana pun mereka berada.

"Halah persetan dengan wibawa, Lo bikin gue kesel atau ngehina bias gue kelar Lo gue bikin" balas Agustin yang sama sekali tidak memperdulikan keluhan Niko itu.

"Gue rasa lo adalah defenisi setan berwajah malaikat Gus" canda Niko sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dan Lo adalah setan yang benar-benar berwajah setan ko" balas Agustin.

"Sialan Lo" maki Niko kemudian mereka berdua terkekeh bersama setelah saling menghina satu sama lain.

avataravatar