1 1. Silvia Agustina Valentine

"sayang..., bangun udah siang. Nanti kamu terlambat lagi lho kesekolahnya" ujar seorang wanita paruh baya yang masih tetap terlihat cantik di usianya itu mencoba membangunkan seorang gadis remaja yang masih saja setia dengan dunia mimpinya di atas kasur.

Gadis itu menggeliat tidak jelas di ranjangnya saat dia mendengar suara itu, "5 menit lagi Tan, Agustin masih ngantuk" sahut gadis itu dengan suara  parau dan sambil terus saja menggeliat.

"Nanti telat lho, udah ayo buruan Bangun" bujuk wanita itu lagi sembari memaksanya untuk duduk.

Gadis itu dengan terpaksa membuka matanya yang masih sangat mengantuk itu dan mengerjap-erjap seperti biasa nya.

Wanita tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah gadis yang setiap pagi di bangunkannya dengan cara yang sama itu, "Udah buruan sana mandi abis itu turun ke bawah yah buat sarapan" ujarnya kemudian pergi dari  sana.

Setelah kepergian wanita itu, gadis tersebut langsung pergi ke kamar mandi tapi  bukan untuk mandi melainkan hanya untuk cuci muka dan menyetor kepada WC di rumahnya. Dia sangat anti kepada mandi sehingga sangat jarang melakukan hal itu, dia hanya mandi sekali dalam 2 atau 3 hari. Tapi meskipun begitu tubuhnya tetap saja wangi dan kecantikan nya tidak berkurang sama sekali.

Bukan tanpa alasan dia melakukannya, hanya saja selain merasa malas untuk mandi pagi dengan alasan air dingin, tubuhnya juga sangat aneh dan berbeda dari manusia  d pada umumnya. Jika manusia lain akan merasakan gatal-gatal saat tidak mandi dia malah sebaliknya, dia akan gatal-gatal saat rajin mandi, bahkan dia juga bisa terkena demam jika dia melakukan hal itu, pernah satu waktu saat kecil  dia mandi 2 kali dalam sehari dan besoknya dia langsung demam tinggi, sehingga sejak saat itu dia jadi tidak suka mandi. Selain berfungsi untuk menghemat air dan menyelamatkan dunia tubuhnya juga menjadi lebih sehat jika tidak melakukannya, aneh memang tapi itulah faktanya.

Ah... Kenalkan nama gadis aneh itu adalah Silvia Agustina Valentine atau akrab di sapa dengan nama agustin, remaja cantik yang periang dan sangat menggilai drama Korea beserta para oppanya. Dia berumur 18 tahun, lahir pada tanggal 14 Februari bertepatan dengan hari berkasih sayang sedunia.

Tapi dia sangat membenci hari kelahirannya itu sebab di hari itulah kedua orang tuanya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Dia tidak lahir di bulan Agustus tapi kedua orang tuanya tetap menamainya dengan nama Agustina, untuk alasannya? Dia tidak tau pasti akan hal itu, mereka telah tewas dalam sebuah kecelakaan sebelum sempat dia bertanya tentang asal usul nama tersebut.

Setelah dia selesai dengan ritualnya di kamar mandi Agustin langsung keluar dari sana dengan wajah fress, tidak seperti saat masuk tadi.

Dia berjalan ke arah lemarinya dan mencari seragamnya kemudian berdandan di hadapan kaca besar miliknya.

"Gus, kok Lo bisa se cakep ini sih?" Pujinya kepada diri sendiri yang berada di dalam cermin setelah selesai mengoleskan sedikit lipstik kepada bibirnya agar tidak terlihat pucat.

Ini adalah rutinitas paginya, yaitu menyempatkan waktu beberapa menit di pagi hari untuk memuji dirinya sendiri dan mengeluarkan kenarsisannya.

Setelah selesai dengan hal itu dia langsung turun ke bawah menuju ruang makan mereka.

"Pagi om... Pagi tante....!" Serunya dengan riang sembari mencium pipi mereka berdua kemudian duduk di kursinya.

"Pagi juga sayang" sahut mereka.

"Hari ini menu sarapannya apa Tante?" Tanyanya kepada tantenya yang masih sibuk memasak.

