2 KAMI SALING CINTA

Di masa peralihan dari masa pandemik ini, sekolah di kotaku sudah mulai banyak yang masuk dan tidak lagi online. Tetapi untuk sekolah dasar masih diperbolehkan untuk belajar secara online walaupun kadang mereka belajar daring. Jadi anakku yang kedua ini juga sekolah selalu bareng istriku karena satu yayasan dan gedung sekolahnya bersebelahan.

Kalau Ani sekolah akan bareng dengan istriku dan pulang menunggu istriku selesai di SMK. Oleh karena itu dia selalu kelelahan kalau pulang agak malam misal abis maghrib dan langsung tidur. Hal ini selalu ku sarankan kepada istri untuk memperhatikan hal tersebut. Mereka naik motor ke sekolah berdua karena memang motor hanya 1 yang dipakai oleh istriku. Aku di rumah selalu tidak pernah bepergian.

Semasa Ujian Tengah semester istriku tambah sibuk dan selalu berangkat pagi jam 6.30 dan dia mengawas UTS sampai sore dan kadang abis maghrib baru sampai dan kebetulan memang kota ku ini dalam seminggu tidak pernah tidak hujan.

Setelah sampai di rumah biasanya aku selalu sudah masak walaupun hanya tempe, telor dan tahu juga sambel. Seperti biasa kita selalu sholat berjamaah walaupun dia dalam keadaan lelah.

“Bunda, bagaimana tadi disekolah, berapa kali mengawas ujian?” tanyaku.

“Aku full yah dari pagi sampai jam 2 tadi, mau pulang biasanya aku tidur dulu di sekolah karena di jalan kalau ngantuk takut jatuh yah,” katanya.

“iya gak papa, asal jangan kebablasan tidurnya, nanti dikunciin ajah di dalam sekolah hahahaha,” kataku.

“Kan pak kepala sekolah kadang juga tidur disana yah, ada kamar sendiri dipojok sama anaknya yang jadi bendahara sekolah,” katanya.

“Oh begitu, ya udah sana mandi dulu, itu ayah dah masak seperti biasa, nanti maka bareng ya sayang,” kataku.

“Ya ayah, terima kasih. Oh iya cucian tadi dah dicuci belum?” tanyanya.

“Sudah, sayang nanti jemur ya,” kataku.

“Oke sayang ku…,” katanya sambil mencium pipiku.

“Hhhmm acem ahh…hahahahaha,” kataku dan kucium pipinya juga.

“Hehehehe…ayah dah mandi?” tanyanya.

“Udah sayang, emang kenapa?” tanyaku.

“Mandiin dong yah…hehehehe,” Katanya menggoda ku.

“Ya mandi ajah dulu sendiri, kalau libur boleh nanti aku mandikan ya sayang,” kataku.

“Ya ayah, Love You sayang ku,” katanya.

“Love you too bundaku yang cantik,” kataku.

Kemudian dia mandi dan setelah itu kami makan bersama dengan anakku juga. Walaupun makanan nya sederhana tapi mereka makan dengan lahap.

“Terima kasih suamiku atas masakannya,” kata istriku.

“Ya sayang, sama-sama sayang,” kataku dan aku kecup kening istriku.

Kami selalu berbagi dalam hal apapun, kadang kami berdua makan dalam satu piring dan saling menyuapi. Kadang istri saya makan belakangan aku yang menyuapinya. Kalau saya sibuk menulis, kadang makan dia yang menyuapi.

Semua kami jaga agar kami saling membutuhkan dalam keadaan apapun.

“Yah, aku telat nih, telat seminggu mens ku,” kata isteriku.

“Alhamdulilah semoga jadi ya bunda,” kataku.

“Aamiin…mudah-mudahan ya sayang,” katanya lagi.

Setelah itu kami berdua ke teras untuk mengobrol disana. Di sekitar rumahku ini gelap dan minim penerangan karena memang rumah kami berada dipinggir hutan bakau dekat dengan laut.

“Ayah, aku tadi pas mengawas ujian diberi nanas sama kawanku. Itu ada di kulkas, ayah mau?” tanya nya.

“Nanti saja bunda, ayah masih kenyang,” kataku.

“Ya sudah kalau ayah mau bilang aja ya,” katanya.

“Ya. Oh iya bunda tolong ambilkan kopi ayah dan HP di kamar,” kataku.

Istriku masuk ke dalam rumah dan mengambilkan kopi yang sudah aku bikin dan HP ku juga, tak lupa dia membawa rokok dan korek api nya dari kamar.

“Ayah, ini semuanya. Ayah bagaimana lebahnya?udah berapa koloni yang kamu buat?” tanyanya.

“Kan kita Cuma punya 2 koloni bunda yang kita beli. Tapi tadi malam aku telpon kang Suryanto, dia bilang bisa pecah koloni dan caranya sudah dikasih tau sama beliau. Aku besok mau buat kotak setup nya untuk pecahan koloni nya bunda. Jadi perlu papan buat kotaknya. Tidak bisa pakai tripleks karena akan mati lebah nya,” kataku menjelaskan.

