1 1. Ghina Adinata

My Ugly Wife 1

Sam menatap perempuan di depannya dengan perasaan jijik, dia sungguh tak percaya dia harus menikahi perempuan buruk rupa di depannya kalau ingin perusahaannya lepas dari kesulitan yang kini sedang terjadi. Sam bahkan tak pernah menyangka kalau Ghina Adinata benar-benar mengerikan seperti rumor yang beredar selama ini. Sebagian besar wajahnya rusak hanya menyisakan sedikit pipi kanan, bibir dan sebagian dagunya yang terlihat mulus.

Kabar yang beredar mengatakan kalau Ghina pernah mengalami kecelakaan saat masih muda dan itu membuat kedua kakinya lumpuh dan wajahnya yang cantik berubah jadi mengerikan. Dengan kondisinya yang seperti itu maka tak ada laki-laki yang mau menjalin hubungan romantis dengannya. Ghina berubah menjadi sosok yang menakutkan semenjak dia menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO Adinata Company beberapa tahun yang lalu. Adinata Company berkembang dengan pesat dan mampu menjadi perusahaan nomor satu di negara ini mengalahkan banyak perusahaan besar lainnya.

Yang membuat semua orang menjadi takut padanya karena dia mengelola bisnisnya dengan tangan besi, dia menyingkirkan orang-orang yang menentangnya dan membuatnya jatuh ke dasar hingga tak bisa bangkit lagi. Tak terhitung berapa banyak perusahaan yang akhirnya gulung tikar karena ulah Ghina Adinata.

Sejak awal, Sam berusaha menghindari membuat masalah dengan Adinata Company, dia tak ingin perusahaan yang dirintisnya harus bergantung pada Adinata Company. Sayangnya suatu hari tanpa sengaja dia telah menyinggung Ghina Adinata saat dia memandang rendah seorang perempuan cacat berwajah buruk yang melintas di depannya dalam sebuah perjamuan. Sam bahkan sudah melupakan peristiwa yang menurutnya tak penting itu.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba saja tiga perusahaan besar yang menjadi pembeli utama produk-produknya menghentikan pembelian mereka dengan alasan barang yang diproduksinya berkualitas rendah, mereka menuduh perusahaan milik Sam sengaja membuat produk di bawah standar dan mereka akan membawa masalah ini ke pengadilan. Sam tak tahu apa yang membuat ketiga perusahaan itu melakukan hal tersebut karena mereka sudah menjadi pelanggannya selama bertahun-tahun.

Sam sudah berusaha menghubungi pimpinan ketiga perusahaan itu tapi mereka menolak semua penjelasan yang dia berikan dan tetap menolak permintaan untuk tetap melanjutkan kerjasama di antara mereka. Mereka bahkan mengancam Sam kalau dia tak memberi kompensasi hingga membuat laki-laki itu hampir putus asa. Sam tahu kalau usahanya membujuk pemimpin ketiga perusahaan itu gagal maka perusahaannya bisa dipastikan tak akan bisa bangkit lagi. Untungnya salah satu pimpinan perusahaan menanyakan kemungkinan dia pernah menyinggung pimpinan Adinata Company sehingga perusahaan itu menekannya untuk menghentikan kerja sama dengan Samudra Tech. Daripada perusahaannya yang hancur karena menentang Ghina Adinata maka pemimpin Gelora Grup memilih menghentikan kerjasamanya dengan perusahaan milik Sam.

Sam yang merasa tak pernah melakukan sesuatu yang bisa menyinggung pimpinan Adinata company merasa terkejut mendengar hal itu. Sam kemudian berinisiatif untuk menemui CEO Adinata Company untuk menanyakan masalah ini sekaligus mencari solusi masalah perusahaannya..

Kini di sinilah dia, di dalam salah satu ruangan meeting Adinata Grup dan menunggu Ghina Adinata dengan gelisah. Setelah lebih dari satu jam menunggu akhirnya dia mendengar ada yang memasuki pintu ruangan itu. Meski sering mendengar nama Ghina Adinata, Sam tak menyangka kalau Ghina Adinata benar-benar buruk rupa. Sam melihat perempuan itu memasuki ruangan meeting menggunakan kursi roda bersama salah satu asistennya. Ternyata selain buruk rupa, Ghina juga lumpuh. Sam tak habis pikir bagaimana seorang lumpuh seperti Ghina bisa membesarkan sebuah perusahaan dan membuat semua orang tuaku padanya?