"Salad" bohong tantenya.

"Ih.... Kok salad sih? Diakan sayuran semua Tan! Ah... Agustin ngga mau sarapan lah kalo makanannya rumput doang, emang agustin kambing apa makan sayur" Agustin memanyunkan bibirnya sampai maju beberapa senti.

Om dan tantenya langsung terkekeh melihat reaksi yang selalu sama dari keponakan mereka itu.

"Ngga kok sayang hari ini Tante masak nasi goreng ayam buat kamu" ujarnya sambil menyodorkan sepiring nasi goreng kepada Agustin sehingga binar bahagia terlihat jelas di matanya.

Dia memang sangat tidak menyukai sayuran selain terong dan kentang, pokoknya semua yang berwarna hijau dia sangat tidak menyukainya, tapi walaupun begitu tubuhnya sangat terlihat ideal dan menjadi impian banyak gadis seusianya.

Nafsu makannya juga sangat besar, dia memiliki 2 kali nafsu makan orang biasa dan dia tidak bisa menahan itu, jika lapar dia akan langsung makan, dia sama sekali tidak bisa melakukan diet seperti teman-temannya. Lagi pula dia sama sekali tidak membutuhkan hal semacam itu sebab tubuhnya telah bagus.

Itulah yang semakin membuat para gadis di sekolahnya meng irikannya, bahkan termasuk teman-temannya sekalipun. Karna dia makan sayur tidak, diet tidak, makan banyak, dan berlemak tapi tubuhnya tetap langsing, tidak seperti mereka yang makan sedikit banyak saja tubuh mereka telah bengkak oleh lemak.

"Tante kamu mana tega sih ngeliat kamu ngga sarapan cuman karna gara-gara ngga mau makan sayur" ujar pamannya yang masih tertawa kecil di hadapannya.

"Ya kan takutnya om, Tante tiba-tiba mau memberikan pola makan yang sehat ke Agustin dengan kasih makan sayur dan sekaligus untuk melakukan penghematan biaya belanjaan" sahut Agustin.

"Anak keras kepala kayak kamu mana bisa sih di gituin" tantenya ikut memberikan komentar.

"Hehehe bagus deh kalo Tante faham sama hal itu" ujar Agustin sembari menunjukkan cengiran konyolnya.

"Sudah-sudah ayo habiskan makanan kamu biar om antar kamu ke sekolahan, om rasa kamu sudah telat ini karna bangun kesiangan lagi" sahut omnya.

"Kan Agustin udah sering bilang ke om kalo Agustin itu sengaja buat telat biar bisa olahraga pagi dan ngga terlalu menjadi objek iri cewek-cewek di sekolahan karna Agustin bisa punya tubuh bagus tanpa harus ribet kayak mereka, kalo Agustin ketauan males olahraga padahal mereka udah tau Agustin suka makan banyak kan nanti Agustin akan semakin di benci dan di irikan" ujarnya memberikan alibi dengan memuji dirinya sendiri seperti biasanya, padahal alasan sebenarnya bukanlah hal itu melainkan dia memang sangat malas dan merasa sangat tidak bisa untuk bangun pagi. Rasanya tuh seolah-olah saat lagi kasur itu kayak punya magnet yang gede dan nyaman sehingga ngebuat kita sulit banget beranjak dan jauh-jauh dari situ.

"Terserah apa kata kamu ajalah" lagi-lagi om nya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yaudah ayo om berangkat, Agustin udah kelar nih makannya" ujarnya setelah menghabiskan butir nasi terakhir di piringnya.

"Ini bekal kamu sayang, jangan lupa di habisin ya sayang" tantenya memberikannya sekotak bekal penuh.

"Ngga bakalan kok Tante, mana mungkin sih Agustin yang tidak pernah bisa terpisahkan dengan makanan ini ngga ngabisin bekel buatan Tante yang sangat enak itu" sahut Agustin sembari tersenyum kemudian menyalim tangan tantenya dan mencium pipinya.

Setelah dia berpamitan kepada sang Tante mereka langsung keluar dari sana untuk berangkat menuju sekolahannya.

avataravatar
Next chapter