“Oh Jadi udah bisa dipecah yah?kan baru satu bulan lebih?” tanya istriku.

“Iya tapi kayaknya besok ayah mau liat dulu, mau ayah cek koloni nya kuat atau tidak?’ kataku.

“Kalau yang kotak tingkat dua itu kayak nya mau ayah pecah duluan soalnya bisa langsung pisah dengan menambah 1 kotak masing-masing koloni. Jadi dari satu kolonu bisa menjadi 2 koloni. Kalau Ratu nya akan buat sendiri koloni nya, dengan cara menunjuk Ratu yang baru,” kataku.

“Oh bisa sayang, itu tetangga kita di depan sana ada kayu-kayu bekas Palet yah, jadi bisa dipotong dan dibuat kotak. Nanti kita minta ajah besok ya, sebutuh nya ajah ayah,” katanya.

“Wah iya ya, minta sedikit saja buat keperluan dua kotak itu,” kataku.

“Ayuk kalau malam ini ada orangnya sekarang aja kita ke sana, terus ayah kan bisa kerjakan besok,” katanya.

“Ya ayuk, mudah-mudahan ada orangnya,” kataku.

Kami ke rumah tetangga kami dan kami minta beberapa buah papan untuk buat kotak lebah besok. Alhamdulillah orangnya memberikan Ijin kepada kami, dan kami ambil seperlunya saja. Ada 3 papan ukuran 50 cm kami minta.

Setelah selesai memilih kami berpamitan kepada tetangga kami.

“Alhamdulillah sudah bisa dikerjakan besok bunda,” kataku.

“Ya alhamdulillah orangnya baik ya ayah?” katanya.

“Sayang, besok belikan paku ukuran 1 cm dan 3 cm ya, kalau besok aku potong kan bisa aku pasang lusa,” kataku.

“Siap yah. Bobo yuk Sayang..aku kangen sama ayah,” katanya.

“Hhmm kode keras ini ya sayang…ya ya ya..,” kataku.

Istriku langsung ketawa dan ikut masuk kamar dan kami melanjutkan ibadah kami sebagai suami Istri. Kami pun tertidur dan jam 1 pagi bangun untuk mandi Junub dan setelah itu kami mandi tobat bergantian, dilanjutkan dengan sholat sunah 2 rakaat dan dzikir tobat.

Setelah itu saya melanjutkan menulis di aplikasi ini, melanjutkan beberapa bab lanjutan. Istriku langsung meraih HP dan ikut membaca di HP nya, kisah yang saya tulis di apllikasi Novel ini.

“Yah, ceritanya jangan berbelit-belit donk, kayaknya harus difokuskan lagi deh. Jadi banyak yang pembaca suka.” katanya menambahkan. “ Juga banyak typo nya, dicek dulu sebelum diupload sayang,” katanya menambahkan.

“Iya sih hehehehe..kadang-kadang aku tergesa-gesa dan typo,” kataku.

“Sayang, hari ini kamu kemana?” kataku.

“Ayah, besok anter aku sayang, ke rumah pak Dekan buat membicarakan sekalian lamaran mu,” katanya.

“Emang kamu pernah ke sana bunda?” tanyaku.

“Sudah beberapa kali ayah, dia juga baru menikah lagi dengan cinta lama nya, karena istrinya meninggal kena covid 19 beberapa bulan lalu,” kata istriku.

“Oh begitu, ya nanti aku temani ya. Terus kemana lagi?”tanyaku lagi.

“Kita ke rumah mbak Siti ya, main saja karena rumahnya dekat dengan rumah pak dekan,” katanya.

“Siap juragan, aku akan mendampingi mu besok,” kataku menggoda nya.

“Ya begitu dong, jangan dirumah terus. Ayah bisa buat kotak nya kan Cuma motong ajah jadi pagi kerjakan nya. Setelah makan siang kita ke rumah pak dekan nya,” katanya lagi.

“Ya sayang. Oh iya besok sekalian beli paku dan mata gergaji besi ya, buat motong papan. Kamu kan gak punya gergaji ya sayang?” tanyaku.

“Ada yah, Cuma belum ketemu aja, terselip mungkin ayah,” katanya.

“Ya aku dah cari belum ketemu bunda, ya pakai gergaji besi dulu sementara belum punya gerinda. Nanti aku ingin beli gerinda kalau dah punya uang dan bor listrik juga,” kataku.

“Ya sabar dulu ya ayah,” katanya.

“Iya sayang, oh ya tidur yuk. Nanti kita kesiangan subuh nya,” kataku.

“Yuk, Love you sayang ku,” kata Istriku.

“Love you too istriku yang cantik,” balasku.

*****

Jangan lupa Teman-temanku Para Pembaca, Klik LIKE dan KOMEN ya di ceritaku ini, Komen yang kalian berikan memberikan semangatku untuk lebih baik lagi...

avataravatar
Next chapter