Sam berusaha menekan rasa jijiknya dan berusaha tersenyum saat perempuan itu menyeringai menatapnya karena wajahnya benar-benar mengerikan. Kalau bukan karena dia ingin kejelasan nasib perusahaannya Sam memilih untuk pergi dari tempat ini saat ini juga.

"Tak ada, aku hanya ingin tahu bagaimana seorang Samudra Sebastian yang begitu jumawa berusaha mempertahankan perusahaannya yang hampir tamat," sahut Ghina tak acuh.

Sam merasa menyesal telah datang ke perusahaan Adinata grup karena perempuan di depannya melontarkan jawaban sepele itu ketika dia menanyakan alasan Ghina melakukan hal yang merugikan perusahaannya.

Sam mengepalkan kedua tangannya, dia merasa kesal mendengar jawaban Ghina yang sangat sepele.

"Maksud anda? Anda sengaja menghancurkan perusahaan saya hanya karena anda ingin main-main?" Sam menatap Ghina sengit, apa begini cara Ghina mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang telah bangkrut sehingga menjadi milik Adinata grup?

"Kalau iya, apa yang akan kamu lakukan?" tantang Ghina sambil terkekeh.

"Kamu keterlaluan!"

"Tidak seketerlaluan seseorang yang menyinggung perasaan orang yang buruk rupa dan cacat," Ghina menatap Sam dengan tatapannya yang tajam. Wajahnya menjadi sedingin es membuat Sam menggigil.

Kalimat yang Ghina lontarkan membuat sekelebat bayangan tiba-tiba muncul di benak Sam. Sam menatap Ghina cukup lama hingga dia ingat beberapa waktu lalu dia pernah melihat perempuan itu melintas di depannya dalam sebuah acara perjamuan. Dia sempat memandang sinis pada Ghina yang juga hadir dalam acara itu, entah mengapa dia merasa jijik dengan wajah buruk Ghina dia bahkan ingin muntah saat itu. Sam memang tak bisa menutupi perasaan jijiknya waktu itu, dia bahkan sempat melontarkan kata-kata yang memuat perempuan itu menatapnya tajam.

Jadi Ghina sengaja membuat perusahaannya mengalami masalah karena dia tersinggung pada sikapnya? Saat itu dia memang tak tahu kalau perempuan buruk rupa itu adalah Ghina Adinata, CEO Adinata company yang sering didengarnya. Andai dia tahu kalau perempuan buruk rupa itu Ghina Adinata tentu dia akan berusaha untuk mengendalikan tatapannya dan tak berlaku konyol di depan perempuan itu.

"Maaf kalau saya telah menyinggung anda, Nona, tapi sungguh saya tak sengaja waktu itu," Sam berusaha menekan emosinya, menghadapai Ghina Adinata memang harus mengalah kalau tak mau makin ditekan.

"Bagus kalau kamu tahu kesalahan kamu!" Ghina menyeringai.

"Nona aku mohon lepaskan perusahaan kami, aku berjanji tidak akan menyinggung Nona lagi," pinta Sam sambil menekan egonya. Sam menatap Ghina penuh harap.

"Tidak semudah itu, Tuan," sahut Ghina cepat dengan suara datarnya.

"Apa yang harus aku lakukan agar Nona mau melepaskan masalah di Samudra Tech?"

Ghina menatap Sam untuk waktu yang lama tanpa mengucap sepatah katapun. Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah seringai.

"Karena kamu jijik melihatku maka

aku ingin kamu menikah denganku," setelah beberapa waktu akhirnya Ghina mengeluarkan suaranya yang dingin.

Sekejap, senyum di bibir Sam menghilangkan begitu saja. Kali ini di merasa lebih menyesal lagi karena bertemu dengan Ghina Adinata Karena kini perempuan buruk rupa itu itu malah ingin Sam menikahinya. Sam menatap Ghina dengan penuh kebencian.

"Kamu pasti sudah putus asa karena tak ada mau denganmu karena itu kamu menggunakan cara kotor untuk memaksaku menikah denganmu," tutur Sam jijik.

"Terserah apa katamu!" Ghina mengedikan bahunya.

"Perusahaan itu milik kamu dan jangan lupa, kalau kamu ingin perusahaan kamu seperti sebelumnya bahkan bisa lebih berkembang lagi maka kamu harus menikah denganku!" Seringai di bibir Ghina makin lebar.

"Atau kamu bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Perusahaan kamu," lanjut Ghina dengan cepat.

***

avataravatar
Next chapter