4 Tinggal di kapal para Perompak

Pria tinggi dengan tubuh berotot yang tengah berada dikerumunan tidak lain adalah "White Beard" masa depan yang tentu saja kan mengklaim gelar 'Pria terkuat di dunia'. Edward Newgate.

Meskipun pada saat ini ia tidak memiliki kumis berbentuk bulan sabit di bawah hidungnya, dan tingginya juga lebih pendek. Tapi tetap tidak menghalangi Charlotte untuk mengingat dan mengenali pria itu.

Hanya saja saat ini Newgate terlihat masih berusia dua puluh tahunan. Sperti halnya Charlotte Linlin, ia masih belum memiliki reputasi yang gemerlap.

"Siapa kamu sebenarnya?"

Sekelompok perompak mulai melingkari Charlotte, mereka bertanya dengan nada keras dan ingin tahu.

"Apakah kamu termasuk kelompok bajak laut dari laut barat?"

Di era ini, 'Dunia Baru' masih tidak memiliki empat kaisar. Dikatakan bahwa ada tiga bajak laut besar yang mendominasi pada era ini. Adapun kemampuan mereka, hal itu masih menjadi misteri, tapi yang pasti mereka sangat kuat serta memiliki kemampuan yang aneh.

"Tentu saja tidak!" Charlotte segera menggelengkan kepalanya. Berdiri Charlotte segera memberikan penjelasan. "Aku dikejar oleh soseorang, oleh karena itu aku berlari di lautan, kebetulan aku menemukan kapal kalian. Aku akan sangat berterimakasih jika kalian mengijinkanku untuk tetap tinggal dikapal ini sampai tiba pulau berikutnya."

"Apakah kamu sendirian?" Tanya perompak yang lain.

"Benar." Jawab Charlotte

"Jadi, siapa gerangan yang mengejarmu?" Tanya White Beard secara tiba-tiba.

"..."

Charlotte melirik pria jangkung itu.

"Charlotte Linlin."

"Seorang wanita?" Semua orang terkejut ketika mereka mendengar pernyataan Charlotte.

"Ya." Charlotte balas mengangguk.

"Ha ha ha ha..." Mendengar hal ini, seketika seluruh perompak tertawa.

"Kamu memiliki kemampuan yang kuat, tapi masih takut dengan seorang wanita?"

"Nak, kamu benar-benar lucu."

"Ha ha ha..."

Para perompak terus tertawa, tapi Edward Newgate tetap diam dan hanya menatap Charlotte dengan ekspresi berpikir.

Sedangkan untuk Charlotte. Dia hanya bisa benghela nafas.

'Kalian teruslah tertawa. Aku juga akan mendoakan kalian panjang umur' Bisik Charlotte dalam hati. 'Saat waktunya tiba, kalian akan tahu seberapa menakutkannya wanita itu.'

Setelah tertawa cukup lama, para perompak mulai berhenti karena merasa bosan.

"Nak, kami masih tidak tahu apa tujuanmu. Oleh karena itu aku khawatir tidak akan mengijinkanmu untuk tetap tinggal di sini." Kata kapten kapal.

"Benar." Saut perompak yang lain.

"Hei hei, bisakah kita membiarkannya tetap tinggal untuk sementara waktu?" Pada saat ini Edward tiba-tiba berkata. "Dia bersedia menunjukkan kemampuannya, dan menurutku dia tidak bermaksud jahat dengan kita. Kita bisa membiarkannya tetap tinggal sampai kita tiba pulau berikutnya" Ucap Edward, dia melanjutkan. "Jika musuh tiba-tiba datang, kita akan di untungkan karena memiliki pria tambahan yang cukup kuat, bukankah begitu?"

"Oh? Apakah begitu?" Para perompak mulai berpikir sambil menyangga dagu mereka.

"Yup." Jawab White Beard sederhana.

"Hmm... Oke, mari kita membiarkannya tetap tinggal untuk sementara waktu!" Kata kapten kapal. "Dengan kekuatannya, kita akan sangat diuntungkan!"

"Terimakasih." Kata Charlotte sambil tersenyum sopan.

Setelah hal itu, semuannya berjalan cukup normal. Di malam hari, di sebuah kamar Charlotte mulai merenungkan sebuah hal.

"Meskipun White Beard berada di kapal bajak laut ini, tapi anehnya aku tidak mengenali satupun para perompak lain yang akan tinggal di kapal White Beard di masa depan. Apakah mereka akan mati sebelum White Beard meraih masa gemilangnya?"

"Huh... Untuk sekarang mari tidur terlebih dahulu, di pulau berikutnya mari ucapkan selamat tinggal pada para perompak yang ramah ini."

Charlotte telah mengambil keputusan, beberapa menit kemudian matanya mulai tertutup.

avataravatar
Next chapter