webnovel

Titik Balik

"kenapa kau melakukan ini kepadaku, bukankah dulu kau berjanji di depan ayahku untuk selalu melindungiku dan mencintaiku" Suara seorang wanita dengan muka pucat pasi kepada lelaki di depannya.

"hahahahh…. Kau percaya itu? Aku bahkan menipumu sekian lama. Dan sekarang aku sudah muak denganmu, greiz. Dengan kau mati sekarang aku bisa menguasai kekayaan keluarga hilton dengan mudah." ucap lelaki itu kepada greiz dengan senyum menghina.

Ya wanita itu adalah grecia hilton yang biasa di panggil greiz. Wanita cantik dengan tubuh semampai yang banyak di idolakan para lelaki karena kecantikannya. Tapi nasibnya menjungkir balikkan dunianya sejak ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan 3 tahun lalu. Bahkan ia baru mengetahui bahwa suami yang dia kira sangat mencintainya bahkan berbohong padanya begitu lama dan hanya mengingikan kekayaan keluarganya saja.

"jadi selama ini kau hanya memanfaatkanku brian..hiks …hiks…" ucapnya sambil terisak kepada brian yang tak lain adalah suaminya.

"pfft.. kau memang wanita bodoh greiz, brian hanya mencintaiku. Dan selanjutnya aku akan menggantikanmu menjadi nyonya alexander" kata seorang wanita yang mengenakan gaun seksi dengan belahan dada rendah menampilkan belahan dadanya yang hampir menyembul keluar. Memeluk lengan brian alexander dengan mesra.

"tania, kau…" ucap greiz terkejut menatap wanita di depannya yang tak lain adalah sekertaris sekaligus sahabatnya sendiri.

Gracia sungguh murka, menggertakkan gigi dan menatap nanar kedapa sepasang orang di depannya yang tak lain suami dan sahabat kepercayaannya sendiri. Ia tak menghiraukan keadaannya sendiri, yang tau bahwa hidupnya akan berakhir. Menerjang pasangan di depannya, ingin mencabik keduanya. Tangan nya pun di cekal dua orang pengawal yang di tugaskan brian menjaga griez saat ini.

"ayo sayang, kita keluar. Aku tak ingin kau melihat pemandangan mengerikan" ucap brian membawa tania pergi dengan tangan tania yang masih bergelayut manja di lengannya. "kalian eksekusi dia" perintahnya kepada bawahannya.

"baik tuan" ucap ketiga orang yang ada di dalam ruangan yang sama dengan greiz.

Sebelum pasangan itu pergi, greiz dengan amarah dan dendam yang membuncah berteriak kepada mereka . "aku grecia hilton meskipun aku mati sekarang , bahkan hantuku tidak akan membiarkan kalian para bajingan hidup tenang, kalian tunggu saja".

"ckckck…" tawa keduanya sambil melangkah pergi.

'apakah hanya begini tuhan, aku sungguh tidak rela mati dengan cara seperti ini, ayah ibu apa aku akan menemui kalian sekarang, tapi mengapa aku sungguh tidak terima segalanya yang ayah rintis dari nol jatuh ke tangan kedua manusia menjijikkan dan brengsek itu. Tuhan jika masih ada kehidupan selanjutnya, aku janji pasti akan membalas perbuatan mereka semua yang menyakitiku' ucapnya dalam hati saat merasakan dingin moncong pistol di keningnya.

Setelah pintu ruangan itu tertutup suara temabakan pun terdengar

'DOR'

Tubuh seorang wanita tergeletak tak bernyawa dengan darah mengucur keluar dari kepalanya yang berlubang.

Rumah sakit no.1 kota C.

Seorang perawat sedang mengganti cairan infus seorang gadis cantik yang terbaring pucat di atas ranjang pasien. Gadis itu sedikit demi sedikit membuka matanya dengan linglung 'dimana aku, apakah aku di surga. Ayah ibu apakah aku sudah bisa bertemu kalian'.

" nona anda sudah sadar, syukurlah" ucap sang perawat dengan tersenyum ramah.

"dimana ini? Apakah ini di surga?" tanya greiz sedikit bingung menatap sang perawat.

"anda lucu nona, anda sedang di rumah sakit sekarang karena anda pingsan" ucap perawat itu sambil tersenyum

'tunggu' greiz pun meraba kepalanya 'tidak sakit' ia pun bertanya kepada perawat di sampingnya "boleh aku bertanya, sekarang tanggal berapa?"

"sekarang tanggal 5 mei 2018 nona" jawab sang perawat dengan sabar

'ini adalah tanggal seminggu setelah ayah dan ibu meninggal, dan hari dimana brian melamarku. Apakah aku hidup kembali ke 3 tahun sebelum waktu itu? Oh tuhan terima kasih kau telah menjawab do'a ku tak kan ku biarkan kedua bajingan itu hidup tenang' ucap greiz di dalam hati dengan tersenyum-senyum sendiri hingga perawat yang menjaganya bergidik ngeri.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan masuk lelaki yang tak lain brian dengan bunga di tangannya. "greiz kau sudah sadar" berlari dan memeluk greiz, tapi greiz menghindar dengan cepat. Brian sempat bingung, ada apa dengan greiz tak biasanya dia begitu. Tapi tak berselang lama brian pun tersenyum menutupi kecanggungannya. Pasalnya di sana bukan hanya mereka berdua, masih ada sang perawat yang masih berada di ruangan yang sama.

"kenapa kau kemari ?"

"aku mengkhawatirkanmu greiz. Bunga untukmu" menyerahkan bunga mawar di tangannya.

Greiz menjauh "kau lupa? Aku alergi dengan bunga. Kau berikan saja pada tania"

Brian menegang "aku.." dia lupa greiz alergi bunga karena sebenarnya ia membeli bunga bukan untuk greiz melainkan untuk tania.'apa greiz tau hubunganku dengan tania? Tidak mungkin, aku dan tania sudah menutupinya rapat-rapat'. Ia pun mencoba merayu greiz agar tak cangung " maafkan aku sayang, aku lupa".

"cih…" greiz pun berlalu keluar ruangan sambil berdecih pelan. Muak dengan sandiwara brian. 'bagaimana aku dulu bisa cinta pada orang seperti ini apa aku dulu sudah katarak' sambil mengucek matanya pelan. Pasalnya bunga mawar adalah bunga kesukaan tania. Dan dulu ia bahkan tak pernah berfikir ke sana, dulu dia akan tersenyum dan memaafkan bajingan itu. Tapi sekarang itu tak akan terjadi lagi. Seakan muak dengan wajah brian, greiz pun meninggalkan brian dan memanggil taksi untuk pulang.

Next chapter